Liputan6.com, Jakarta Prosa adalah jenis tulisan yang memiliki ragam bentuk. Dalam sastra, prosa adalah karya yang dibedakan dari puisi. Prosa dan puisi sama-sama memiliki kualitas unik yang membedakan satu sama lain.
Baca Juga
Advertisement
Fungsi prosa adalah menceritakan sebuah cerita secara lugas. Prosa adalah tulisan yang menyerupai ucapan sehari-hari.
Prosa adalah tulisan yang sering dianggap lebih lugas daripada puisi. Saat mengidentifikasi karya tulis sebagai prosa, karya tersebut harus ditulis dengan cara yang khas dan lugas.
Prosa terbagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan isinya. Secara umum, jenis prosa adalah prosa sastra dan nonsastra. Mengetahui jenis prosa adalah dasar dalam memahami sastra dan bahasa. Berikut pengertian tentang prosa, jenis, dan karakateristiknya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(20/5/2021).
Pengertian prosa
Prosa adalah karya yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu cerita, ide, atau fakta. Prosa merupakan tulisan-tulisan yang banyak ditemui di surat kabar, majalah, novel, serta berbagai jenis media lainnya.
Berbeda dengan puisi, prosa tidak terikat oleh rima dankemerduan bunyi. Jumlah karater dan cara penulisan prosa juga jauh lebih bebas dibanding puisi.
Prosa adalah bentuk biasa dari bahasa lisan atau tulisan. Prosa berasal dari bahasa Latin "prosa oratio," yang berarti "lugas". Prosa berarti bahasa yang mengikuti pola alami yang ditemukan dalam percakapan sehari-hari. Prosa adalah tulisan yang memiliki banyak fungsi dan keunggulan.
Dalam menulis, prosa mengacu pada karya tertulis apa pun yang mengikuti struktur tata bahasa dasar. Prosa adalah bentuk tulisan yang paling umum, digunakan baik dalam fiksi maupun non-fiksi.
Advertisement
Jenis-jenis prosa
Secara umum, prosa terbagi menjadi prosa nonsastra dan prosa sastra. Prosa nonsastra berbentuk karya tulis ilmiah yang meliputi laporan penelitian, makalah atau artikel. Prosa sastra terbagi lagi menjadi prosa fiksi dan prosa nonfiksi.
Prosa fiksi meliputi dongeng, cerita pendek, dan novel, sedangkan prosa nonfiksi meliputi biografi, autobiografi, dan esai. Prosa fiksi kemudian dibagi lagi menjadi kategori prosa lama dan prosa baru.
Bentuk prosa lama
Prosa lama merupakan karya sastra yang tidak memperoleh pengaruh dari sastra atau kebudayaan Barat. Yang termasuk prosa lama adalah:
Hikayat
Hikayat, berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal.
Sejarah
Sejarah (tambo), adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta.
Kisah
Kisah, adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain.
Dongeng
Dongeng adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Perkembangan dongeng terjadi di dalam masyarakat lama. Kisah-kisah di dalam dongeng masih dapat diterapkan pada masyarakat modern. Dongeng masih dibagi menjadi beberapa jenis mulai dari fabel, mite, sage, legenda, parabel, dan dongeng jenaka.
Cerita berbingkai
Cerita berbingkai, adalah cerita yang didalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya.
Advertisement
Bentuk prosa baru
Prosa baru prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat. Bentuk-bentuk prosa baru adalah sebagai berikut:
Roman
Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia.
Novel
Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perubahan nasib pelaku.
Cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya.
Riwayat
Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia.
Kritik
Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
Resensi
Resensi adalah ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
Esai
Esai adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll.
Â
Unsur intrinsik prosa
Unsur intrinsik prosa berbeda dengan puisi. Unsur intrinsik ini di antaranya adalah tema, tokoh, alur, latar, gaya bahasa, sudut pandang, hingga pesan. Unsur intrinsik inilah yang membedakan antara puisi dan prosa. Unsur intrinsik pada puisi seperti kebahasaan, pengujaran, peruangan, dan bunyi. Unsur intrinsik pada prosa adalah:
Tema
Unsur intrinsik dalam prosa yang pertama adalah tema. Tema merupakan sebuah ruh atau nyawa yang ada di dalam karya prosa. Tema bisa disebut ide utama dalam membuat cerita, karena tema adalah penentu latar belakang dari cerita tersebut.
Tokoh
Tokoh merupakan unsur intrinsik penting dalam prosa. Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terdapat di dalam cerita. Selain tokoh, penokohan juga jadi bagian dari unsur intrinsik. Penokohan merupakan penentuan watak atau karakter dari tokoh tersebut. Penokohan ini bisa digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan saat menyelesaikan suatu masalah.
Alur
Alur sebagai unsur intrinsik adalah jalan cerita. Prosa memiliki alur yang jelas. Alur bisa memiliki tahapan mulai dari perkenalan, penanjakan, klimaks, anti klimaks dan penyelesaian. Alur yang digunakan oleh penulis ada 2 macam, yaitu alur maju yang menggambarkan cerita urut dari perkenalan tokoh, hingga penyelesaian konflik.
Sedangkan alur mundur adalah alur cerita yang jalan ceritanya tidak runtu. Penulis bisa menceritakan tentang konflik terlebuh dahulu, kemudian menceritakan tentang awal konflik terjadi, dan pengenalan tokoh.
Latar
Unsur intrinsik lainnya dalam prosa adalah latar. Unsur ini mengacu pada latur waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita. Latar ini bisa membuat pembaca cerpen lebih paham tentang kapan, dimana dan sedang apa tokoh yang diceritakan.
Sudut pandang
Unsur intrinsik yang tak kalah penting adalah sudut pandang. Sudut padandang merupakan arah pandang seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita.
Terdapat sudut pandang sebagai orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga. Ada juga sudut pandang dari penulis yang berasal dari sudut pandang orang yang berada di luar cerita.
Gaya bahasa
Gaya bahasa dalam unsur intrinsik merupakan ciri khas dari penulis saat menuliskan cerita. Gaya bahasa ini bisa dibedakan dari penggunaan majas, diksi dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpennya. Ada penulis yang menggunakan bahasa bakuada juga yang menggunakan bahasa santai.
Amanat
Amanat adalah pesan moral yang ditulis oleh penulis cerita, yang bisa dipetik oleh pembacanya, setelah membaca karya tersebut. Amanat atau pesan moral, biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat.
Â
Advertisement