Liputan6.com, Jakarta Iklim adalah perubahan yang terjadi secara signifikan mengenai pola cuaca yang dihitung berdasarkan angka statistik dalam rentang waktu puluhan hingga ratusan tahun lamanya. Secara umum, iklim adalah kebiasaan dan karakter cuaca yang terjadi di suatu tempat atau daerah.
Baca Juga
Advertisement
Kurun waktu yang menjadi acuan penentuan iklim rata-rata berdurasi 30 tahun. Unsur penyusun iklim sendiri sama dengan cuaca. Pembentukan iklim di suatu tempat atau daerah dipengaruhi oleh letak garis lintang, lereng, ketinggian, jarak dari perairan, serta kondisi arus air laut. Maka dari itu, setiap daerah memiliki iklim yang berbeda.
Baru-baru ini, iklim berubah secara terus menerus karena interaksi antara komponen-komponennya dan faktor eksternal seperti erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor-faktor yang disebabkan oleh kegiatan manusia seperti misalnya perubahan pengunaan lahan dan penggunaan bahan bakar fosil.
Perubahan iklim tersebut membawa dampak yang dirasakan hampir semua lini komponen masyarakat, baik masyarakat yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan. Perubahan iklim tersebut berupa perubahan suhu yang drastis, curah hujan yang naik, pola angin, dan lain sebagainya.
Untuk lebih detailnya mengenai iklim beserta jenis dan penyebab terjadinya perubahan iklim di bumi. Berikut penjelasannya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (3/6/2021).
Pengertian Iklim
Iklim adalah rata-rata cuaca dimana cuaca merupakan keadaan atmosfer pada suatu saat di waktu tertentu. Definisi Iklim adalah sebagai ukuran rata-rata dan variabilitas kuantitas yang relevan dari variabel tertentu (seperti temperatur, curah hujan atau angin), pada periode waktu tertentu, yang merentang dari bulanan hingga tahunan atau jutaan tahun.
Komponen iklim yang dimaksud yaitu rata-rata curah hujan, suhu, kelembapan, sinar matahari, kecepatan angin, fenomena seperti kabut, embun beku, dan badai hujan es, serta ukuran cuaca lainnya yang terjadi dalam jangka waktu lama khususnya pada suatu tempat.
Seperti kasus berikut ini, setelah melihat data pengukur hujan, tingkat danau, reservoir, dan data satelit. Maka para ilmuwan dapat mengetahui apakah selama musim panas, suatu daerah telah mengalami kondisi yang lebih kering daripada rata-rata sebelumnya.
Apabila keadaan tersebut ternyata memang menjadi lebih kering dalam periode waktu yang lama, misalnya selama musim panas. Maka hal tersebut artinya menunjukkan terjadinya perubahan iklim.
Advertisement
Definisi Perubahan Iklim
Perubahan iklim adalah setiap perubahan sistematis dalam statistik jangka panjang variabel iklim seperti suhu, curah hujan, tekanan, atau angin yang berlangsung selama beberapa dekade atau lebih. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadi perubahan iklim seperti proses biologis, radiasi sinar matahari, tekanan tektonik, erupsi gunung berapi, dan masih banyak lagi.
Jenis –jenis Iklim
Berdasarkan matahari, para peneliti membagi iklim yang ada di bumi menjadi empat jenis. Berikut penjelasan masing-masing iklim adalah sebagai berikut :
1. Iklim tropis
Iklim tropis terjadi di kawasan sekitar ekuator atau garis khatulistiwa seperti Indonesia. Pada iklim tropis, cuaca hangat sepanjang hari dan tidak ada musim dingin. Sebagian iklim tropis seperti hutan hujan tropis, curah hujannya tinggi. Ini adalah kawasan-kawasan yang benar-benar ada di garis khatulistiwa. Sementara agak jauh dari garis khatulistiswa, daerahnya agak kering hingga padang pasir.
2. Iklim subtropis
Iklim subtopis ada di daerah dengan lintang 20 hingga 40 derahat. Daerah dengan iklim subtropis punya suhu harian dan musiman yang lebih beragam dari daerah tropis. Di kawasan mediterranean seperti Yunani dan Italia, iklimnya hangat. Musim panasnya kering sementara musim dinginnya basah. Iklim subtropis punya curah hujan yang sedang sepanjang tahun.
3. Iklim sedang
Iklim sedang atau iklim siklon ditemukan di bumi belahan utara atau utara garis khatulistiwa. Di kawasan ini, kutub yang dingin bertemu dengan udara yang hangat. Hasilnya, hujan dan salju kerap ditemui di kawasan beriklim sedang. Iklim subtropis menghasilkan suhu musiman yang beragam. Umumnya ada empat musim yakni musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi.
4. Iklim dingin
Iklim dingin ada di kutub bumi yakni kutub utara dan kutub selatan. Di kedua wilayah ini, musim dingin terjadi sepanjang tahun. Di beberapa area bahkan suhunya selalu di bawah 0 derajat celsius atau membeku. Sebagian tempat memiliki salju dan es. Di tempat lain, lapisan tanah bawahnya membeku.
Advertisement
Penyebab Terjadinya Perubahan Iklim
Penyebab terjadinya perubahan iklim  baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi dari atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada perioda waktu yang dapat diperbandingkan. Komposisi atmosfer global yang dimaksud adalah komposisi material atmosfer bumi berupa Gas Rumah Kaca (GRK) yang di antaranya, terdiri dari Karbon Dioksida, Metana, Nitrogen, dan sebagainya.
Pada dasarnya, Gas Rumah Kaca dibutuhkan untuk menjaga suhu bumi tetap stabil. Akan tetapi, konsentrasi Gas Rumah kaca yang semakin meningkat membuat lapisan atmosfer semakin tebal. Penebalan lapisan atmosfer tersebut menyebabkan jumlah panas bumi yang terperangkap di atmosfer bumi semakin banyak, sehingga mengakibatkan peningkatan suhu bumi, yang disebut dengan pemanasan global.
Selain itu, ada beberapa penyebab terjadinya perubahan iklim secara signifikan yang terjadi pada suatu daerah. Berikut penjelasannya :
1. Gas Rumah Kaca
Penyebab perubahan iklim adalah penggunaan gas rumah kaca. eberapa gas di atmosfer Bumi bertindak seperti kaca di rumah kaca yaitu dengan memerangkap panas matahari dan menghentikannya agar tidak bocor kembali ke angkasa. Banyak dari gas-gas ini terjadi secara alami, tetapi aktivitas manusia meningkatkan konsentrasi beberapa di antaranya di atmosfer, khususnya:
a. karbon dioksida (CO2)
b. metana
c.  dinitrogen oksida
d. gas berfluorinasi
2. Peningkatan Emisi
Penyebab perubahan iklim yang kedua berasal dari meningkatnya emisi yang dilakukan oleh manusia, antara lain;
a. Pembakaran batu bara, minyak dan gas menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen oksida.
b. Menebang hutan (deforestasi). Pohon membantu mengatur iklim dengan menyerap CO2 dari atmosfer. Jadi ketika mereka ditebang, efek menguntungkan itu hilang dan karbon yang tersimpan di pohon dilepaskan ke atmosfer, menambah efek rumah kaca.
c.  Meningkatnya jumlah peternakan. Sapi dan domba menghasilkan metana dalam jumlah besar saat mereka mencerna makanannya.
d. Pupuk yang mengandung nitrogen menghasilkan emisi nitro oksida.
e. Gas-gas berfluorinasi menghasilkan efek pemanasan yang sangat kuat, hingga 23.000 kali lebih besar daripada CO2.
3. Pemanasan Global
Penyebab perubahan iklim yang ketiga berasal dari aktivitas pemanasan global. Pembangkit listrik dan instalasi industri lainnya adalah penghasil CO2 utama. Suhu rata-rata global saat ini adalah 0,85ºC lebih tinggi dari pada akhir abad ke-19. Masing-masing dari tiga dekade terakhir telah lebih hangat daripada dekade sebelumnya sejak pencatatan dimulai pada tahun 1850.
Para ilmuwan iklim terkemuka di dunia berpikir aktivitas manusia hampir pasti merupakan penyebab utama dari pemanasan yang diamati sejak pertengahan abad ke-20. Peningkatan 2°C dibandingkan dengan suhu di masa pra-industri dilihat oleh para ilmuwan sebagai ambang batas.
Di mana ada risiko yang jauh lebih tinggi bahwa perubahan berbahaya dan kemungkinan bencana di lingkungan global akan terjadi. Karena alasan ini, masyarakat internasional telah mengakui perlunya menjaga pemanasan di bawah 2°C.
4. Perubahan Orbit Bumi
Penyebab perubahan iklim yang ke empat berasal dari perubahan orbit bumi. Orbit bumi di sekitar matahari adalah elips dan bukan lingkaran. Terkadang ia hampir melingkar dan Bumi berada pada jarak yang kira-kira sama dari Matahari saat ia bergerak mengelilingi orbitnya. Di lain waktu, elips lebih menonjol sehingga Bumi bergerak lebih dekat dan lebih jauh dari matahari saat mengorbit. Saat Bumi lebih dekat ke matahari, iklim akan lebih hangat.
Dampak Perubahan Iklim
Perubahan iklim telah mengacaukan keseimbangan suhu bumi dan memiliki efek luas pada manusia dan lingkungan. Selama pemanasan global, keseimbangan energi dan suhu bumi berubah karena meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca yang memiliki dampak signifikan pada manusia dan lingkungan.
Berikut dampak dari terjadinya perubahan iklim yang dirasakan secara langsung maupun tidak, diantaranya :
a. Meningkatnya suhu maksimum.
b. Naiknya suhu minimum.
c. Naiknya permukaan laut.
d. Suhu laut yang lebih tinggi.
e. Peningkatan curah hujan lebat (hujan lebat dan hujan es).
f. Gletser menyusut.
g. Mencairkan lapisan es.
h. Peningkatan krisis kelaparan dan air, terutama di negara-negara berkembang.
i. Risiko kesehatan melalui peningkatan suhu udara dan gelombang panas.
j. Implikasi ekonomi dari penanganan kerusakan sekunder terkait perubahan iklim.
k. Meningkatkan penyebaran hama dan patogen.
l. Hilangnya keanekaragaman hayati karena adaptasi terbatas dan kecepatan adaptasi flora dan fauna.
m. Pengasaman laut karena peningkatan konsentrasi HCO3 dalam air sebagai konsekuensi dari peningkatan konsentrasi COâ‚‚.
n. Perlunya adaptasi di semua bidang (mis. pertanian, kehutanan, energi, infrastruktur, pariwisata, dll.).
Advertisement