Sukses

Diversifikasi adalah Strategi Meningkatkan Profit, Ketahui Untung dan Ruginya

Memahami diversifikasi adalah salah satu strategi untuk memperluas unit bisnis lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Apa itu diversifikasi? Pengertian diversifikasi adalah salah satu strategi dalam bisnis untuk memperluas unit bisnis lainnya. Dalam dunia bisnis, diversifikasi adalah upaya yang digunakan untuk meningkatkan penjualan atau keuntungan atau profit.

Peningkatan penjualan berdasarkan pengertian diversifikasi adalah bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, misalnya mengidentifikasi peluang atau memilih perluasan barang dan jasa.

Dalam jurnal berjudul Strategi Diversifikasi terhadap Kinerja Perusahaan oleh Shinta Heru Satoto yang diterbitkan UPN Veteran Yogyakarta, diversifikasi memiliki beberapa fungsi penting.

“Diversifikasi adalah dapat memperbaiki kapasitas modal, mengurangi kemungkinan kebangkrutan dengan meluncurkan produk baru atau masuk dalam pasar baru (Higgins & Schall, 1975), serta memperbaiki perkembangan aset dan profitabilitas (Teece, 1982),” dijelaskan.

Pada sisi yang lain, pengertian diversifikasi adalah upaya yang bisa digunakan pebisnis menghadapi lebih banyak persaingan sangat ketat seiring pertumbuhan pasar yang semakin cepat. Penerapan strategi diversifikasi hanya bisa dilakukan atas dorongan pemilik bisnis itu sendiri.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang diversifikasi, cara melakukan, keuntungan, dan kerugiannya, Kamis (6/1/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cara Melakukan Diversifikasi

Cara melakukan diversifikasi adalah berbeda-beda pada setiap pebisnis atau perusahaan. Persis seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, cara melakukan diversifikasi adalah bisa dilakukan dengan mengidentifikasi peluang atau memilih perluasan barang dan jasa.

Sementara pada perusahaan besar, masih melansir sumber yang sama dilakukan dengan modal yang kuat untuk bisa memperoleh laba perusahaan lebih tinggi. Strategi diversifikasi seperti ini banyak digunakan di negara-negara dengan kondisi perekonomian yang sedang berkembang.

Ahli dalam bidang ini, Majd & Meyers (1987) membuktikan perusahaan yang tidak terdiversifikasi berada dalam kondisi pajak yang tidak menguntungkan.

Ini karena pajak dibayarkan kepada pemerintah ketika perusahaan memperoleh laba, tetapi tidak demikian sebaliknya. Pemerintah tidak membayar apapun kepada perusahaan ketika perusahaan mengalami kerugian.

“Hal ini dapat dikurangi, meskipun tidak dapat dihilangkan, apabila perusahaan melakukan diversifikasi. Selama satu atau lebih segmen dari perusahaan yang terdiversifikasi mengalami kerugian, perusahaan dapat membayar pajak lebih kecil untuk segmen tersebut dibandingkan segmen lain yang dibayarkan secara terpisah,” dijelaskan.

3 dari 4 halaman

Keuntungan dan Kerugian Diversifikasi

Apa saja keuntungan dan kerugian yang bisa diperoleh pebisnis ketika melakukan strategi diversifikasi? Masih melansir sumber yang sama, para ahli memaparkan keuntungan dan kerugian diversifikasi sebagai berikut:

Keuntungan Diversifikasi

1. Keuntungan diversifikasi adalah bisa diandalkan untuk memberi keuntungan dari sisi pajak dan keuangan lainnya.

2. Keuntungan diversifikasi adalah berhubungan (related diversification) menunjukkan pertumbuhan profit yang lebih baik secara signifikan daripada perusahaan yang melakukan diversifikasi pada bisnis yang tidak berhubungan (unrelated diversification).

3. Keuntungan diversifikasi adalah bisa diandalkan untuk meningkatkan kapasitas hutang guna mengurangi kemungkinan kebangkrutan.

4. Keuntungan diversifikasi adalah bisa diandalkan untuk menciptakan nilai perusahaan.

5. Keuntungan diversifikasi adalah bisa diandalkan untuk menghadapi lebih banyak persaingan sangat ketat seiring pertumbuhan pasar yang semakin cepat.

Kerugian Diversifikasi

Tak hanya keuntungan yang bisa didapat pebisnis bila menerapkan stategi diversifikasi pada usaha atau perusahaannya. Para ahli mengungkap, kerugian stategi diversifikasi adalah ada tingkat ketidakpastian atau risiko yang dihadapi oleh perusahaan relatif tinggi.

Hal itu yang akan mempengaruhi kinerja dan keberhasilan perusahaan dapat mencapai targetnya. Inilah sisi lain dari diversifikasi yang akan menambahkan kompleksitas perusahaan. Kerugian ini dapat menimbulkan hambatan pencapaian tujuan perusahaan.

Ahli dalam bidang ini yang sudah melakukan penelitian terhadap strategi diversifikasi, Fukui dan Ushijima (2006) menunjukkan hasil yang sama bahwa diversifikasi pada bisnis yang berhubungan berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan.

“Diversifikasi yang mempunyai hubungan yang sangat tinggi dapat mengarah kepada kinerja yang lebih rendah dibandingkan diversifikasi yang kurang berhubungan dalam kondisi yang sama,” dijelaskan.

4 dari 4 halaman

Cara Diversifikasi untuk Investasi

Pebisnis tak hanya wajib tahu cara meningkatkan laba dengan produk atau jasa yang dijualnya. Investasi penting dilakukan untuk menambah nilai modal usaha. Salah satu kunci investasi cerdas adalah diversifikasi. Ini cara diversifikasi untuk investasi melansir dari Forbes, pada Kamis (6/1/2022).

1. Pelajari Mengapa Perlu Melakukan Diversifikasi

Portofolio yang terdiversifikasi membantu mengurangi potensi risiko yang mungkin terjadi pada investasi yang dilakukan. Bisa dikatakan, diversifikasi memberikan keseimbangan terbaik untuk rencana tabungan atau investasi. 

2. Alokasi Aset

Secara garis besar, ada dua tipe dasar investasi, yakni saham dan obligasi. Saham dipandang berisiko tinggi dengan tingkat pengembalian tinggi, sementara obligasi biasanya lebih stabil dengan tingkat pengembalian yang lebih rendah. 

Distribusi aset biasanya berdasarkan usia dan gaya hidup. Umumnya, semakin lanjut usia yang melakukan investasi, maka sebaiknya memilih profil risiko yang lebih rendah.

3. Menilai Risiko Kualitatif Saham

Meminimalkan ketidakpastian transaksi saham dengan menerapkan analisis risiko kualitatif sebelum membeli atau menjual saham. Analisis risiko kualitatif memberikan peringkat yang telah ditentukan sebelumnya untuk menilai keberhasilan proyek.

Parameter ini akan mencakup model bisnis yang kuat, integritas manajemen senior, tata kelola perusahaan, nilai merek, kepatuhan terhadap peraturan, praktik manajemen risiko yang efektif, dan ketergantungan produk atau layanannya, ditambah dengan keunggulan kompetitifnya.

4. Investasikan dalam Pasar Uang

Instrumen pasar uang termasuk sertifikat deposito (certificates of deposit/CDs), surat berharga (commercial papers/CPs), dan treasury bills (T-bills). Keuntungan terbesar dari pasar uang adalah kemudahan likuidasi. Resiko yang lebih rendah membuatnya menjadi investasi yang aman. 

5. Ikuti Strategi Beli-Tahan (Buy-Hold)

Rencana investasi pada dasarnya adalah rencana tabungan jangka panjang. Jadi, harus mulai berpikir jangka panjang dan menghindari reaksi spontan. Pikirkan beli-tahan alih-alih strategi perdagangan konstan. Ini berarti menjaga portofolio yang relatif stabil dari waktu ke waktu, terlepas dari fluktuasi pasar. 

6. Pahami Faktor-Faktor Pemengaruh

Pahami terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakannya. Pasar keuangan termasuk bursa saham, valuta asing, pasar obligasi, pasar uang, dan pasar antar bank.

Ini pada dasarnya adalah pasar untuk instrumen keuangan seperti pasar lainnya, mereka berfungsi berdasarkan permintaan dan penawaran. 

Akan ada faktor eksternal seperti suku bunga dan inflasi yang mempengaruhi dinamikanya. Pengaruh besar lainnya adalah bank sentral, Reserve Bank of India dan kebijakan moneternya.

7. Pelajari Pasar Global

Pasar global memiliki potensi pengembalian yang tinggi dalam waktu singkat. Pasar-pasar ini biasanya dicirikan oleh dinamika yang bergerak sangat cepat di mana seorang investor juga harus berurusan dengan berbagai peraturan moneter. 

8. Seimbangkan Portofolio

Penting untuk memeriksa portofolio investasi secara berkala untuk memeriksa saldo berbagai aset. Latihan ini juga membuat lebih disiplin tentang investasi, sekaligus bikin tetap sadar akan pertumbuhan tahunannya.

9. Cobalah Skema Investasi yang Disiplin 

Jika memiliki jumlah kecil untuk diinvestasikan selama waktu tertentu, systematic investment plan (SIP) adalah pilihan yang baik. Metode ini dapat digunakan untuk menginvestasikan jumlah tetap dengan interval tetap.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.