Liputan6.com, Jakarta Agresi adalah perilaku merugikan dalam interaksi sosial. Agresi adalah perilaku yang berkaitan dengan psikologi dan sosial. Dalam psikologi perilaku, agresi adalah bagian dari perilaku yang menyebabkan kerusakan. Agresi bisa menyakiti individu maupun kelompok.
Agresi adalah tindakan yang kerap dikaitkan dengan sifat agresif. Agresi bisa terjadi pada siapa saja dan oleh siapa saja. Agresi adalah perilaku yang mengacu pada kekerasan, intimidasi, dan perilaku emosional lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Agresi adalah tindakan yang bisa berbentuk verbal maupun fisik. Manusia terlibat dalam agresi ketika mereka berusaha menyakiti atau menyakiti orang lain. Agresi adalah fenomena yang dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari tindakan yang relatif kecil hingga tindakan yang lebih serius.
Berikut pengertian tentang agresi dalam perspektif psikologi dan sosial, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(2/03/2021).
Pengertian agresi secara umum
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dalam artian psikologi, agresi adalah perasaan marah atau tindakan kasar akibat kekecewaan atau kegagalan dalam mencapai pemuasan atau tujuan yang dapat diarahkan kepada orang atau benda.
Sementara dalam ilmu antropologi, agresi adalah perbuatan bermusuhan yang bersifat penyerangan fisik ataupun psikis terhadap pihak. KBBI juga mendefinisikan agresi sebagai bentuk penyerangan suatu negara terhadap negara lain.
Secara umum, agresi adalah interaksi sosial dengan tujuan menimbulkan kerusakan atau kerugian lain pada individu lain. Agresi bisa bersifat terbuka atau terselubung dan seringkali berbahaya.
Agresi diklasifikasikan menjadi dua jenis, langsung dan tidak langsung. Agresi secara langsung ditandai dengan perilaku fisik atau verbal yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang. Sementara agresi tidak langsung ditandai dengan perilaku fisik atau verbal yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang.
Advertisement
Pengertian agresi menurut para ahli
Robert A Baron
Menurut Robert A Baron, agresi adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut.
Freud
Freud mendefinisikan agresi sebagai cara pertamayang dikenal manusia untuk mengungkapkan kemarahannya, yang dituangkan melalui serangan fisik secara membabi-buta terhadap obyek, benda hidup maupun mati yang membangkitkan emosi itu.
Buss dan Perry
Buss dan Perry menjelaskan agresi adalah perilaku yangniatnya untuk menyakiti orang lain baik secara fisik maupun secara psikologis.
Atkinson
Atkinson mendefinisikan agresi sebagai perilaku yang secara sengaja bermaksud melukai orang lain (secara fisik atau verbal) atau menghancurkan harta benda.
Pengertian agresi menurut para ahli
Kartono
Menurut Kartono, agresi adalah suatu ledakanemosi dan kemarahan-kemarahan hebat, perbuatan-perbuatan yang menimbulkan permusuhan yang ditujukan kepada seseorang atau suatu benda.
Murray
Menurut Murray, agresi adalah kebutuhan untuk menyerang, memperkosa atau melukai orang lain untukmeremehkan, merugikan, mengganggu, membahayakan, merusak, menjahati, mengejek, mencemoohkan atau menuduh secara sehat, menghukum berat atau melakukan tindakan sadis lainnya.
Myers
Myers menjelaskan bahwa agresi adalah perilaku fisik maupun verbal yang disengaja dan memiliki maksud untuk menyakiti, menghancurkan atau merugikan orang lain untuk melukai objek yang menjadi sasaran agresi.
Berkowitz
Agresi menurut Berkowitz selalu mengacu padabeberapa jenis perilaku, baik secara fisik maupun simbolis yang dilakukan dengan tujuan menyakiti.
Advertisement
Faktor penyebab perilaku agresi
Perilaku agresi bisa disebabakan oleh berbagai pemicu, mulai dari frustrasi karena tujuan yang dihalangi hingga perasaan tidak dihargai. Menurut Davidoff terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan perilaku agresi, yakni:
Faktor Biologis
Faktor biologis adalah faktor agresi yang berkaitan dengan gen, faktor sistem otak dan faktor kimia darah. Gen tampaknya berpengaruh pada pembentukan system neural otak yang mengatur perilaku agresi. Sistem otak yang terlibat dalam agresi ternyata dapat memperkuat atau mengendalikan agresi. Sementara faktor kimia darah juga dapat memengaruhi perilaku agresi.
Faktor belajar sosial
Dengan menyaksikan perkelahian dan pembunuhan meskipun sedikit pasti akan menimbulkan rangsangan dan memungkinkan untuk meniru model kekerasan tersebut.
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan juga bisa menyebabkan agresi. Faktor lingkungan ini berkaitan dengan kemiskinan, anonimitas, hingga suhu udara yang panas.
Faktor amarah
Amarah merupakan emosi yang memiliki ciri-ciri aktivitas sistem saraf parasimpatik yang tinggi dan adanya perasaan tidak suka yang sangat kuat yang biasanya disebabkan adanya kesalahan, yang mungkin nyata-nyata atau salah atau juga tidak.
Aspek-aspek agresi
Aspek-aspek agresi bisa menggambarkan bentuk agresi yang muncul. Menurut Buss dan Perry, terdapat empat aspek perilaku agresi yang didasari dari tiga dimensi dasar yaitu motorik, afektif, dan kognitif. Aspek-aspek agresi ini di antaranya adalah:
Agresi fisik
Agresi fisik adalah indakan agresi yang bertujuan untuk menyakiti, mengganggu, atau membahayakan orang lain melalui respon motorik dalam bentuk fisik, seperti memukul, menendang, dan lain-lain.
Agresi verbal
Agresi verbal adalah tindakan agresi yang bertujuan untuk menyakiti, mengganggu atau membahayakan orang lain dalam bentuk penolakan dan ancaman melalui respon vokal dalam bentuk verbal.
Kemarahan
Kemarahan merupakan emosi negatif yang disebabkan oleh harapan yang tidak terpenuhi dan bentuk ekspresinya dapat menyakiti orang lain serta dirinya sendiri.
Kebencian
Kebencian adalah tindakan yang mengekspresikan kebencian, permusuhan, antagonisme, ataupun kemarahan yang sangat kepada pihak lain. Kebencian adalah suatu bentuk agresi yang tergolong covert (tidak kelihatan).
Advertisement