Sukses

Al Bayyinah Artinya Bukti Nyata, Ini Bacaan dan Isi Kandungannya

Surat Al Bayyinah merupakan surat ke-98 dalam mushaf Alquran. Nama surat Al Bayyinah artinya adalah bukti nyata.

Liputan6.com, Jakarta Surat Al Bayyinah merupakan surat ke-98 dalam mushaf Alquran. Nama surat Al Bayyinah artinya adalah bukti nyata. Surat yang terdiri atas 8 ayat ini berisi tentang bukti nyata dari Allah SWT tentang kebenaran ajaran agama Islam.

Mengenai di mana lokasi turunnya surat Al Bayyinah, ada perbedaan dua pendapat di antara para ulama. Ibnu ‘Athiyah mengatakan bahwa mayoritas ulama berpendapat surah Al Bayyinah tergolong surat Makkiyah karena diturunkan di Kota Mekah. Sedangkan Imam Al Qurthubi menyebutkan mayoritas ulama berpendapat surah Al Bayyinah turun di Kota Madinah sehingga masuk dalam kategori surah Madaniyah.

Sementara itu, menurut pemaparan ulama dan ahli tafsir Indonesia, M. Quraish Shihab, surah Al Bayyinah tergolong surah Madaniyah karena turun di Madinah. Alasannya karena isi surat Al Bayyinah artinya adalah bukti nyata, yakni bukti nyata yang menjadi tanggapan sikap para ahli kitab yang tegas menolak ajaran Islam.

Untuk lebih memahami surah Al Bayyinah artinya apa, dan bagaimana isi kandungannya, Berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (12/5/2023).

2 dari 3 halaman

Bacaan Surat Al Bayyinah

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Al Bayyinah artinya adalah bukti nyata. Artinya, surat tersebut adalah bukti nyata dari Allah SWT untuk menanggapi sikap para ahli kitab di zaman Rasulullah SAW, yang dengan tegas menolak ajaran agama Islam sampai mereka mendapatkan bukti nyata.

Berikut adalah bacaan surat Al Bayyinah,

 

لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُۙ

Lam ya kunil laziina kafaru min ahlil kitaabi wal mushri kiina mun fak kiina hattaa ta-tiya humul bayyinah

1. "Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata."

 

رَسُوْلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙ

Rasuulum minal laahi yatlu suhufam mutahharah

2. "(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (Al-Qur'an),"

 

فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ ۗ

Fiiha kutubun qaiyimah

3. "di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar)."

 

وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ ۗ

Wa maa tafarraqal laziina uutul kitaaba il-la mim b'adi ma jaa-at humul baiyyinah

4. "Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata."

 

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ

Wa maa umiruu il-la liy'abu dul laaha mukhlisiina lahud-diina huna faa-a wa yuqiimus salaahta wa yu-tuz zakaata; wa zaalika diinul qaiyimah

5. "Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)."

 

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗ

Innal laziina kafaru min ahlil kitaabi wal mushri kiina fii nari jahan nama khaali diina fiiha; ulaa-ika hum shar rul ba riiyah

6. "Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk."

 

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ

nnal laziina aamanu wa 'amilus saalihaati ula-ika hum khairul bariiy yah

7. "Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk."

 

جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ ࣖ

Jazaa-uhum inda rabbihim jan naatu 'adnin tajrii min tahtihal an haaru khalidiina fiiha abada; radiy-yallaahu 'anhum wa ra du 'an zaalika liman khashiya rabbah.

8. "Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya."

3 dari 3 halaman

Isi Kandungan Surat Al Bayyinah

Nama surat Al Bayyinah artinya adalah bukti nyata. Yang di maksud bukti nyata dalam surat Al Bayyinah di sini adalah sesuatu hal yang akan membuktikan tentang kebenaran ajaran Islam kepada para ahli kitab, orang kafir, dan musyrikin.

Di samping itu, masih ada banyak isi kandungan dari surat Al Bayyinah. Bahkan banyak ulama tafsir yang menguraikan isi kandungan surat Al Bayyinah dengan cara yang berbeda-beda. Adapun isi kandungan dari surat Al Bayyinah adalah sebagai berikut:

1. Yang dimaksud dengan orang-orang kafir adalah sekelompok orang yang terdiri dari ahli kitab dan orang musyrik. Ahli kitab adalah Yahudi dan Nasrani, sedangkan orang musyrik adalah penganut paganisme dan penyembah berhala.

2. Orang-orang kafir menutupi kebenaran dengan mengatakan tidak akan meninggalkan agama mereka sebelum datang bukti nyata (al bayyinah). Karena itulah Al Bayyinah artinya bukti nyata. Namun setelah datang bukti nyata, mereka berselisih, dan tetap tidak mau beriman dan menerima Islam.

3. Pengutusan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan kebutuhan mendesak untuk meluruskan persepsi orang kafir dan mengubah perselisihan mereka.

4. Rasulullah adalah al bayyinah. Al Qur’an yang diturunkan kepada beliau juga merupakan al bayyinah. Dengan kata lain, surat Al Bayyinah artinya bukti nyata, yang merujuk pada pengutusan Nabi Muhammad SAW sebagai rasul dan diturunkannya Alquran.

5. Perselisihan di antara para ahli kitab ini bukan karena mereka tidak tahu akan datangnya Al Bayyinah artinya bukti nyata. Mereka justru berselisih setelah mengetahui datangnya Al Bayyinah artinya bukti nyata.

6. Sesungguhnya agama-agama dari Allah itu pada hakikatnya adalah satu. Intinya adalah tauhid, yakni memurnikan ibadah dan ketaatan hanya kepada-Nya.

7. Orang-orang yang kafir meski telah datang Al Bayyinah artinya bukti nyata, mereka itulah seburuk-buruk makhluk dan tempatnya adalah abadi di neraka.

8. Orang yang beriman dan beramal shalih adalah sebaik-baik makhluk dan tempat kembalinya adalah surga. Serta mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.