Sukses

Vendor Adalah Penjual Barang dan Jasa, Ketahui Tugas dan Jenis-Jenisnya

Verdor adalah penghubung antara produsen dan konsumen.

Liputan6.com, Jakarta Istilah vendor adalah pihak yang menggambarkan penjual barang dan jasa. Verdor adalah penghubung antara produsen dan konsumen. Tak hanya bersifat individu, vendor adalah bisa dimiliki perusahaan.

Bila dimisalkan, dalam rantai bisnis vendor adalah berperan menjual atau memasok sumber daya berupa bahan mentah kepada pihak lain. Vendor adalah pihak yang menjual atau memasok. Tugas khusus dari vendor adalah melancarkan operasional suatu bisnis.

Tugas dari vendor adalah pada dasarnya memastikan bahwa kebutuhan barang atau jasa dari sebuah perusahaan dapat tersedia dengan baik. Agar bisa memahaminya lebih jauh, berikut Liputan6.com ulas istilah vendor, tugas, dan jenis-jenisnya dari berbagai sumber, Minggu (6/6/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mengenal Vendor Adalah Penjual Barang dan Jasa

Vendor adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan penjual barang atau jasa. Vendor adalah menjembatani produk dari produsen agar sampai ke tangan konsumen atau perusahaan lain.

Istilah vendor adalah mencakup pengecer atau pemasok secara luas dengan apa yang sering menjadi komponen dalam produk yang lebih besar. Vendor adalah bisa disematkan pada individu atau perusahaan yang menjual sesuatu kepada individu atau entitas lain. Vendor adalah dapat dimanfaatkan diberbagai tempat dalam rantai bisnis.

Individu yang berprofesi dalam bidang vendor adalah berperan menjual atau memasok sumber daya berupa bahan mentah kepada pihak lain, yang kemudian diolah menjadi produk atau barang lain. Contoh cara kerja vendor adalah bagi rantai toko retail besar pasti memiliki daftar vendor tempat mereka membeli barang dengan harga grosir, yang kemudian mereka jual dengan harga eceran kepada pelanggan mereka.

Selain itu, vendor adalah dapat bertindak sebagai pihak penjualan business-to-business (B2B) yang menyediakan bagian dari suatu produk ke bisnis lain untuk membuat produk akhir. Tugas dari vendor adalah pada dasarnya untuk memastikan bahwa kebutuhan barang atau jasa dari sebuah perusahaan dapat tersedia dengan baik.

3 dari 5 halaman

Tugas Vendor Lebih Rinci

1. Tugas vendor adalah memenuhi setiap permintaan dari perusahaan yang menjadi rekanannya sesuai dengan kesepakatan.

2. Tugas vendor adalah memastikan setiap produk yang dijual kepada konsumen merupakan produk yang berkualitas.

3. Tugas vendor adalah memastikan pengiriman barang atau jasa sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

4. Tugas vendor adalah memberikan pelayanan terbaik dengan harga yang bersaing kepada konsumen.

5. Tugas vendor adalah melancarkan operasional suatu bisnis.

4 dari 5 halaman

Cara Memilih Vendor

1. Tetapkan Kriteria

Buat daftar kriteria vendor yang Anda inginkan untuk menyediakan apa yang Anda butuhkan. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dari vendor adalah:

- Waktu tunggu yang ideal

- Kuantitas pesanan maksimum dan minimum

- Kemampuan dropshipping

- Proses jaminan kualitas

- Syarat dan ketentuan pembayaran

- Kebijakan pengembalian

- Standar komunikasi

Menetapkan kriteria akan membantu Anda dalam mengevaluasi calon vendor dan memastikan bahwa Anda tidak mengabaikan persyaratan penting apa pun.

2. Explore Pilihan Vendor

Jika Anda sudah mengetahui jenis produk yang ingin Anda jual, akan lebih baik untuk mengunjungi direktori vendor untuk melihat vendor mana yang menawarkan apa yang Anda butuhkan. Gunakan waktu ini untuk mengevaluasi vendor potensial Anda berdasarkan kriteria berikut:

- Reputasi: Apa yang dikatakan pemilik bisnis lain tentang vendor ini? Apakah itu vendor yang memiliki reputasi baik atau akan mencuri ide produk Anda dan melemahkan bisnis Anda?

- Jenis bisnis: Bergantung pada model bisnis, Anda mungkin perlu memilih pemasok grosir, pemasok dropshipping, atau produsen label pribadi.

- Keamanan: Vendor yang baik menawarkan perlindungan asuransi dan penipuan. Hindari bekerja sama dengan vendor yang tidak melindungi bisnis Anda.

Saat mencari pemasok, sangat penting untuk memeriksa ulasan dari bisnis lain. Ini akan memberi Anda gambaran yang lebih jelas tentang vendor tersebut.

3. Pengajuan Tawaran

Selama proses ini, Anda dapat berkomunikasi dengan vendor tentang proses dan kebijakannya. Sangat disarankan untuk menanyakan tentang perencanaan dan pengadaan bahan baku dari calon vendor.

Cobalah untuk mencari tahu apakah vendor menggunakan praktik pemesanan ulang yang berisiko atau mendapatkan materialnya dari pemasok yang tidak dapat diandalkan. Ini membantu memastikan Anda bekerja dengan vendor yang memiliki rantai pasokan andal.

4. Evaluasi Tawaran

Setelah Anda menerima tawaran Anda, evaluasi pilihan Anda. Bandingkan setiap pemasok untuk melihat mana yang paling memenuhi kebutuhan anggaran dan standar kualitas Anda. Anda juga harus memperhatikan harga secara ketat, karena Anda tentu tidak ingin memilih vendor yang memasang biaya terlalu tinggi untuk barangnya dan memotong margin keuntungan Anda.

Pada tahap ini, Anda juga harus melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan validitas penawaran pemasok Anda. Jika Anda bekerja dengan pemasok dropship atau grosir, Anda dapat memastikan keabsahannya dengan meminta sampel produk dan dokumentasi kepatuhan ISO.

5. Pantau Kinerja Vendor

Tidak ada yang mau bekerja dengan vendor yang tidak dapat diandalkan. Pantau vendor Anda untuk memastikan mereka memenuhi komitmen mereka. Jika Anda melihat mereka sering terlambat mengirimkan pesanan, mengirim pesanan yang tidak lengkap atau memberikan barang berkualitas rendah, Anda dapat menggunakan data ini untuk bekerja sama dengan pemasok Anda guna meningkatkan proses dengan cara yang saling menguntungkan.

Jika gagal, Anda juga memiliki alasan untuk mengakhiri kontrak Anda dan memutuskan hubungan dengan pemasok tersebut. Anda juga harus memantau efisiensi biaya dari waktu ke waktu.

5 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Vendor

1. B2C (Bisnis ke Konsumen)

Jenis vendor B2C maksudnya adalah menjual langsung ke konsumen. Mereka umumnya menjual produk yang sudah jadi kepada pengguna akhir atau bahkan komponen produk. Ini bisa berupa toko ritel seperti Gap yang menjual pakaian, atau, juga bisa menjadi pengecer seperti Radio Shack yang sekarang sudah tidak berfungsi yang menjual komponen elektronik, yang bertindak sebagai vendor khusus untuk konsumen akhir.

Penjual bisa menjadi pengecer online atau bahkan seseorang yang menjual sesuatu di pinggir jalan. Beberapa vendor bahkan mengkhususkan diri dalam menyediakan layanan konsumen.

2, B2G (Bisnis ke Pemerintah)

Jenis vendor B2G maksudnya adalah menjual sesuatu ke pihak pemerintah. Di industri pertahanan, ada banyak vendor yang menjual berbagai jenis peralatan melalui kontrak dengan pemerintah. Beberapa contoh vendor B2G termasuk Raytheon dan Lockheed Martin, yang menjual produk dan komponen pertahanan ke Angkatan Darat.

Jenis vendor B2G lainnya terkadang juga bisa menjadi konsultan pemerintah. Mereka adalah individu yang mungkin telah membangun karir yang sukses untuk diri mereka sendiri di sektor swasta dan telah mulai mengontrakkan keahlian mereka ke sektor publik.

3. B2B (Bisnis ke Bisnis)

Vendor B2B adalah salah satu yang menjual barang atau jasa ke vendor lain. Contoh vendor B2B adalah Panasonic, yang menjual baterai ke Tesla, atau produsen microchip, seperti Intel atau Advanced Micro Devices, yang menjual komponen ke produsen komputer pribadi. Barang-barang tersebut dijual ke bisnis lain dan, pada gilirannya, akan disimpan dalam inventaris, baik untuk jangka waktu pendek atau panjang (tergantung pada produknya).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini