Sukses

10 Ciri Ciri Kurang Darah dan Penyebabnya yang Umum Terjadi, Simak Penjelasannya

Selain merasa lemas, ciri-ciri kurang darah ini jangan dianggap sepele.

Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri kurang darah tidak bisa dianggap sepele, pasalnya hal ini dapat membuat tubuh menjadi lemas dan kulit terlihat pucat. Kekurangan darah atau anemia merupakan kondisi yang terjadi akibat tubuh tidak memiliki sel darah merah yang cukup untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Nilai normal sel darah merah atau yang disebut dengan Hemoglobin ini pada wanita rata-rata 12-14g/dl. Sedang pada laki-laki 13-17g/dl. Apabila jumlah Hemoglobin ini berkurang pada tubuh maka akan menyebabkan aliran oksigen yang mengalir ke seluruh tubuh ini berkurang.

Faktanya, banyak orang yang masih belum menyadari bahwa dirinya mengalami kurang darah dan menganggap ciri-ciri tersebut bukan merupakan tanda dari kekurangan darah. Dan perlu diketahui, meskipun gejalanya mirip dengan darah rendah, kedua kondisi ini tidak sama.

Anemia defisiensi zat besi (IDA) adalah salah satu jenis anemia paling umum, yang dapat didiagnosis melalui tes hitung darah lengkap (CBC). Kondisi ini disebabkan oleh zat besi dalam tubuh yang tidak mencukupi, sehingga darah kekurangan sel darah merah sehat untuk mengangkut oksigen.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali level normal Hemoglobin (Hb) di setiap tahapan kehidupan, serta mengetahui jumlah hemoglobin Anda melalui pemeriksaan. Karena kekurangan zat besi dapat menyebabkan kesehatan darah yang buruk.

Berikut ini penjelasan mengenai ciri-ciri kurang darah, penyebab, hingga cara mengatasinya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (12/7/2021).

2 dari 4 halaman

Ciri-ciri Kurang Darah

Ada beberapa ciri-ciri kurang darah yang umum terjadi, yaitu:

1. Kelelahan

Kelelahan adalah gejala paling umum akibat kurang darah. Namun, kelelahan yang jadi ciri-ciri kurang darah sedikit berbeda dengan kelelahan biasa. Kelelahan atau kecapekan terjadi karena tubuh Anda kekurangan hemoglobin. Hemoglobin merupakan protein khusus yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengangkutnya ke seluruh tubuh lewat bantuan sel darah merah. Ketika tubuh kekurangan hemoglobin, otomatis semua sel dan jaringan tubuh Anda akan kekurangan oksigen. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan sel darah merah beroksigen ke seluruh tubuh. Itu sebabnya, Anda jadi merasa cepat lelah.

2. Kulit Pucat

Kulit pucat adalah salah satu ciri-ciri kurang darah. Hemoglobin adalah pemberi warna merah pada darah. Jaringan kulit itu sendiri memiliki banyak pembuluh darah kecil. Rona kulit kita sedikit banyak dipengaruhi oleh sirkulasi darah yang lancar. Itu sebabnya ketika kadar hemoglobin rendah, kulit dapat berwarna pucat. Warna kulit pucat sebagai gejala kurang darah dapat terlihat pada seluruh bagian tubuh, atau bagian tertentu saja. Namun, area yang biasanya tampak lebih mudah memucat adalah wajah, gusi, bagian dalam bibir, kelopak mata bawah, dan punggung kuku. Seseorang yang kulit tubuhnya pucat biasanya sudah mengalami gejala anemia sedang hingga berat.

3. Pusing dan Sakit Kepala

Sensasi pusing atau kliyengan seperti terasa berputar yang muncul tiba-tiba bisa menjadi ciri-ciri kurang darah. Penyebabnya pun sama, yaitu karena tubuh kekurangan persediaan hemoglobin yang cukup. Selain bertugas untuk memberi warna merah pada darah, hemoglobin berfungsi untuk membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Ketika kadar hemoglobin rendah, pasokan oksigen mungkin tidak dapat sampai ke otak. Itu sebabnya, Anda merasakan pusing, terutama saat berdiri dari duduk atau berbaring. Selain itu, kekurangan oksigen juga membuat pembuluh darah di otak bengkak dan menekan bagian lainnya sehingga menyebabkan sakit kepala.

4. Sering Infeksi

Ciri-ciri kurang darah yang lainnya adalah sering infeksi. Limpa adalah salah satu organ tubuh yang membantu melawan infeksi. Apabila tubuh kekurangan sel darah merah, maka bisa mengurangi pasokan oksigen ke limpa. Oleh karenanya, limpa tidak dapat bekerja secara optimal dalam mencegah infeksi. Selain limpa, organ tubuh yang juga berperan dalam melawan infeksi adalah kelenjar getah bening. Organ ini adalah tempatnya sel darah putih sebagai tameng dalam melawan infeksi. Apabila tubuh kekurangan zat besi, pasokan oksigen ke kelenjar getah bening menjadi berkurang, sehingga tidak dapat memproduksi sel darah putih secara maksimal. Akibatnya, tubuh menjadi lebih mudah untuk mengalami infeksi. Di sinilah peran zat besi dalam mendukung sistem kekebalan tubuh.

5. Sesak Napas

Ciri-ciri kurang darah yang lainnya adalah sesak nafas. Kurangnya kadar hemoglobin di dalam darah berimbas pada kurangnya pasokan oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi ini membuat otot tak mendapat cukup oksigen untuk bisa melakukan aktivitas normal sehari-hari, seperti berjalan, naik turun tangga, hingga saat berolahraga ringan. Ketika kadar oksigen tak mencukupi, laju pernapasan menjadi meningkat. Ini merupakan salah satu cara tubuh untuk bisa mendapatkan oksigen yang mencukupi. Namun, semakin paru-paru bekerja keras untuk menampung oksigen, dada akan terasa sesak meski hanya melakukan aktivitas ringan.

3 dari 4 halaman

Ciri-ciri Kurang Darah

Ada beberapa ciri-ciri kurang darah yang umum terjadi, yaitu:

 6. Jantung Berdebar

Ciri-ciri kurang darah akibat kekurangan zat besi umumnya menimbulkan sensasi jantung berdebar kencang, yang disebut palpitasi. Minimnya kadar hemoglobin dalam darah membuat jantung harus bekerja ekstra keras untuk mengalirkan darah beroksigen. Itu sebabnya jantung berdetak lebih cepat dan kencang karena berusaha memompa oksigen. Gejala ini biasanya terjadi ketika Anda sudah menderita anemia dalam waktu yang sudah cukup lama.

7. Tangan dan Kaki Dingin

Ciri-ciri kurang darah akibat anemia defisiensi zat besi dapat membuat tangan dan kaki terasa dingin. Hal ini disebabkan karena minimnya suplai oksigen yang dialirkan dari jantung menuju kedua bagian tersebut. Sebagian orang bahkan lebih mudah merasa dingin pada hari tertentu dibandingkan hari-hari lain karena penyakit ini.

8. Rambut Rontok

Rambut yang rontok sebanyak 100 helai per hari masih dianggap ke dalam kondisi normal. Namun, jika rambut rontok terjadi secara berlebihan dan membuat rambut tidak tumbuh kembali, ada kemungkinan Anda mengalami kekurangan zat besi. Saat tubuh kekurangan zat besi, pasokan oksigen ke folikel rambut menjadi berkurang, sehingga membuat kulit kepala menjadi kering dan lemah. Kondisi inilah memicu rambut rontok secara berlebihan dan membuat rambut berhenti untuk tumbuh. Namun jangan khawatir, sebab ketika zat besi sudah tercukupi dan Anda terbebas dari kurang darah, umumnya rambut dapat tumbuh kembali.

9. Lidah Bengkak

Kurang darah dapat membuat organ-organ di seluruh tubuh akan mengalami kekurangan oksigen. Kondisi ini dapat menyebabkan otot-otot di seluruh tubuh akan mengalalami pembengkakan, termasuk otot lidah. Jika hal ini terjadi, maka lidah akan menjadi bengkak dan terasa sakit. Selain lidah yang bengkak, kurang darah juga dapat mengakibatkan mulut dan sudut bibir menjadi kering dan retak-retak.

10. Sindrom Restless Leg

Defisiensi zat besi dapat membuat penderitanya mengalami sindrom restless leg atau kaki gelisah. Pada sindrom ini, terdapat getaran yang menjalar di kaki, semacam aliran listrik. Hal ini membuat penderita memiliki dorongan untuk terus menggerakkan kaki seperti seseorang yang sedang gelisah.

4 dari 4 halaman

Penyebab Kurang Darah

Penyebab kurang darah bisa disebabkan oleh beberapa latar belakang yang berbeda. Berikut ini beberapa penyebab kurang darah yang sering dialami seseorang, diantaranya:

1. Kekurangan zat besi.

2. Kekuragan vitamin B12.

3. Kelainan absorbsi vitamin B12 seperti pada penyakit anemia perniciosa.

4. Kekurangan asam folat.

5. Penyakit kronis seperti penyakit ginjal kronis maupun kanker.

6. Hemolisis.

7. Penyakit keturunan tertentu.

8. Obat-obatan tertentu.

9. Kehamilan.

10.Adanya kelainan pada tulang sumsum seperti leukemia.

Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi yang dibutuhkan untuk memproduksi cukup sel darah merah. Berikut beberapa kemungkinan penyebabnya, diantaranya:

1. Faktor kekurangan gizi.

2. Adanya perdarahan, misalnya haid dengan perdarahan yang sangat banyak, adanya luka lambung dengan perdarahan dan sejenisnya.

3. Adanya perubahan sel-sel permukaan lambung dan usus seperti pada penyakit celiac.

4. Operasi pada bagian lambung dan susu.