Sukses

Impulsif Adalah Perilaku Tak Terkontrol, Begini Cara Mengendalikannya

Impulsif adalah sikap ketika seseorang melakukan suatu tindakan tanpa memikirkan akibat dari apa yang dilakukannya.

Liputan6.com, Jakarta Impulsif adalah sikap ketika seseorang melakukan suatu tindakan tanpa memikirkan akibat dari apa yang dilakukannya. Secara umum, perilaku impulsif adalah suatu keadaan di mana seseorang dapat bertindak dengan spontan tanpa banyak berpikir.

Kondisi ini umumnya ditunjukkan oleh anak-anak, karena mereka belum mengerti cara menyampaikan emosi atau meredam dorongan (impuls) yang dirasakannya. Tak hanya anak-anak, pada dasarnya, hampir setiap orang mungkin pernah melakukan perilaku impulsif sesekali. Misalnya, membeli sesuatu saat berada di mal, padahal sedang berhemat. Meskipun terbilang tanda ini terjadi sesekali, bukan berarti menjadi hal yang patut untuk diwaspadai.

Perilaku impulsif lebih memberikan dampak yang tida baik. Dari membuat keputusan yang terburu-buru hingga pertengkaran, perilaku impulsif dapat merugikan diri sendiri dan orang di sekitar. Selain dapat merusak hubungan dan perasaan sejahtera seseorang, perilaku impulsif juga dapat menyebabkan kerugian finansial dan bahkan bisa sampai ke ranah hukum jika dibiarkan. Untuk perlu tindakan mengontrol perilaku impulsif yang ada pada diri.

Berikut ini ulasan mengenai definisi perilaku impulsif beserta gejala dan cara mengendalikannya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (14/10/2021).

2 dari 5 halaman

Definisi Impulsif

Menurut Campbell dan Werry (1986) definisi impulsif adalah perilaku yang cenderung merusak dan tidak terkontrol akibat tindakan yang dilakukan tanpa memikirkan konsekuensinya terlebih dulu. Biasanya perilaku tersebut adalah bentuk respons emosional pelaku terhadap kejadian yang dialami pada masa lalu. Sementara itu, menurut Rook (1987) perilaku impulsif adalah perilaku pembelian yang terjadi ketika adanya dorongan secara tiba-tiba, kuat, dan keinginan membeli sesuatu dengan segera.

Perilaku impulsif baru dapat disebut sebagai gangguan psikologis jika semakin sering muncul atau terasa sulit untuk dikendalikan. Penyebab pasti seseorang melakukan perilaku impulsif belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa kondisi psikologis yang cenderung membuat seseorang sering melakukan perilaku impulsif adalah:

1. BPD (Borderline personality disorder).

2. ADHD (Attention deficit hyperactivity disorder)

3. Bipolar

4. Kleptomania 

5. Penyakit Parkinson

3 dari 5 halaman

Gejala Impulsif

Perilaku impulsif dapat dikenali dari beberapa tanda atau gejala. Tanda atau gejala dari perilaku impulsif antara lain seperti bertindak secara spontan, tidak mempertimbangkan dampak dari tindakannya terhadap diri sendiri dan orang lain, dan hanya memikirkan kondisi saat ini dan tidak memikirkan dampak tindakannya dalam jangka panjang. Berikut ini tanda-tanda perilaku impulsif dan contohnya adalah:

1. Makan sebanyak-banyaknya yaitu memanjakan diri dalam hal-hal seperti berbelanja, berjudi, dan makan

2. Penghancuran properti yaitu menghancurkan barang-barang Anda sendiri atau orang lain pada saat marah.

3. Melebih-lebihkan masalah yaitu mengambil situasi kecil dan menjadikannya lebih mendesak dan penting dari yang diperlukan.

4. Perasaan marah yang sering terjadi yaitu sering kehilangan ketenangan dan kontrol diri, bahkan ketika itu jelas tidak pantas.

5. Banyak memulai dari awal yaitu bergabung dan keluar dari grup secara tiba-tiba.

6. Oversharing yaitu berbicara tanpa berpikir dan berbagi detail yang intim.

7. Kekerasan fisik yaitu bereaksi berlebihan dengan melakukan tindakan fisik secara mendadak.

8. Seks berisiko tinggi yaitu melakukan hubungan seks tanpa kondom atau metode pengaman lainnya, terutama dengan orang yang status IMSnya tidak diketahui.

9. Melukai diri sendiri yaitu menyakiti diri sendiri dalam ketika sedang marah, sedih, atau kecewa.

10. Mengambil sesuatu yang diinginkan secara paksa tanpa harus menunggu atau meminta terlebih dahulu.

11. Berteriak saat merasa stres.

12. Merasa sulit untuk fokus dan menyelesaikan tugas. 

4 dari 5 halaman

Penyebab Perilaku Impulsif

Perilaku impulsif adalah kasus yang berkaitan dengan perhatian dan perilaku aktif, maka tidak ada penyebab yang pasti terhadap masalah ini. Namun menurut para ahli, ada beberapa faktor yang mendorong anak maupun orang dewasa berperilaku impulsif. Berikut ini penjelasannya:

1. Sifat yang cenderung hiperaktif.

2. Temperamental.

3. Pengaruh lingkungan keluarga.

4. Gender.

5. Karakteristik orang tua.

5 dari 5 halaman

Cara Mengendalikan Perilaku Impulsif

Cara mengendalikan perilaku impulsif dapat dilakukan sesuai pada penyebabnya. Dalam banyak kasus, orang tersebut mungkin tidak bersalah. Mereka mungkin tidak memiliki kemampuan untuk berubah. Jika anak Anda memiliki perilaku seperti ini, Anda dapat menggunakan beberapa cara. Cara untuk mengendalikan perilaku impulsif adalah sebagai berikut:

1. Buat mereka sadar terhadap perilaku impulsif yang mereka lakukan dan jelaskan bagaimana pengaruhnya terhadap mereka nanti.

2. Mengeksplorasi perilaku alternatif dengan cara bermain peran.

3. Mengajar dan berlatih kesabaran.

Jika Anda sendiri yang mengalami perilaku impulsif, Anda dapat mengatasi kecenderungan impulsif tersebut dengan cara sebagai berikut ini:

1. Penanganan secara mental melalui skenario yang potensial dan berlatih untuk berhenti dan berpikir sebelum bertindak.

2. Berurusan langsung dengan perilaku impulsif Anda dengan cara mempersulit diri untuk berpesta, berbelanja secara royal, atau terjun langsung ke dalam berbagai situasi yang biasanya dapat memancing perilaku impulsif.

3. Salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan dalam upaya mengatasi perilaku impulsif adalah dengan berusaha berlatih untuk menahan diri. Dalam hal ini, Anda harus memantapkan niat terlebih dahulu untuk mau berubah. Setelah itu, mulailah untuk berusaha menahan diri dan memikirkan konsekuensi dari tindakan Anda secara matang.

4. Selain  mengatasi perilaku impulsif dengan diri sendiri, Anda juga bisa mengatasinya dengan bantuan psikolog. Cara mengatasi perilaku impulsif yang bisa dilakukan yaitu terapi psikologi. Salah satu bentuk terapi yang bisa Anda lakukan yaitu cognitive behavioral therapy (CBT), bentuk terapi psikologi ini Anda akan membantu dalam menentukan pemicu perilaku Anda dan mengatur strategi untuk merespon pemicu tersebut.

5. Mengatasi perilaku impulsif juga dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan seperti, antidepresan, atypical neuroleptics, obat anti epilepsy dan mood stabilizer. Penggunaan obat-obatan ini tidak dapat dilakukan dengan sembarangan, Anda perlu mendapatkan resep dokter terlebih dahulu. Pada dasarnya obat-obatan ini tidak semata-mata mengatasi perilaku impulsif namun mengurangi gejalanya.