Sukses

Irigasi adalah Pengairan Lahan Pertanian, Kenali Jenis dan Fungsinya

Irigasi adalah istilah yang berkaitan dengan pengairan pada lahan pertanian.

Liputan6.com, Jakarta Irigasi adalah istilah yang berkaitan dengan pengairan pada lahan pertanian. Saat ini, sudah banyak model pengairan atau irigasi yang dapat dilakukan oleh manusia. Pada zaman dahulu, irigasi dilakukan dengan mengalirkan air sungai atau sumber mata air ke lahan pertanian. 

Hal ini tentunya sangat menguntungkan bila lahan pertanian dekat dengan sungai atau sumber mata air tersebut. Air akan selalu melimpah. Namun, hal ini tentu berbanding terbalik dengan lahan pertanian yang jauh dari sumber air tersebut.

Selain itu, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (3/12/2021) tentang irigasi

2 dari 4 halaman

Irigasi adalah

Istilah irigasi berasal dari bahasa Belanda yaitu irrigate atau dalam bahasa Inggris disebut irrigation. Irigasi adalah pengairan atau penggenangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), irigasi adalah pengaturan pembagian atau pengaliran air menurut sistem tertentu untuk sawah dan sebagainya. Sederhananya, irigasi adalah pengairan.

Sementara itu, menurut UU No. 7 Tahun 2004 pasal 41 ayat 1 tentang Sumber Daya Air, irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air untuk menunjang pertanian. Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian.

Menurut Wirosoedarmo (1986), irigasi adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan air untuk sawah, ladang, perkebunan, perikanan, tambak, dan lain sebagainya. Intinya, irigasi adalah sistem pengairan untuk membantu keperluan usaha pertanian.

Istilah irigasi adalah pengaliran air secara buatan dari sumber air yang tersedia ke sebidang lahan dengan tujuan mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman. Hal ini dilakukan untuk menjaga-jaga pada saat persediaan perkolasi tanah tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Jadi, dengan irigasi tanaman dapat tetap tumbuh secara normal. Pemberian irigasi yang efisien dipengaruhi oleh kebutuhan air hingga tercapainya kondisi air tersedia yang dibutuhkan oleh tanaman.

3 dari 4 halaman

Jenis Irigasi

Setelah memahami pengertian irigasi, kamu perlu mengenali jenis-jenisnya. Jenis irigasi adalah sebagai berikut:

- Irigasi permukaan. Irigasi permukaan adalah pengaliran air di atas permukaan dengan ketinggian air sekitar 10-15 cm di atas permukaan tanah. Irigasi permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan bendung maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free intake), kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.

- Irigasi lokal. Pada sistem ini, air disalurkan dengan cara pemipaan. Di sini juga berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun air yang disebar hanya terbatas sekali atau secara lokal.

Irigasi dengan penyemprotan. Penyemprotan biasanya dipakai penyemprot air atau sprinkle. Air yang disemprot akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun akan basah lebih dahulu, kemudian menetes ke akar.

- Irigasi tradisional dengan ember. Di sini diperlukan tenaga kerja secara perorangan yang banyak sekali. Di samping itu juga pemborosan tenaga kerja yang harus menenteng ember.

- Irigasi pompa air. Air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air, kemudian dialirkan dengan berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran. Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus mengairi sawah.

- Irigasi tetes. Irigasi tetes merupakan salah satu cara pemberian air pada tumbuhan secara langsung pada permukaan tanah. Jenis irigasi ini menggunakan alat yang disebut emiter atau penetes. Alat ini digunakan untuk menyebarkan air ke dalam profil tanah secara menyeluruh, baik horizontal maupun vertikal sebagai akibat dari adanya gravitasi dan kapilaritas. Jenis irigasi tetes ini sangat cocok digunakan untuk tanah yang memiliki tekstur tidak terlalu kering. Adapun luas wilayah yang dapat dialiri air tergantung pada besarnya debit keluaran dan interval, kelembapan tanah, dan tekstur tanah.

4 dari 4 halaman

Fungsi dan Manfaat Irigasi

Secara umum, petani menggunakan irigasi untuk membantu meningkatkan produksi hasil pertanian. Irigasi memungkinkan petani untuk tidak lagi bergantung pada hujan, yang sering tidak menentu. Namun, tidak hanya itu fungsi irigasi yang bisa didapatkan oleh lahan pertanian.

Berikut beberapa fungsi irigasi lainnya yang perlu kamu ketahui:

1. Irigasi berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air di daerah pertanian yang memiliki curah hujan rendah atau tidak ada.

2. Pembuatan irigasi sangat diperlukan agar dapat membersihkan tanah dan hama yang seringkali membahayakan bagi tanaman.

3. Melalui irigasi juga dapat memberikan zat-zat yang berguna bagi tumbuhan.

4. Irigasi bertujuan untuk menjaga keseimbangan suhu agar tanaman tumbuh dengan baik.

5. Menambah persediaan air tanah untuk keperluan sehari-hari.