Sukses

Alokasi adalah Penjatahan, Ketahui Mekanisme dan Fungsinya

Alokasi adalah penentuan banyaknya barang yang disediakan untuk suatu tempat atau penjatahan.

Liputan6.com, Jakarta Alokasi adalah penentuan banyaknya barang yang disediakan untuk suatu tempat atau penjatahan. Alokasi juga dapat diartikan penentuan banyaknya uang atau biaya yang disediakan untuk suatu keperluan.

Dalam pemerintahan, alokasi adalah pembagian pengeluaran dan pendapatan (di suatu departemen, instansi, atau cabang perusahaan), baik dalam perencanaan maupun pelaksanaannya. Sedangkan menurut perusahaan, alokasi adalah penentuan penggunaan sumber daya secara matematis (misal tentang tenaga kerja, mesin, dan perlengkapan) demi pencapaian hasil yang optimal.

Melakukan alokasi adalah hal yang penting untuk memastikan setiap nilai pengeluaran pada usaha terencana dengan efisien. Untuk itu, penting mengetahui cara hingga fungsinya, supaya bisa lebih terencana dan mengurangi kerugian.

Berikut ini ulasan mengenai mekanisme alokasi beserta fungsinya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (30/12/2021).

2 dari 6 halaman

Fungsi Alokasi Secara Umum

Secara umum, fungsi alokasi adalah agar dapat membagi nilai dari keseluruhan pengeluaran yang diterima sesuai target atau sasaran yang diinginkan. Hal ini supaya dana maupun barang yang dikeluarkan dapat dirasakan publik secara merata. Fungsi lain dari alokasi adalah satu di antara fungsi yang digunakan untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.

3 dari 6 halaman

Manfaat Alokasi

Berikut ini ada beberapa manfaat alokasi, yaitu:

1. Membantu dalam proses pengambilan keputusan

Alokasi biaya memberi manajemen data penting tentang penggunaan biaya yang dapat digunakan dalam membuat keputusan. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar biaya dapat membantu menentukan apakah departemen atau produk cukup menguntungkan untuk membenarkan biaya yang dialokasikan. Apabila hal tersebut tidak menguntungkan, manajemen perusahaan dapat memotong biaya yang dialokasikan dan mengalihkan uang tersebut ke hal lain yang lebih menguntungkan.

2. Membantu mengevaluasi

Alokasi biaya membantu menentukan apakah departemen tertentu menguntungkan atau tidak. Jika hal tersebut tidak menguntungkan, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja anggota staf untuk menentukan apakah penurunan produktivitas yang menjadi penyebab tidak menguntungkan.

4 dari 6 halaman

Mekanisme Alokasi Biaya

Berikut ini adalah langkah-langkah utama yang terlibat ketika mengalokasikan biaya ke objek biaya, yaitu:

1. Identifikasi objek biaya

Langkah pertama saat mengalokasikan biaya adalah mengidentifikasi objek biaya yang dibutuhkan organisasi untuk memperkirakan biaya terkait secara terpisah. Mengidentifikasi objek biaya tertentu penting karena mereka adalah penggerak bisnis, dan keputusan dibuat dengan mempertimbangkannya. Objek biaya dapat berupa merek, proyek, lini produk, divisi atau departemen, atau cabang perusahaan. Perusahaan juga harus menentukan dasar alokasi biaya, yang merupakan dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya ke objek biaya.

2. Akumulasi biaya ke dalam kumpulan biaya

Setelah mengidentifikasi objek biaya, langkah selanjutnya adalah mengakumulasi biaya ke dalam kumpulan biaya, menunggu alokasi ke objek biaya. Saat mengumpulkan biaya, Anda dapat membuat beberapa kategori di mana biaya akan dikumpulkan berdasarkan basis alokasi biaya yang digunakan. Beberapa contoh kumpulan biaya termasuk penggunaan listrik, penggunaan air, luas tanah, asuransi, biaya sewa, konsumsi bahan bakar, dan pemeliharaan kendaraan bermotor.

5 dari 6 halaman

Mengenal Jenis-Jenis Biaya

Ada beberapa jenis-jenis biaya yang harus ditentukan organisasi sebelum mengalokasikan biaya ke objek biaya spesifik mereka. Biaya-biaya tersebut meliputi:

1. Biaya langsung

Biaya langsung adalah biaya yang dapat diatribusikan ke produk atau layanan tertentu, dan tidak perlu dialokasikan ke objek biaya tertentu. Itu karena organisasi mengetahui pengeluaran apa yang masuk ke departemen tertentu yang menghasilkan keuntungan dan biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan produk atau layanan tertentu. Misalnya, gaji yang dibayarkan kepada pekerja pabrik yang ditugaskan di divisi tertentu diketahui dan tidak perlu dialokasikan lagi ke divisi itu.

2. Biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak terkait langsung dengan objek biaya tertentu seperti fungsi, produk, atau departemen. Itu adalah biaya yang dibutuhkan demi operasional dan kesehatan perusahaan. Beberapa contoh umum dari biaya tidak langsung termasuk biaya keamanan, biaya administrasi, dll. Biaya pertama kali diidentifikasi, dikumpulkan, dan kemudian dialokasikan ke objek biaya tertentu dalam organisasi. Biaya tidak langsung dapat dibagi menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang ditetapkan untuk produk atau departemen tertentu. Contoh biaya tetap adalah remunerasi supervisor proyek yang ditugaskan ke divisi tertentu. Kategori biaya tidak langsung lainnya adalah biaya variabel, yang bervariasi dengan tingkat output. Biaya tidak langsung meningkat atau menurun seiring dengan perubahan tingkat output.

6 dari 6 halaman

Perbedaan Alokasi dan Distribusi

Perbedaan alokasi dan distribusi terletak pada pelaksanaannya. Pelaksanaan distribusi adalah suatu proses yang menunjukkan penyaluran barang yang di buat dari produsen kepada konsumen. Sedangkan, pelaksanaan alokasi adalah penentuan banyaknya uang atau biaya yang disediakan untuk suatu keperluan. Tak hanya itu, perbedaan alokasi dan distribusi terlihat dari fungsinya. Apabila fungsi alokasi yaitu agar dapat membagi nilai dari keseluruhan pengeluaran yang diterima sesuai target atau sasaran yang diinginkan. Sedangkan, fungsi distribusi yaitu untuk mengambil alih hak atau membantu dalam mengalihkan hak atas barang atau jasa supaya bisa berpindah secara efisien dari produsen ke konsumen.