Liputan6.com, Jakarta Apa arti PMS perlu dipahami oleh setiap orang, tidak hanya wanita saja. PMS adalah singkatan dari Premenstrual Syndrome, yaitu gejala yang muncul sebelum menstruasi pada wanita. PMS ditandai dengan serangkaian perubahan suasana hati dan emosi, kesehatan fisik, dan perilaku.
Baca Juga
Advertisement
PMS atau Premenstrual Syndrome adalah kondisi yang normal bagi para wanita. Namun, tidak jarang gejala yang dialami selama PMS dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Jadi, setiap wanita perlu memahami kondisi PMS yang dialaminya.
Apa arti PMS berhubungan dengan masa menstruasi dan kesehatan seorang wanita. Gejalanya yang terkadang mengganggu membuat kamu perlu memperhatikannya dengan baik. Â Pasalnya, PMS adalah kondisi yang bisa diatasi dengan cara yang tepat.Â
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (15/5/2023) tentang apa arti PMS.
Apa Arti PMS?
Apa arti PMS? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, PMS adalah singkatan dari premenstrual syndrome. Apa arti PMS juga dikenal dengan sindrom prahaid atau sindrom pramenstruasi. Apa arti PMS yaitu gejala-gejala yang dialami oleh wanita sebelum masa menstruasi. Gejala PMS ini mencakup gejala yang memengaruhi fisik hingga mental.
Melansir Healthline, rata-rata, siklus menstruasi berlangsung sekitar 28 hari. Apa arti PMS gejalanya dapat dimulai kapan saja setelah ovulasi (walaupun biasanya dimulai pada minggu sebelum menstruasi) dan berlangsung hingga 5 hari atau lebih setelah menstruasi dimulai.
Ovulasi, atau pelepasan sel telur dari ovarium, akan terjadi sekitar hari ke-14, atau titik tengah siklus. Menstruasi, atau pendarahan, akan dimulai pada hari ke 28 siklus.
Menurut WebMD, apa arti PMS gejalanya umumnya menyerang lima hingga 10 hari sebelum menstruasi dan menghilang segera setelahnya. Perempuan biasanya mulai mengalami perubahan fisik dan suasana hati sekitar 1-2 minggu sebelum menstruasi dimulai.
Apa arti PMS merupakan kondisi yang umum dialami oleh wanita pada usia produktif. Gejala yang dialami beserta tingkat keparahannya bervariasi dari yang ringan hingga berat. Kamu perlu memperhatikan penyebab hingga gejala PMS ini agar dapat menanganinya dengan baik.
Advertisement
Penyebab PMS
Penyebab PMS hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Melansir Healthline, berikut beberapa penyebab PMS:
1. Perubahan Hormon
Fluktuasi alami kadar hormon, terutama estrogen dan progesteron, dalam satu atau dua minggu sebelum menstruasi dianggap menjadi penyebab munculnya gejala PMS. Tanda dan gejala PMS berubah dengan fluktuasi hormonal dan menghilang ketika kehamilan dan menopause.
2. Perubahan Kimia di Otak
Menurut Mayo Clinic, perubahan kimia di otak terjadi karena fluktuasi serotonin, zat kimia otak (neurotransmitter) yang dianggap memainkan peran penting dalam keadaan suasana hati, dapat memicu gejala PMS. Penurunan estrogen dapat mendorong pelepasan norepinefrin, yang menyebabkan penurunan produksi dopamin , asetilkolin, dan serotonin. Perubahan ini dapat memicu masalah tidur dan menyebabkan suasana hati yang rendah atau tertekan.
3. Kondisi Kesehatan Mental yang Ada
Hidup dengan kondisi kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan , dapat meningkatkan peluang mengalami apa arti PMS atau gangguan disforik pramenstruasi (PMDD), bentuk PMS yang lebih parah. Para ahli belum sampai pada penjelasan konklusif untuk hubungan antara gejala kesehatan mental dan perubahan suasana hati terkait menstruasi. Tapi banyak yang percaya itu berkaitan dengan perubahan kimia di otak.
4. Faktor Gaya Hidup
Kebiasaan tertentu dapat memengaruhi tingkat keparahan gejala PMS. Faktor gaya hidup potensial yang dapat memperburuk gejala PMS meliputi merokok, makan banyak makanan tinggi lemak, gula, dan garam, kurangnya aktivitas fisik secara teratur, dan kualitas tidur yang buruk.
Gejala PMS
Apa arti PMS tentunya perlu kamu kenali gejala-gejalanya. Gejala PMS di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kram Perut
Gejala umum PMS adalah kram perut. Nyeri ini biasa terasa di perut bagian bawah. Rasa kram dan pegal juga bisa menjalar ke punggung dan paha bagian atas. Kram perut atau yang juga disebut dismenore primer bisa terasa pada hari-hari menjelang menstruasi dan berlangsung selama beberapa hari atau lebih lama setelah menstruasi dimulai. Kram perut bisa berkisar antara nyeri ringan hingga rasa sakit hebat yang mengganggu aktivitas.
2. Kelelahan
Menjelang menstruasi, hormon akan berubah dan kelelahan akan sering terjadi. Perubahan mood juga bisa membuat rasa lelah lebih buruk. Selama menjelang menstruasi wanita juga bisa kesulitan tidur yang bisa memperburuk kelelahan di siang hari. Hormon progesteron lah yang menyebabkan kelelahan sebelum menstruasi berlangsung. Kelelahan biasanya hilang saat menstruasi dimulai.
3. Jerawat
Jerawat terjadi akibat perubahan hormon selama siklus menstruasi. Saat telur tidak dibuahi, estrogen dan progesteron menurun dan androgen, seperti testosteron, sedikit meningkat. Androgen merangsang produksi sebum yang dapat memicu jerawat. Hampir 50% wanita memiliki peningkatan jerawat sekitar seminggu sebelum menstruasi dimulai.
4. Nyeri Payudara
Perubahan pada payudara juga merupakan gejala PMS berapa hari sebelum menstruasi yang bisa dikenali. Perubahan hormon yang berlangsung menjelang menstruasi membuat kelenjar susu di payudara membesar dan menyebabkan nyeri dan bengkak pada payudara. Payudara akan terasa nyeri dan membesar sebelum menstruasi dimulai dan menjadi lebih baik setelah menstruasi dimulai.
5. Kembung
Kembung bisa disebabkan banyak hal seperti makanan atau gas. Kembung juga bisa menjadi salah satu gejala PMS berapa hari sebelum menstruasi. Perubahan kadar estrogen dan progesteron dapat menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air dan garam dari biasanya. Ini bisa menyebabkan perut kembung. Kembung bisa hilang dengan sendirinya setelah dua atau tiga hari setelah menstruasi dimulai.
Advertisement
6. Masalah Pencernaan
Menjelang menstruasi, perut juga bisa sensitif terhadap perubahan hormon. Prostaglandin yang menyebabkan kontraksi rahim juga dapat menyebabkan kontraksi terjadi di usus. Ini membuat munculnya masalah pencernaan beberapa hari sebelum menstruasi. Saat menstuasi, wanita juga mungkin lebih sering BAB. Masalah pencernaan ini bisa berupa diare, mual, gas. Ini membuat munculnya masalah pencernaan beberapa hari sebelum menstruasi.
7. Sakit Kepala
Sakit kepala PMS biasanya disebabkan oleh penurunan estrogen dan progesteron yang terjadi sebelum menstruasi dimulai. Kadar hormon yang berfluktuasi menjelang menstruasi bisa menyebabkan sakit kepala dan migrain. Estrogen dapat meningkatkan kadar serotonin yang bisa memicu migrain. Ketika serotonin dalam otak rendah, pembuluh darah bisa menyempit, menyebabkan sakit kepala. Lebih dari 50% wanita akan merasakan sakit kepala atau migrain sebelum, selama, atau segera setelah menstruasi.
8. Sakit Pinggang
Bagi sebagian orang, nyeri pinggang yang parah merupakan gejala yang sering terjadi. Ini mungkin terkait dengan peningkatan peradangan selama menstruasi. Kontraksi uterus dan perut yang dipicu oleh pelepasan prostaglandin juga dapat menyebabkan kontraksi otot terjadi di pinggang. Rasa nyeri dan tertarik bisa terjadi akibat perubahan hormon ini.
9. Mood Swing
Merasa mudah tersinggung, cemas, atau sedih sering terjadi beberapa hari sebelum menstruasi. Ini disebabkan oleh estrogen dan progesteron yang berfluktuasi. Apa arti PMS dengan gejala mood swing ini biasanya hilang begitu menstruasi dimulai. Menjelang menstruasi, wanita juga bisa merasakan menangis tanpa alasan dan hipersensitivitas emosional.
10. Gangguan Tidur
Gejala PMS berapa hari sebelum menstruasi seperti kram perut, sakit kepala dan mood swing dapat memengaruhi kualitas tidur. Selama periode ini suhu tubuh bisa naik sekitar setengah derajat setelah ovulasi dan tetap tinggi sampai menstruasi dimulai. Kenaikan setengah derajat ini dapat mengganggu kemampuan untuk beristirahat dengan nyaman.