Arti Afwan Jiddan adalah Minta Maaf Sungguh-Sungguh, Simak Penjelasannya

FOTO: Menjajaki Gunung Cahaya yang Menghadap Kota Suci Mekkah — Peziarah muslim berfoto di Jabal al-Noor atau Gunung Cahaya yang menghadap ke Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, 5 Juli 2022. Satu juta orang, termasuk 850 ribu dari luar negeri, diizinkan untuk berpartisipasi dalam haji tahun ini setelah dua tahun terakhir jumlahnya dikurangi secara drastis karena pandemi virus corona COVID-19. (Christina ASSI/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Arti afwan jiddan adalah sebuah ungkapan dalam bahasa Arab yang sering digunakan untuk menyatakan permintaan maaf dengan sangat sungguh-sungguh. Secara harfiah, afwan jiddan dapat diartikan sebagai "maaf yang sangat" atau "permintaan maaf yang tulus."

Ungkapan ini mengandung makna yang lebih kuat daripada hanya menggunakan kata afwan. Dalam budaya Arab, arti afwan jiddan digunakan ketika seseorang benar-benar ingin meminta maaf atas kesalahannya atau ingin menunjukkan kesopanannya dalam suatu situasi.

Penggunaan sebagaimana arti afwan jiddan juga menunjukkan rasa hormat dan kesopanan dalam budaya Arab yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai adab dan sopan santun. Selain itu, afwan jiddan juga sering digunakan untuk menunjukkan kerendahan hati seseorang yang mengakui kesalahannya dan ingin memperbaikinya.

Agar lebih memahami, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti afwan jiddan dalam bahasa Indonesia, Senin (15/5/2023).

Sekitar 1 juta jamaah Haji dari berbagai negara sudah mulai melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Tapi pembatasan akibat pandemi dan perubahan relatif mendadak peraturan pemerintah Arab Saudi, akhirnya menyulitkan Muslim AS dan negara Barat lainnya, yan...

2 dari 3 halaman

Permintaan Maaf Tulus

Arti afwan jiddan adalah berupa istilah dalam bahasa Arab yang sering digunakan untuk mengungkapkan permintaan maaf dengan sungguh-sungguh. Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, kata jiddan sendiri berarti benar-benar atau sungguh-sungguh atau kesungguhan.

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya,) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan akhirat)." (HR. Muslim)

Dalam percakapan sehari-hari, arti afwan jiddan sering digunakan untuk mengekspresikan permintaan maaf dengan lebih tulus dan lebih serius. Sementara itu, dalam kebudayaan Arab, permintaan maaf sangat dihargai dan menjadi suatu tindakan yang penting dalam memperbaiki hubungan sosial.

Aisyah radhiyallahuanhu pernah berkata terkait sifat Rasulullah, ia menjelaskan:

"Adalah Rasulullah SAW orang yang paling bagus akhlaknya: beliau tidak pernah kasar, berbuat keji, berteriak-teriak di pasar, dan membalas kejahatan dengan kejahatan. Malahan beliau pemaaf dan mendamaikan." (HR Ibnu Hibban)

Oleh karena itu, penggunaan sebagaimana arti afwan jiddan sangatlah penting untuk menunjukkan kesungguhan dalam meminta maaf. Afwan jiddan biasanya diucapkan dengan intonasi yang lebih serius dan disertai dengan sikap yang tulus dan rendah hati.

Meskipun arti afwan jiddan sering digunakan sebagai permintaan maaf yang sungguh-sungguh atau dengan kesungguhan, namun kata afwan sendiri memiliki makna yang lebih luas. Selain sebagai permintaan maaf, afwan juga sering digunakan sebagai respon atas ucapan terima kasih atau sebagai penolakan permintaan.

Dalam buku berjudul Ar-Risalah oleh Imam Syafi’I, dijelaskan bahwa kata afwan berasal dari kata al-’afw yang memiliki makna maaf atau ampunan. Hal ini menunjukkan bahwa arti afwan tidak hanya sebatas permintaan maaf, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam, seperti memberikan toleransi dan pengampunan.

“Rasulullah tidak mengutamakan apa pun selain keridhaan Allah. (Jika demikian halnya) maka kata al-‘afw (maaf atau ampunan) tidak keluar dari dua kemungkinan (makna); adakalanya maaf terhadap taqshir (ketidaksempurnaan) dan adakalanya tausiyah (memberikan toleransi).”

3 dari 3 halaman

Arti Lainnya

Dalam Al-Quran, terdapat ayat yang menyebutkan kata afwa, yaitu dalam Surah Al-Baqarah ayat 263. Ayat ini mengajarkan bahwa memberikan maaf lebih baik daripada memberikan sedekah yang diiringi dengan tindakan yang menyakiti. Hal ini menunjukkan bahwa pengampunan dan permintaan maaf adalah tindakan yang sangat penting dalam kehidupan sosial.

قَوْلٌ مَّعْرُوْفٌ وَّمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ يَّتْبَعُهَآ اَذًى ۗ وَاللّٰهُ غَنِيٌّ حَلِيْمٌ

“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Maha Kaya, Maha Penyantun.” (QS Al-Baqarah ayat 263)

Penggunaan kata sesuai arti afwan dalam bahasa Arab sering dikaitkan dengan etika sosial dan kebudayaan. Dalam kebudayaan Arab, menunjukkan rasa hormat dan penghormatan kepada orang lain sangatlah penting. Oleh karena itu, penggunaan kata afwan sebagai ungkapan permintaan maaf atau ucapan terima kasih, dianggap sebagai tindakan yang sopan dan etis.

Dalam buku berjudul Kuasai Percakapan Bahasa Arab oleh Shofia T. Indarti dan Sahara Ramadhani, arti afwan juga sering digunakan sebagai ungkapan untuk membalas ucapan terima kasih (syukron). Dalam hal ini, penggunaan afwan berarti “terima kasih kembali” atau “tidak usah berterima kasih.”

Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan arti afwan juga dapat mengekspresikan sikap sopan dan ramah dalam berkomunikasi.

“Balasan suatu keburukan adalah keburukan yang setimpal. Akan tetapi, siapa yang memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat), maka pahalanya dari Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang zalim.” (QS. As-Syura ayat 40)

Maka bisa disimpulkan, arti afwan jiddan adalah istilah dalam bahasa Arab yang sering digunakan untuk mengungkapkan permintaan maaf dengan sungguh-sungguh. Namun, kata afwan memiliki makna yang lebih luas dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengekspresikan rasa hormat dan penghormatan terhadap orang lain.