Sukses

Apa Arti Semboyan Bhinneka Tunggal Ika? Pahami Maknanya Bagi Indonesia

informasi seputar apa arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika bagi Indonesia dan sejarahnya

Liputan6.com, Jakarta Apa arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika bagi Indonesia menjadi hal yang penting untuk diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan yang tertanam kuat dalam jati diri bangsa Indonesia. Sebuah ungkapan yang telah menjadi sinonim dengan persatuan dan keragaman yang menjadi ciri bangsa yang luas dan beragam ini. 

Intinya, arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah "kesatuan dalam keragaman". Bhineka Tunggal Ika adalah konsep yang merayakan tradisi budaya, bahasa, dan etnis yang unik dari berbagai komunitas yang membentuk Indonesia, sekaligus menekankan pentingnya persatuan dan solidaritas nasional.

Bhinneka Tunggal Ika juga menjadi simbol identitas dan persatuan bangsa Indonesia yang kuat. Itu diabadikan dalam lambang negara, bendera, dan lagu kebangsaan, dan sering dipanggil oleh politisi, pemimpin agama, dan warga negara biasa sebagai pengingat akan nilai-nilai yang telah membuat Indonesia menjadi negara yang kaya dan bersemangat.

Dalam menghadapi meningkatnya intoleransi dan ekstremisme di seluruh dunia, pesan Bhinneka Tunggal Ika menjadi lebih penting dari sebelumnya. Oleh karena itu, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber apa arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika bagi Indonesia dan sejarahnya pada Senin (15/5/2023).

2 dari 4 halaman

Arti Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan kebangsaan Indonesia yang berasal dari bahasa Jawa Kuno yang memiliki arti "Berbeda-beda tetapi tetap satu". Semboyan ini mengandung makna bahwa meskipun Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya yang berbeda-beda, namun semua itu dapat hidup berdampingan secara harmonis sebagai satu kesatuan bangsa yang utuh. 

Semboyan ini diambil dari puisi Jawa kuno, "Kakawin Sutasoma", yang ditulis pada abad ke-14 oleh Mpu Tantular, seorang penyair dan filsuf terkenal. Puisi tersebut bercerita tentang Pangeran Sutasoma yang bertugas menyebarkan ajaran agama Buddha di seluruh kerajaannya. Sepanjang jalan, dia menghadapi banyak tantangan dan rintangan, tetapi akhirnya muncul sebagai pemenang, berkat keyakinan, keberanian, dan belas kasihnya.

Dalam konteks inilah ungkapan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali disinggung, sebagai simbol persatuan dan kerukunan yang dapat terjalin di antara masyarakat yang beragam, meskipun berbeda-beda. Ide ini kemudian dianut oleh para founding fathers Indonesia, yang berusaha untuk membangun bangsa yang dapat melampaui perbedaan etnis dan agama dan menjadi simbol harapan dan inspirasi bagi seluruh dunia.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika sendiri diambil dari Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular yang dikarang pada abad ke-14. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno dengan menggunakan aksara Bali. Kutipan kalimat Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam petikan pupuh 139 bait 5 pada Kitab Sutasoma. Berikut isi lengkapnya:

"Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan siwa tatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa."

Artinya: "konon antara ajaran Buddha dan Hindu berbeda, namun kapan Tuhan dapat dibagi-bagi, sebab kebenaran Jina dan Siwa adalah tunggal, berbeda itu tapi satu jualah itu, tak ada dharma (jalan kebaktian/kebaikan) yang mendua tujuan)."

Semboyan ini juga mengandung pesan bahwa keberagaman budaya yang ada di Indonesia harus dihargai dan dijaga, serta perbedaan tersebut tidak boleh menjadi pemecah belah bangsa.

3 dari 4 halaman

Makna Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Makna Bhinneka Tunggal Ika bagi Indonesia adalah nilai-nilai toleransi, persatuan, dan kesatuan yang menjadi dasar dan identitas bangsa Indonesia. Semboyan ini mengajarkan pentingnya menghargai keberagaman suku, agama, ras, dan budaya yang ada di Indonesia. Bangsa Indonesia diingatkan bahwa perbedaan adalah keniscayaan yang harus diterima dan dihargai, dan bahwa persatuan bangsa Indonesia merupakan hal yang sangat penting dan harus dijaga dengan baik.

Bhinneka Tunggal Ika mengandung makna bahwa meskipun terdapat perbedaan di antara bangsa Indonesia, namun kita tetap satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Semboyan ini menjadi semacam jati diri bangsa Indonesia yang mengajarkan nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan persatuan sebagai fondasi dasar bagi kemajuan Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan beradab.

Makna Bhinneka Tunggal Ika menjadi sangat penting dalam upaya membangun Indonesia yang majemuk dan beragam, tetapi tetap bersatu dan saling menghargai. Semboyan ini menjadi sumber inspirasi bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan dan menjaga keutuhan dan kedaulatan negara. Oleh karena itu, Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan yang sangat penting bagi bangsa Indonesia dan harus senantiasa dijaga dan diperkuat.

Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti yang sangat penting bagi bangsa Indonesia, di antaranya:

1. Menghargai keberagaman. Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan kepada bangsa Indonesia untuk menghargai dan menghormati keberagaman suku, agama, ras, dan budaya yang ada di Indonesia. Bangsa Indonesia diingatkan bahwa perbedaan adalah keniscayaan yang harus diterima dan dihargai. Semboyan ini mengajarkan nilai-nilai toleransi dan mengingatkan bahwa meskipun berbeda-beda, kita tetap satu kesatuan bangsa yang utuh.

2. Persatuan. Bhinneka Tunggal Ika juga mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam semboyan ini terkandung makna bahwa meskipun terdapat perbedaan di antara bangsa Indonesia, namun kita tetap satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Semboyan ini mengajarkan bahwa persatuan bangsa Indonesia merupakan hal yang sangat penting dan harus dijaga dengan baik.

3. Identitas bangsa. Bhinneka Tunggal Ika juga menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia. Semboyan ini menjadi semacam jati diri bangsa Indonesia yang mengajarkan nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan persatuan sebagai fondasi dasar bagi kemajuan Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan beradab. Bhinneka Tunggal Ika telah menjadi semboyan resmi negara Indonesia, tercantum dalam lambang negara, bendera nasional, dan digunakan dalam pidato resmi oleh pejabat negara.

4 dari 4 halaman

Sejarah Penetapan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" memiliki sejarah panjang dan kaya di Indonesia. Itu berasal dari puisi Jawa kuno berjudul "Kakawin Sutasoma" yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14. Puisi tersebut bercerita tentang Pangeran Sutasoma yang mendakwahkan toleransi dan persatuan beragama meski berbeda keyakinan dan agama.

Ungkapan "Bhinneka Tunggal Ika" muncul di salah satu bait puisi itu dan berarti "Bhinneka Tunggal Ika". Ungkapan ini menjadi pedoman bagi masyarakat Jawa dan kemudian dianut oleh masyarakat Nusantara yang lebih luas. Konsep Bhinneka Tunggal Ika menjadi penting karena Indonesia merupakan rumah bagi berbagai suku, agama, dan budaya.

Selama masa kolonial, Indonesia diperintah oleh Belanda, yang berusaha memecah belah dan menaklukkan berbagai kelompok etnis di Nusantara. Namun, gagasan Bhinneka Tunggal Ika terus diwariskan dari generasi ke generasi, dan menjadi seruan bagi gerakan nasionalis Indonesia.

Ketika Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1945, "Bhinneka Tunggal Ika" diadopsi sebagai semboyan nasional. Itu dilihat sebagai simbol penting komitmen bangsa baru untuk persatuan dan toleransi, dan cara untuk mempersatukan masyarakat Indonesia yang beragam di bawah satu bendera.

Ungkapan tersebut telah menjadi bagian integral dari identitas Indonesia, muncul di lambang negara, bendera, dan mata uang. Itu juga diserukan oleh politisi, pemimpin agama, dan warga negara biasa sebagai pengingat nilai-nilai yang telah menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang unik dan bersemangat.

Dalam beberapa tahun terakhir, semboyan tersebut memiliki makna baru karena Indonesia menghadapi tantangan dan ancaman baru terhadap persatuan dan keragamannya. Namun demikian, semangat "Bhinneka Tunggal Ika" terus menginspirasi masyarakat Indonesia untuk merayakan perbedaan mereka sambil bekerja sama untuk kebaikan yang lebih besar.