Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri kista ovarium pada wanita menjadi hal yang sering disepelakan, padahal jika dibiarkan hal tersebut akan berdampak pada tumor maupun kanker. Kista adalah gelembung berisi cairan yang bisa muncul di bagian tubuh mana pun, salah satunya adalah ovarium.
Ada banyak faktor penyebab kista ovarium, tapi biasanya kista terbentuk selama Anda menstruasi. Kemunculan kista sebenarnya juga tidak berbahaya. Kista bersifat jinak dan bisa hilang seiring berjalannya waktu. Namun, dalam beberapa kasus, kista justru bersifat kanker dan membahayakan kesehatan Anda.
Advertisement
Baca Juga
Maka dari itu, memerhatikan ciri-ciri kista merupakan hal penting yang perlu Anda lakukan. Setiap orang mengalami gejala yang berbeda, jadi sebaiknya segera periksakan diri jika Anda mengalami kondisi tertentu.
Berikut cara mengenali ciri-ciri kista ovarium yang perlu Anda ketahui yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (17/5/2021).
Ciri-ciri Kista Ovarium
Ada beberapa ciri-ciri kista ovarium yang perlu diketahui oleh seorang wanita, pasalnya keberadaan dari kista ovarium ini berada di dalam ovarium atau indung telur. Berikut ciri-ciri kista ovarium, diantaranya:
1. Nyeri Panggul
Ciri-ciri kista ovarium yang pertama adalah merasa nyeri panggul. nyeri panggul jadi salah satu gejala kista yang sering dialami oleh banyak orang. Biasanya, kondisi itu tidak mudah hilang, meski siklus menstruasi Anda sudah berhenti.
Saat ukuran kista membesar, rasa sakit juga bisa menjalar ke bagian tubuh yang lain. Misalnya, punggung dan kaki. Hal itu terjadi karena kemunculan kista menekan sistem saraf di sekitarnya. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, segera periksakan diri ke dokter jika rasa sakit tak kunjung hilang.
2. Sering Buang Air Kecil
Ciri-ciri kista ovarium yang selanjutnya adalah sering buang air kecil. Selain menekan sistem saraf, kista yang muncul di ovarium juga bisa menekan kandung kemih. Sayangnya, keinginan Anda untuk buang air kecil terhambat karena saluran kencing tertutup oleh keberadaan kista tersebut.
3. Perut Kembung
Ciri-ciri kista ovarium yang berikutnya adalah perut terasa kembung dalam jangka panjang. Dalam hal ini, kista biasanya berukuran 10 cm. Namun, ada juga kista yang berukuran lebih dari itu sehingga membuat perut Anda terasa tidak nyaman.
4. Nyeri saat Berhubungan Seksual
Ciri-ciri kista ovarium yang selanjutnya adalah merasa nyeri saat berhubungan seksual. Rasa sakit bisa terjadi di salah satu atau kedua sisi tubuh Anda. Hal ini terjadi karena beberapa kista ketika menjadi besar, bisa tertinggal di dekat leher rahim Anda.
Jadi, Anda mungkin merasa sakit dengan penetrasi yang dalam. Endometrioma (kista ovarium yang berhubungan dengan endometriosis) juga dapat menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seksual, karena letaknya lebih dekat ke serviks.
5. Terasa Penuh atau Berat pada Perut
Ciri-ciri kista ovarium yang berikutnya adalah perut terasa penuh dalam jangka panjang. Seperti fibroid rahim, kista dapat menyebabkan rasa berat di daerah abdomen. Kadang perasaan ini mirip seperti sedang konstipasi, tapi kecuali Anda punya kista di kedua ovarium Anda, sensasi ini hanya terasa di salah satu bagian panggul.
Jika Anda ke kamar mandi secara teratur, tetapi Anda terus merasakan hal ini dalam dua hingga tiga minggu, penting untuk segera menemui dokter untuk mengecek apakah ada kista ovarium di dalam tubuh Anda.
6. Perut Membesar tak Terkontrol
Ciri-ciri kista ovarium lainnya adalah perut membesar tak terkontrol. Kebanyakan perempuan mengalami kista kurang dari 10 cm, tetapi dalam beberapa kasus kista bisa tumbuh sangat besar, bisa hampir seukuran semangka. Hal tersebut disebabkan karena tidak ada penanganan secara tepat pada kista ovarium.
Advertisement
Penyebab Kista Ovarium
Penyebab kista ovarium bisa beragam, tergantung jenis kistanya. Dari beberapa macam kista ovarium, jenis yang paling umum adalah kista fungsional dan kista patologis. Berikut penjelasannya :
1. Penyebab Kista Ovarium Fungsional
Kista ovarium fungsional terkait dengan siklus menstruasi. Jenis kista ini kerap dialami wanita yang belum menopause. Setiap bulan, indung telur atau ovarium melepaskan sel telur. Setiap telur tersebut terbentuk di bagian ovarium bernama folikel. Folikel menghasilkan cairan pelindung agar telur bisa tumbuh dan tidak mudah pecah sampai dilepaskan.
Di beberapa kondisi, folikel tersebut gagal melepaskan sel telur atau cairan pelindung. Dampaknya, folikel jadi membengkak dan terbentuk kista fungsional. Kista ovarium fungsional umumnya tidak berbahaya atau bersifat non-kanker. Sebagian besar kista ini bisa sembuh sendiri dalam beberapa bulan tanpa perawatan medis.
2. Penyebab Kista Ovarium Patologis
Kista ovarium patologis disebabkan pertumbuhan sel tidak normal. Kista ovarium jenis ini bisa berkembang sebelum dan sesudah menopause. Gangguan kesehatan ini bisa jinak, namun sebagian kecil ada yang bersifat kanker atau ganas.
Kista ovarium patologis dapat berkembang di bagian pembuat sel telur dan mengganggu organ reproduksi. Terkadang, kista ini bisa pecah dan tumbuh sangat besar, sampai menghalangi pasokan darah ke ovarium.
Faktor Resiko Kista Ovarium
Terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan peluang wanita terkena kista ovarium, di antaranya:
1. Gangguan hormonal, termasuk efek samping mengonsumsi obat kesuburan.
2. Perubahan hormon selama kehamilan.
3. Endometriosis atau tumbuhnya jaringan selaput lendir rahim di luar rongga rahim.
4. Infeksi panggul yang tidak ditangani.
5. Punya riwayat kista ovarium sebelumnya
Kista ovarium tidak bisa dicegah. Namun, wanita bisa mendeteksi keberadaannya lewat pemeriksaan panggul secara berkala.
Advertisement