Sukses

Fleksibilitas adalah Kelenturan atau Keluwesan, Pahami Penggunaannya

Fleksibilitas adalah istilah yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Liputan6.com, Jakarta Fleksibilitas adalah istilah yang tentunya sudah tidak jarang kamu dengarkan. Fleksibilitas berkaitan dengan kelenturan dan keluwesan. Kedua istilah tersebut tentunya biasa digunakan dalam konteks yang berbeda.

Fleksibilitas dengan makna kelenturan biasanya dipakai dalam konteks olahraga atau kebugaran. Hal ini biasa diungkapkan dalam menjelaskan kelenturan seseorang dalam bergerak. Sementara itu, istilah fleksibilitas dengan makna luwes digunakan ketika berinteraksi dengan lingkungan. 

Fleksibilitas adalah istilah yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, kamu perlu memahami penggunaannya sesuai konteks agar tidak salah dalam menggunakan ataupun menanggapi percakapan dengan istilah tersebut.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (29/11/2021) tentang fleksibilitas adalah.

2 dari 4 halaman

Fleksibilitas adalah

Fleksibilitas adalah istilah yang berasal dari kata fleksibel. Istilah ini memiliki dua makna yang hampir mirip tapi digunakan dalam konteks yang berbeda. Fleksibel dapat dipahami sebagai lentur atau mudah dibengkokkan, dan juga luwes atau mudah dan cepat beradaptasi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fleksibilitas adalah kelenturan. Dalam olahraga, fleksibilitas adalah kemampuan untuk memindahkan sendi tubuh melalui jangkauan maksimum gerak tanpa ketegangan yang berlebihan.

Selain itu, istilah ini juga kerap digunakan dalam kegiatan sehari-hari, tidak hanya menyangkut kelenturan dalam bergerak. Fleksibiltas adalah istilah yang sering juga dihubungkan dengan pandainya seseorang dalam menyesuaikan diri atau bertindak. Pengertian fleksibilitas adalah penyesuaian diri secara mudah dan cepat. Jadi, fleksibilitas adalah keluwesan dan ketakcanggungan dalam hal ini.

3 dari 4 halaman

Fleksibilitas dalam Olahraga

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, arti fleksibilitas adalah kelenturan bila dikaitkan dengan kebugaran tubuh. Menurut KBBI, fleksibilitas adalah kemampuan untuk memindahkan sendi tubuh melalui jangkauan maksimum gerak tanpa ketegangan yang berlebihan. Fleksibilitas tubuh yang baik akan memudahkan seseorang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Hal ini juga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya cedera atau sakit pada area tubuh seperti punggung.

Fleksibilitas ini dapat dilatih dengan melakukan gerakan-gerakan stretching tertentu secara rutin. Dengan latihan secara rutin maka akan membuat ruang gerak sendi menjadi semakin luas. Canada’s Physical Activity Guide menyarankan untuk melakukan latihan fleksibilitas setidaknya 4 kali seminggu dengan durasi 5 sampai 10 menit.

Faktor-faktor yang memengaruhi fleksibilitas tubuh

Seperti dikutip Liputan6.com dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi fleksibilitas tubuh, yaitu:

- Umur. Semakin bertambahnya umur maka akan semakin berkurang fleksibilitas. Hal ini seringkali terjadi karena dengan bertambahnya umur maka elastisitas jaringan ikat pada otot akan mengalami pemendekan.

- Jenis kelamin. Pada umumnya, wanita memiliki tubuh yang lebih fleksibel dibandingkan laki-laki. Ini disebabkan oleh adanya perbedaan variasi dan anatomi struktur sendi yang dimiliki.

- Jenis sendi. Luas pergerakan sendi bersifat spesifik dan bervariasi tergantung jenis sendi dan individunya. Misalnya, untuk sendi tubuh bagian atas seperti bahu dang pinggul memiliki fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan dengan tubuh bagian bawah seperti kaki. Tiap-tiap orang juga memiliki tingkat keleluasan gerak sendi yang berbeda-beda.

- Latihan fisik. Seseorang yang rutin melakukan latih fisik, terutama peregangan tubuh tentunya akan memiliki fleksibilitas tubuh yang lebih baik. Terutama bagi mereka penggiat olahraga yang mengutamakan kelenturan tubuh seperti yoga.

- Kehamilan. Selama kehamilan, sendi panggul dan ligamentumn dalam keadaan relaksasi dan memiliki ruang gerak sendi yang lebih besar. Hal ini terjadi karena selama kehamilan tubuh akan memproduksi hormon relaxin. Setelah kehamilan produksi hormon ini akan menurun kembali dan ligamentum akan kembali tegang.

- Jumlah lemak tubuh. Faktor lain yang dapat memengaruhi fleksibilitas adalah jaringan lemak tubuh di sekitar sendi dan jaringan otot. Kelebihan jaringan lemak tubuh dapat meningkatkan tahanan pergerakan, dan ditambah penghambatan keleluasaan gerak dari sendi karena kontak antara permukaan tubuh sehingga menurunkan fleksibilitas.

4 dari 4 halaman

Fleksibilitas dalam Kerja

Tempat kerja merupakan salah satu tempat yang bisa membuktikan sifat fleksibilitas sesungguhnya. Hal-hal yang bisa membuat seorang karyawan baru menjadi fleksibel atau memiliki sebutan mudah beradaptasi berhubungan dengan sikap dan cara berpikirnya.

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan fleksibilitas dalam bekerja:

- Bersikap sopan. Biasakan bersikap sopan kepada siapapun, baik itu teman hingga rekan kerja di kantor baru. Hal ini harus dilakukan agar memperlancar adaptasi kamu di lingkungan kantor yang baru. Selain itu, hal ini bisa berguna saat kamu membutuhkan bantuan dalam pekerjaan. Tentunya akan lebih mudah mendapatkan rekan kerja dan beradaptasi dengan baik di kantor baru.

- Berbaur ketika istirahat. Untuk membuat kesan yang positif, hal yang harus dilakukan yaitu cobalah berbaur dengan rekan kerja yang baru. Coba untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu dan senyum ketika disapa. Ketika makan siang tiba, inilah saat yang tepat untuk melakukan pendekatan dengan rekan kerja. Cobalah ajak makan siang bersama dan gunakan waktu ini untuk mengobrol dengan mereka.

- Jangan malu bertanya. Menjadi karyawan baru, diharapkan memiliki inisiatif yang tinggi. Maka dari itu, jika mendapat kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaan, jangan pernah malu bertanya kepada atasan. Atasan pasti akan memakluminya dan memberikan penjelasan. Ketika atasan sedang memberikan penjelasan, jangan lupa catat apa saja yang penting, setelah itu kerjakan langsung pekerjaan, dan jangan pernah menunda-nunda. Tunjukkan bahwa kamu adalah tipe pekerja yang cepat menangkap sesuatu yang baru.

- Ubah cara berpikir. Hal yang paling penting dilakukan ketika bekerja di kantor baru yaitu ubahlah cara atau pola berpikir. Sebagai karyawan baru, tentunya diperlukan menyesuaikan diri dengan rekan kerja yang baru. Maka, jangan pernah berpikir bahwa rekan kerja baru yang harus memahami sifat dan karakter kamu. Kamu harus belajar bagaimana menempatkan diri di antara rekan kerja yang baru.