Sukses

Mengenal Doa Koronka Kerahiman Ilahi, Ketahui Sejarah, Struktur dan Maknanya

Doa koronka kerahiman ilahi adalah salah satu doa yang populer dalam tradisi Katolik.

Liputan6.com, Jakarta Doa Koronka Kerahiman Ilahi adalah sebuah doa yang populer dalam tradisi Katolik, di mana umat akan menghormati dan memohon kerahiman Tuhan. Doa ini juga dikenal sebagai Doa Chaplet of Divine Mercy dan didasarkan pada wahyu yang didapatkan oleh Santa Faustina Kowalska, seorang biarawati Polandia. 

Doa Koronka Kerahiman Ilahi terdiri dari serangkaian bacaan dan doa, yang menghormati kasih dan rahmat tak terbatas Tuhan. Doa ini menggunakan rosario atau benang doa, yang terdiri dari kumpulan manik-manik yang dihitung saat melantunkan doa-doa tertentu. Struktur doa ini terdiri dari tiga bagian utama: permohonan terhadap Tuhan, meditasi pada karya penyelamatan Kristus, dan pengakuan iman dalam kerahiman Tuhan.

Doa Koronka Kerahiman Ilahi biasanya dipraktikkan secara pribadi, atau dalam kelompok-kelompok doa. Umat Katolik memanjatkan doa ini sebagai ungkapan iman, pengampunan, dan kebutuhan akan rahmat Tuhan dalam kehidupan mereka. Doa ini juga menjadi sumber penghiburan, harapan, dan kekuatan spiritual dalam menghadapi penderitaan dan kesulitan hidup.

Berikut ini struktur doa koronka kerahiman ilahi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (16/5/2023). 

2 dari 4 halaman

Sejarah

Doa Koronka Kerahiman Ilahi memiliki sejarah yang berakar dalam pengalaman spiritual Santa Faustina Kowalska, seorang biarawati Polandia yang hidup pada abad ke-20. Santa Faustina lahir pada tanggal 25 Agustus 1905 di desa Głogowiec, Polandia. Pada usia 20 tahun, ia memutuskan untuk menjadi biarawati dan masuk ke Kongregasi Santo Yosef dari Warsawa.

Pada tanggal 22 Februari 1931, saat Santa Faustina sedang berdoa di kapel ia mengaku menerima wahyu dari Yesus Kristus. Yesus menampakkan diri kepadanya dengan pakaian putih dan sinar-sinar terang, yang memancar dari lukanya yang terbuka di bagian dadanya. Yesus memerintahkan Santa Faustina untuk melukis gambar-Nya sesuai dengan penglihatan tersebut dan menambahkan kata-kata "Yesus, saya percaya kepada-Mu" di bagian bawah gambar.

Selama sisa hidupnya, Santa Faustina mengalami serangkaian wahyu dan penglihatan yang berhubungan dengan rahmat dan kasih Ilahi. Salah satu wahyu yang paling penting adalah doa Koronka Kerahiman Ilahi. Pada tanggal 13 September 1935, Santa Faustina menerima wahyu tentang doa ini, dan Yesus menjelaskan bagaimana doa ini harus diucapkan dan apa maknanya.

Doa Koronka Kerahiman Ilahi pertama kali diterbitkan pada tahun 1937 dalam buku harian Santa Faustina yang berjudul "Diary: Divine Mercy in My Soul" (Buku Harian: Kasih dan Rahmat Ilahi dalam Jiwaku). Buku harian ini berisi pengalaman spiritual Santa Faustina, termasuk wahyu-wahyu yang ia terima dari Yesus Kristus. Setelah diterbitkan, doa Koronka Kerahiman Ilahi mulai menyebar dan mendapatkan popularitas di kalangan umat Katolik di Polandia dan kemudian di seluruh dunia.

Pada tahun 2000, Paus Yohanes Paulus II mengangkat Santa Faustina sebagai Santa dan menetapkan Minggu Ketiga Paskah sebagai Minggu Koronka Kerahiman Ilahi. Paus Yohanes Paulus II memiliki kecintaan khusus terhadap doa Koronka Kerahiman Ilahi, dan berusaha keras untuk mempopulerkannya di seluruh Gereja Katolik.

 

3 dari 4 halaman

Struktur Doa

Doa Koronka Kerahiman Ilahi memiliki struktur yang terdiri dari beberapa tahap atau bagian yang diucapkan oleh umat Katolik saat berdoa. Berikut adalah struktur umum dari doa Koronka Kerahiman Ilahi:

Koronka dibuka dengan :

Bapa Kami…… ……..(1 kali)

Salam Maria………….(1 kali)

Aku Percaya…………. (1 kali)

Pada manik “Bapa Kami” rosario biasa, diucapkan doa berikut ini:

Bapa yang kekal, kupersembahkan kepada-Mu Tubuh dan Darah, Jiwa dan Ke-Allahan Putra-Mu yang terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus, sebagai pendamaian untuk dosa kami dan dosa seluruh dunia

Pada manik “Salam Maria” rosario biasa, diucapkan doa berikut ini:

Demi sengsara Yesus yang pedih, tunjukkanlah belas kasihMu kepada kami dan seluruh dunia (10 kali)

Doa Koronka ditutup dengan doa : Allah yang Kudus, Kudus dan berkuasa, Kudus dan kekal, kasihanilah kami dan seluruh dunia (3 kali).

Doa Penutup :

Allah yang kekal, dalam diri-Mu ada Kerahiman yang tanpa batas dan harta belas kasihan yang tak kunjung habis, pandanglah kami dengan rela hati dan tingkatkanlah Kerahiman-Mu dalam diri kami, supaya pada saat-saat sulit kami tidak menjadi putus asa atau remuk hati, tetapi dengan kepercayaan yang teguh menyerahkan diri kami kepada kehendak-Mu yang kudus, Sang Kasih dan Sang Kerahiman sendiri.

Doa Penyembuhan:

Yesus, semoga darah-Mu yang murni dan sehat mengalir di dalam organ-organ tubuhku yang sakit; semoga tubuhMu yang murni dan sehat mengubah tubuhku yang lemah ini; dan semoga kehidupan-Mu yang sehat dan perkasa mengalir dalam diriku, bila itu benar-benar kehendak kudus-Mu bagiku.

4 dari 4 halaman

Makna dan Khasiat Doa

Memperoleh Pengampunan dan Kasih Ilahi

Doa Koronka Kerahiman Ilahi memiliki makna yang dalam, di mana umat memohon pengampunan dan kasih Ilahi. Umat Katolik menyadari bahwa sebagai manusia yang rentan akan dosa, mereka membutuhkan kasih dan pengampunan Tuhan. Dalam doa ini, umat Katolik merenungkan penderitaan dan kematian Yesus Kristus sebagai wujud kasih dan belas kasih-Nya yang tak terbatas kepada umat manusia. Dengan kerendahan hati, mereka memohon agar Tuhan mengampuni dosa-dosa mereka dan memenuhi mereka dengan rahmat-Nya.

Mengalami Penghiburan dan Harapan dalam Penderitaan

Doa Koronka Kerahiman Ilahi memberikan penghiburan dan harapan kepada mereka yang mendoakannya, terutama dalam saat-saat penderitaan dan kesulitan hidup. Melalui doa ini, umat Katolik membangun hubungan yang erat dengan Tuhan dan merasakan hadirat-Nya yang menghibur. Mereka menyadari bahwa meskipun dunia ini penuh dengan penderitaan, Tuhan yang penuh dengan belas kasih senantiasa hadir untuk mendukung dan menguatkan mereka. Dalam doa ini, umat Katolik menyerahkan beban mereka kepada Tuhan, mencari penghiburan dan harapan dalam kasih-Nya yang tak terbatas.

Memohon Karunia dan Pertolongan Ilahi

Doa Koronka Kerahiman Ilahi juga merupakan sarana bagi umat Katolik, untuk memohon karunia dan pertolongan Ilahi dalam hidup mereka. Mereka menyadari bahwa mereka membutuhkan bimbingan dan kekuatan Tuhan, dalam melawan godaan dosa dan mengatasi tantangan hidup. Dalam doa ini, umat Katolik merendahkan diri di hadapan Tuhan, memohon pengarahan, keberanian, kesabaran, dan segala karunia yang diperlukan untuk hidup dalam kasih dan kebajikan.

Membangun Karakter dan Kebajikan yang Lebih Baik

Doa Koronka Kerahiman Ilahi mengajarkan umat Katolik, tentang pentingnya mengasihi sesama dan memaafkan. Melalui doa ini, umat Katolik merenungkan penderitaan Yesus Kristus sebagai bentuk kasih dan pengorbanan-Nya yang tak terhingga. Dalam menghayati doa ini, mereka terinspirasi untuk meniru kasih dan belas kasih Tuhan serta berusaha tumbuh dalam karakter yang lebih baik. Doa ini mengajarkan nilai-nilai kerendahan hati, kesabaran, pengampunan, dan pelayanan kepada sesama, sehingga membantu umat Katolik untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan mencerminkan wujud kasih Ilahi dalam kehidupan sehari-hari. 

Memperdalam Hubungan Spiritual dengan Tuhan

Doa Koronka Kerahiman Ilahi memperdalam hubungan spiritual umat Katolik dengan Tuhan. Melalui doa ini, umat Katolik merenungkan kasih dan belas kasih yang tak terbatas dari Tuhan. Mereka mengakui bahwa hanya melalui rahmat Tuhan dan kerja kasih-Nya mereka dapat tumbuh dalam iman, harapan, dan cinta. Dalam doa ini, umat Katolik merenungkan kebesaran Tuhan dan mengalami kedekatan dengan-Nya dalam doa pribadi dan komunal. Doa ini menjadi sarana untuk berkomunikasi dengan Tuhan, mengungkapkan kebutuhan, harapan, dan rasa syukur, serta memperkuat ikatan spiritual mereka dengan-Nya.