Liputan6.com, Jakarta Membuat kata kiasan lebih sulit daripada kata formal biasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kiasan adalah bentuk perumpamaan, lambang, sindiran, dan pelajaran.
Kata kiasan biasa dipakai dalam pembuatan karya sastra, untuk penekanan dan memperindah sebuah ungkapan. Karya sastra yang menggunakan kata kiasan adalah novel, puisi, pantun, lirik lagu, dan lain-lain.Â
Baca Juga
Advertisement
Salah satu bentuk kata kiasan adalah majas, kurang lebih ada 25 jenis-jenis majas yang bisa memudahkan pembuatan kalimat dengan kata kiasan. Simak contoh kalimatnya agar lebih memahami.
Berikut Liputan6.com ulas kata kiasan adalah perumpamaan serta contohnya dari berbagai sumber, Kamis (18/3/2021).
Mengenal Kata Kiasan
Kata kiasan adalah bentuk perumpamaan atau bukan makna yang sebenarnya. Kata kiasan adalah kata non-formal, fungsinya digunakan untuk menulis atau menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Pembuatan kata kiasan adalah mengandalkan perasaan dan imajinasi. Segala bentuk kata kiasan berkaitan dengan ungkapan yang dilebih-lebihkan, seperti majas tetapi bukan majas. Kata kiasan adalah dipakai untuk memberikan penekanan dan rasa keindahan.
Mengingat bahwa kata kiasan adalah bukan kata sebenarnya, membuat kata kiasan harus diterka oleh pembaca. Bahasa kiasan menurut Krause (2008) mengarah pada sudut pandang yang tidak langsung atau tidak logis atau memiliki tafsiran yang tidak masuk akal.
Advertisement
Penggunaan Kata Kiasan
Kata kiasan adalah kata yang tidak boleh sembarangan digunakan. Kata kiasan merupakan kata yang sangat tidak formal. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kiasan adalah bentuk perumpamaan, lambang, sindiran, dan pelajaran.
Kata kiasan banyak digunakan dalam pembuatan karya sastra. Tanpa kata kiasan, karya sastra tidak akan memiliki keindahan. Majas adalah salah satu bentuk kata kiasan, berupa metafora, simili, personifikasi, sinedoke, metonimi, simbol, hiperbola, ironi, dan lain-lain.
Kata kiasan akan mudah ditemukan dalam sebuah novel fiksi, non fiksi, puisi-puisi, pantun, lirik lagu, dan masih banyak lagi lainnya. Bila dibaca, kata kiasan terlihat begitu sederhana, tetapi sebetulnya kata kiasan lebih sulit dibuat daripada kata formal yang selama ini sudah sangat umum digunakan.
Kata Kiasan dalam Bentuk Majas
Ironi
Ironi merupakan majas sindiran yang umumnya menggunakan kata kiasan dengan makna yang bertentangan dengan keadaan sebenarnya.
Sinisme
Selanjutnya, sinisme juga termasuk majas sindiran yang digunakan untuk memberi sindiran secara langsung kepada orang lain.
Sarkasme
Terakhir adalah majas sarkasme. Majas sindiran yang satu ini menggunakan kata-kata berkonotasi kasar untuk memberikan sindiran kepada orang lain.
Litotes
Litotes termasuk majas pertentangan yang umumnya menggunakan ungkapan merendahkan diri padahal fakta kenyataan yang terjadi justru sebaliknya.
Paradoks
Paradoks merupakan majas pertentangan yang biasanya membandingkan situasi sebenarnya dengan situasi sebaliknya yang saling bertentangan.
Antitesis
Antitesis, juga termasuk salah satu majas pertentangan. Majas antithesis biasanya memadukan pasangan kata yang memiliki arti bertentangan.
Kontradiksi Interminus
Majas pertentangan selannjutnya adalah majas kontradiksi interminus. Majas ini digunakan untuk menyangkal pernyataan yang disebutkan sebelumnya. Biasanya penggunaan majas ini disertai dengan konjungsi, seperti hanya saja atau kecuali.
Hiperbola
Majas hiperbola juga termasuk sebagai salah satu majas perbandingan. Majas hiperbola digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan cara yang berlebihan, bahkan sering tidak masuk akal.
Eufimisme
Berikutnya, majas perbandingan eufimisme. Eufimisme merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menggantikan kata-kata yang kurang baik dengan kata-kata yang lebih halus.
Metanomia
Majas perbandingan metanomia berupa gaya bahasa yang menyandingkan istilah sesuatu untuk mengacu pada benda umum. Bila haus, minumlah Aqua. Kata Aqua di sini dikenal sebagai sebuah merek dagang air mineral yang sudah cukup terkenal.
Simile
Selanjutnya adalah majas simile. Majas perbandingan yang satu ini umumnya menyandingkan suatu aktivitas dengan suatu ungkapan.
Alegori
Terakhir adalah majas perbandinan alegori. Majas alegori digunakan untuk menyandingkan suatu objek dengan kata kiasan.
Advertisement
Kata Kiasan dalam Bentuk Majas
Personifikasi
Merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menggantikan fungsi benda mati yang dapat bersikap seperti manusia.
Metafora
Merupakan gaya bahasa yang digunakan sebagai kiasan yang secara eksplisit mewakili suatu maksud lain berdasarkan persamaan atau perbandingan.
Asosiasi
Merupakan gaya bahasa yang membandingkan dua objek berbeda, namun disamakan dengan menambahkan kata sambung bagaikan, bak, atau seperti.
Sinekdok
Merupakan majas yang terbagi menjadi dua yaitu sinekdok pars pro toto dan sinekdok totem pro parte.
Simbolik
Merupakan gaya bahasa dengan ungkapan yang membandingkan antara manusia dengan sikap makhluk hidup lainnya.
Pleonasme
Merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata dengan makna sama, terkesan tidak efektif tapi disengaja untuk menegaskan sesuatu.
Repetisi
Merupakan gaya bahasa yang mengulang kata-kata dalam suatu kalimat.
Retorik
Merupakan gaya bahasa dalam bentuk kalimat Tanya tetapi sebenarnya tidak perlu dijawab. Majas ini biasanya dipakai untuk penegasan sekaligus sindiran.
Klimaks
Merupakan gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari dua hal secara berurutan dimana tingkatannya semakin lama semakin tinggi.
Antiklimaks
Merupakan gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari tingkatan tertinggi ke tingkatan terendah.
Pararelisme
Merupakan gaya bahasa yang mengulang-ulang sebuah kata untuk menegaskan makna kata tersebut dalam beberapa definisi yang berbeda. Biasanya jenis majas ini digunakan pasa sebuah puisi.
Tautologi
Merupakan gaya bahasa yang mengulang kata yang bersinonim untuk menegaskan suatu kondisi atau maksud tertentu.
Contoh Kalimat dengan Kata Kiasan
1. Ruang bekerja kamu sangat rapih, sampai-sampai aku kesusahan duduk di sini.
2. Sopan sekali pakaian yang kamu kenakan hingga aku juga merasa malu melihatnya.
3. Badan mu bau sekali, tetapi kalau disuruh mandi tidak mau.
4. Untuk apa kamu memiliki rumah mewah , jika rumah itu tidak pernah kau tinggali.
5. Anak ini tidak memiliki sopan santun , seperti tidak memiliki orang tua.
6. Dasar sampah masyarakat , hanya mengganggu ketertiban umum.
7. Silakan mampir ke gubuk kami yang sederhana ini. Kata gubuk di sini mewakili arti dari rumah.
8. Jangan sungkan untuk mampir ke gubuk kami apabila Anda memiliki waktu luang.
9. Di tengah keramaian itu aku merasa kesepian.
10. Gadis itu merasa kesepian di tengah pesta yang begitu ramai.
11. Baik buruk perbuatannya akan mendapatkan balasan suatu saat nanti.
12. Semua murid kelas 3 mendapat nilai buruk kecuali miftah seorang.
13. Orang itu setinggi rumah.
14. Kulitmu lebih lembut dari sutra.
15. Elpiji 12 kg seringkali langka di pasaran dan harganya semakin mahal
Â
Advertisement