Liputan6.com, Jakarta Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meningen, yaitu lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Meningitis atau radang selaput otak dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit.
Gejala meningitis terkadang sulit untuk dikenali, sebab penyakit ini memiliki gejala awal yang serupa dengan flu, seperti demam, sakit kepala, dan leher kaku. Pemicu terjadinya meningitis adalah melemahnya sistem imun tubuh.Â
Baca Juga
Advertisement
Beberapa kasus pasien yang mengalami meningitis dapat membaik tanpa pengobatan dalam beberapa minggu. Namun, yang lain bisa mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan antibiotik darurat. Oleh sebab itu, anda perlu mengetahui gejala dari meningitis dan segera cari perawatn medis agar dapat mencegah komplikasi yang serius.
Berikut ini penjelasan mengenai gejala meningitis beserta penyebab dan cara pengobatannya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (20/12/2021).
Gejala Meningitis
Gejala meningitis pada satu orang dengan orang lainnya bisa berbeda. Hal itu tergantung pada usia orang yang terkena dan infeksi yang menyebabkannya. Namun, pada umumnya, meningitis bisa menimbulkan tanda atau gejala, sebagai berikut:
1. Sakit kepala parah
2. Kaku pada tengkuk
3. Demam
4. Terasa silau bila terkena cahaya terang
5. Mengantuk
6. Bingung
7. Muncul bintik merah yang tidak hilang setelah ditekan
8. Nadi cepat
9. Lemah
10. Lesu
11. Jika terjadi pada anak, anak akan terlihat lemas di tempat tidur dan tidak ada keinginan untuk bangkit dan beraktivitas seperti biasa
Advertisement
Penyebab Meningitis
Infeksi virus dan bakteri adalah penyebab meningitis yang paling umum. Selain virus dan bakteri, meningitis juga bisa disebabkan oleh hal lain. Misalnya, kriptokokus yang disebabkan oleh infeksi jamur, dan karsinomatosa yang berhubungan dengan kanker. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai beragam penyebab meningitis yang perlu diwaspadai, diantaranya:
1. Meningitis virus
Virus meningitis adalah jenis meningitis yang paling umum. Virus dalam kelompok enterovirus menyebabkan 85 persen kasus. Ini lebih sering terjadi selama musim panas dan musim gugur. Berikut jenis virusnya, yaitu:
a. Coxsackievirus A
b. Coxsackievirus B
c. Echovirus
Virus dalam kategori enterovirus dilaporkan telah menyebabkan sekitar 10 hingga 15 juta infeksi per tahun. Namun, hanya sebagian kecil orang yang terinfeksi virus tersebut yang akan mengembangkan meningitis. Virus lain yang dapat menyebabkan meningitis, yakni:
a. Virus West Nile
b. Influensa
c. Virus mumps
d. HIV
e. Measles
f. Virus herpes
g. Coltivirus
Meningitis virus biasanya hilang tanpa pengobatan. Namun, beberapa kasus memang perlu diobati.
2. Meningitis bakteri
Meningitis bakeri menular dan disebabkan oleh infeksi dari bakteri tertentu. Infeksi bakteri penyebab meningitis ini bisa berakibat fatal jika tidak ditangani. Antara 5 hingga 40 persen anak-anak dan 20 hingga 50 persen orang dewasa dengan kondisi ini dilaporkan meninggal dunia. Ancaman meningitis bakteri ini nyata bahkan dengan perawatan yang tepat. Jenis bakteri yang paling umum menyebabkan bakteri meningitis adalah:
a. Streptococcus pneumoniae yang biasanya ditemukan di saluran pernapasan, sinus, dan rongga hidung dan dapat menyebabkan apa yang disebut "meningitis pneumokokus".
b. Neisseria meningitidis yang menyebar melalui air liur dan cairan pernapasan lainnya dan menyebabkan apa yang disebut "meningitis meningokokus".
c. Influenza Haemophilus yang dapat menyebabkan tidak hanya meningitis tetapi juga infeksi pada darah, radang tenggorokan, selulitis, dan radang sendi menular.
d. Listeria monocytogenes yang merupakan bakteri bawaan makanan.
e. Staphylococcus aureus yang biasanya ditemukan di kulit dan saluran pernapasan, dan menyebabkan "meningitis stafilokokus"
3. Meningitis jamur
Jamur meningitis adalah jenis meningitis yang langka. Jenis meningitis ini disebabkan oleh jamur yang menginfeksi tubuh manusia dan kemudian menyebar dari aliran darah ke otak atau sumsum tulang belakang. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah lebih mungkin mengembangkan meningitis jamur. Ini termasuk orang dengan kanker atau HIV. Jamur paling umum yang terkait dengan meningitis adalah:
a. Cryptococcus yang terhirup dari kotoran atau tanah yang terkontaminasi kotoran burung.
b. Blastomyces jenis jamur lain yang ditemukan di tanah.
c. Histoplasma yang ditemukan di lingkungan yang sangat terkontaminasi kotoran kelelawar dan burung.
4. Meningitis parasit
Jenis meningitis parasit lebih jarang terjadi daripada meningitis virus atau meningitis bakteri. Meningitis parasit disebabkan oleh parasit yang dapat ditemukan di tanah, feses, dan pada beberapa hewan dan makanan, seperti siput, ikan mentah, serta unggas. Salah satu jenis meningitis parasit yang bisa menyerang manusia, yakni meningitis eosinofilik (EM). Tiga parasit utama yang bertanggung jawab atas terjadinya meningitis eosinofilik adalah:
a. Angiostrongylus cantonensis
b. Baylisascaris procyonis
c. Gnathostoma spinigerum
Meningitis parasit tidak ditularkan dari orang ke orang. Sebaliknya, parasit ini menginfeksi hewan atau bersembunyi di makanan yang kemudian dimakan manusia. Jika telur parasit atau parasit tertelan, infeksi dapat terjadi.
5. Meningitis tidak menular
Meningitis non-infeksius bukanlah infeksi. Sebaliknya, meningitis ini adalah jenis meningitis yang disebabkan oleh kondisi atau perawatan medis lain. Penyebab meningitis tidak menular adalah:
a. Lupus
b. Cedera kepala
c. Operasi otak
d. Kanker
e. Efek samping obat tertentu
Pengobatan Meningitis
Pengobatan meningitis atau radang selaput otak umumnya berbeda-beda tergantung kepada penyebabnya. Berikut ini pengobatan meningitis berdasarkan penyebabnya, yaitu:
1. Tes di Rumah Sakit
Beberapa tes dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis dan memeriksa apakah kondisi tersebut disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Tes ini mungkin termasuk:
a. Pemeriksaan fisik untuk mencari gejala meningitis.
b. Tes darah untuk memeriksa bakteri atau virus.
c. Pungsi lumbal, di mana sampel cairan diambil dari tulang belakang dan diperiksa untuk bakteri atau virus.
d. CT scan untuk memeriksa masalah pada otak, seperti pembengkakan.
Karena meningitis bakteri bisa sangat serius, pengobatan dengan antibiotik biasanya akan dimulai sebelum diagnosis dipastikan dan akan dihentikan nanti jika tes menunjukkan bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh virus.
2. Perawatan di Rumah Sakit
Perawatan di rumah sakit akan dianjurkan pada semua kasus meningitis bakterial. Hal itu dikarenakan, kondisi ini dapat menyebabkan masalah serius dan memerlukan pemantauan ketat. Meningitis virus yang parah juga dapat dirawat di rumah sakit. Perawatan termasuk:
a. Antibiotik diberikan langsung ke pembuluh darah.
b. Cairan diberikan langsung ke pembuluh darah untuk mencegah dehidrasi.
c. Oksigen melalui masker wajah jika ada kesulitan bernapas.
d. Obat steroid untuk membantu mengurangi pembengkakan di sekitar otak, dalam beberapa kasus.
Orang dengan meningitis mungkin perlu tinggal di rumah sakit selama beberapa hari, dan dalam kasus tertentu perawatan mungkin diperlukan selama beberapa minggu. Perawatan tambahan dan dukungan jangka panjang juga mungkin diperlukan jika terjadi komplikasi meningitis, seperti gangguan pendengaran.
3. Perawatan di Rumah
Biasanya penderita meningitis dapat pulang dari rumah sakit jika megalami meningitis ringan dan tes menunjukkan bahwa hal itu disebabkan oleh infeksi virus. Jenis meningitis ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa menimbulkan masalah serius. Kebanyakan orang merasa lebih baik dalam 7 sampai 10 hari. Sementara itu, ada baiknya untuk:
a. Beristirahatlah yang banyak.
b. Minum obat penghilang rasa sakit untuk sakit kepala atau nyeri umum.
c. Minum obat anti penyakit untuk setiap muntah.
Advertisement