Sukses

Penyebab Jantung Berdebar-Debar, dari Gaya Hidup hingga Kondisi Psikologis

Beberapa penyebabnya bisa menandakan masalah jantung

Liputan6.com, Jakarta Penyebab jantung berdebar-debar dapat menjadi penanda kondisi tertentu. Jantung berdebar adalah sensasi ketika jantung berdetak kencang. Pada kondisi ini Anda akan mendapati detak jantung yang lebih terasa, berdetak kencang, atau berdetak tidak teratur. Dalam istilah medis, kondisi ini sering disebut palpitasi jantung. 

Jantung berdebar dapat bertahan selama beberapa detik atau beberapa menit. Sensasi ini juga bisa dirasakan di leher, tenggorokan, atau dada. Meskipun jantung berdebar bisa mengkhawatirkan, mereka biasanya tidak berbahaya. Dalam kasus yang jarang terjadi, penyebab jantung berdebar-debar bisa menjadi gejala dari kondisi jantung yang lebih serius.

Penyebab jantung berdebar-debar dapat dibagi menjadi dua kategori utama. Ini meliputi penyebab yang tidak berhubungan dengan jantung dan penyebab yang berhubungan dengan jantung.

Penyebab jantung berdebar-debar yang lebih umum dapat terkait dengan stres, olahraga atau obat-obatan. Mengetahui penyebab jantung berdebar-debar dapat membuat Anda mengatahui kondisi apa yang mendasarinya.

Faktor risiko penyebab jantung berdebar-debar terkait erat dengan kemungkinan penyebabnya. Berikut penyebab jantung berdebar-debar yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa(1/10/2019).

2 dari 7 halaman

Gaya hidup

Olahraga berat, kurang tidur, atau minum terlalu banyak kafein atau alkohol dapat menyebabkan jantung berdebar. Merokok tembakau, menggunakan obat-obatan terlarang seperti kokain, atau makan makanan pedas juga dapat menyebabkan jantung berdetak kencang.

Kadar mineral esensial yang rendah, seperti kalium dan magnesium, juga dapat memengaruhi kesehatan jantung. Kalium membantu menjaga semua fungsi tubuh tetap terkendali dengan bertindak sebagai elektrolit untuk menjaga sel-sel, jaringan, organ, dan sistem kelistrikan jantung.

Magnesium membantu melindungi jantung dari risiko serangan jantung, memperkuat otot dan jaringan, dan menurunkan tekanan darah. Jika Anda menyadari jantung berdetak kencang dari biasanya, dokter mungkin akan menguji kadar mineral.

Dehidrasi juga dapat memicu jantung berdebar. Kekurangan cairan dapat menyebabkan kadar natrium dan kalium turun, yang membuat keseimbangan elektrolit rusak. Tanpa suplai elektrolit yang cukup, sinyal listrik jantung bisa rusak dan menyebabkan jantung berdetak tidak normal. Tetap terhidrasi, makan dengan baik, dan berolahraga secara teratur. Komponen gaya hidup sehat ini juga dapat mengurangi risiko jantung berdebar.

3 dari 7 halaman

Keadaan psikologis atau emosional

Palpitasi dapat disebabkan oleh stres atau kecemasan. Ketika berada dalam situasi stres, tubuh melepaskan hormon adrenalin. Menanggapi peningkatan hormon stres yang mendadak ini, jantung akan mungkin berdetak kencang karena bekerja lebih keras untuk meningkatkan pasokan darah ke otot, jantung, dan organ vital lainnya.

Jika berada di bawah tekanan untuk waktu yang lama, jantung akan terus berdetak lebih cepat dari biasanya. Jantung berdebar juga dapat terjadi selama serangan panik. Gejala lain serangan panik termasuk mual, merasa lemah atau pusing, nyeri dada atau sesak, gemetaran, dan sesak napas.

4 dari 7 halaman

Obat-obatan tertentu

Sejumlah obat-obatan dapat memicu jantung berdebar. Biasanya, jantung berdebar karena pengobatan tertentu adalah efek samping yang tidak berbahaya. Ini termasuk:

- Inhaler asma, seperti salbutamol dan ipratropium bromide

- Obat untuk tekanan darah tinggi, seperti hidralazin dan minoksidilantihistamin, seperti terfenadine.

- Antibiotik, seperti klaritromisin dan eritromisin

- Antidepresan, seperti citalopram dan escitalopram

- Obat antijamur, seperti itraconazole

5 dari 7 halaman

Hormon

Menstruasi, kehamilan, dan menopause semua dapat menyebabkan jantung berdebar-debar. Detak jantung ekstra mungkin mulai muncul sebagai peningkatan volume darah memompa melalui tubuh ibu hamil atau ketika hormon naik selama menopause.

Penurunan dalam estrogen dari menopause memperkeras pembuluh darah dan otot jantung. Semuanya menimbulkan tekanan ekstra pada jantung.

Tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif juga dapat membuang hormon-hormon. Hormon-hormon yang berfluktuasi, seperti tiroid yang hiperaktif meningkatkan detak jantung.

6 dari 7 halaman

Aritmia

Aritmia adalah sekelompok kondisi kesehatan yang dapat mengganggu irama jantung. Jutaan orang memiliki aritmia dan kondisi ini sangat umum seiring bertambahnya usia. Sebagian besar aritmia tidak berbahaya, tetapi beberapa memerlukan perhatian medis.

Aritmia terjadi ketika sinyal listrik ke jantung yang mengkoordinasikan detak jantung tidak berfungsi dengan baik. Misalnya, beberapa orang mengalami detak jantung tidak teratur, yang mungkin terasa seperti jantung berdebar-debar. Penyebab aritmia bervariasi dan termasuk diabetes, tekanan mental, dan merokok. Gejala aritmia lain dapat termasuk pusing dan sesak napas.

7 dari 7 halaman

Masalah jantung lainnya

Meskipun sebagian besar jantung berdebar tidak berbahaya, waspadalah terhadap ketukan prematur yang sering terjadi. Pola-pola ini dapat menandakan masalah kesehatan tersembunyi dan menimbulkan bahaya ekstra bagi kesehatan.

Memiliki masalah pada jantung bisa menjadi faktor risiko terbesar mendapatkan jantung berdebar. Dalam beberapa kasus, jantung berdebar dapat mengindikasikan masalah dengan jantung. Contohnya termasuk:

- Prolaps nilai mitral yang menyebabkan darah mengalir tidak efisien melalui jantung.

- Gagal jantung, yang terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah secara efektif.

- Kardiomiopati hipertrofik yang mengacu pada pembesaran otot jantung dan dindingnya.

- Penyakit jantung bawaan yang merujuk pada kelainan yang muncul sejak lahir