Sukses

Paduan Suara adalah Sajian Musik yang Dibawakan Beberapa Orang

Paduan suara identik dengan penyanyi yang lebih dari satu orang.

Liputan6.com, Jakarta Di dalam dunia seni musik, paduan suara adalah sebuah bentuk ansambel yang terdiri dari sekelompok penyanyi serta pemain musik. Dalam paduan suara keduanya saling berkolaborasi untuk membawakan berbagai lagu.

Sebenarnya, istilah paduan suara adalah terjemahan dari kata “koor” dalam Bahasa Belanda, atau yang dalam Bahasa Yunani yaitu “choros”, serta dalam Bahasa Inggris yaitu “choir”. Singkatnya, pengertian dari paduan suara adalah gabungan sejumlah penyanyi yang mengkombinasikan beragam jenis suara ke dalam suatu harmoni.

Komposisi personel yang ada di dalam paduan suara adalah laki-laki saja atau perempuan saja, maupun campuran dari laki-laki dan perempuan. Tapi, jika pengelompokkan dari sisi usia, antara lain paduan suara anak-anak, remaja, dewasa, dan bahkan lansia.

Jumlah personel atau penyanyi yang terlibat di dalam sebuah paduan suara berjumlah minimal 15 orang atau bahkan bisa lebih. Pemimpin dari paduan suara adalah seorang dirigen atau “choirmaster”. Namun, selain menjalankan tugas utama tersebut, terkadang dirigen turut menjadi pelatih dari sebuah paduan suara.

Untuk mengulas lebih jauh mengenai paduan suara adalah sebagai berikut ini Liputan6.com telah merangkumnya dari berbagai sumber, Kamis (10/12/2020).

2 dari 4 halaman

Sejarah Paduan Suara

Bisa dikatakan, kehadiran paduan suara sejarahnya sangat panjang. Pasalnya, paduan suara sudah dikenal sejak 3000 tahun sebelum Masehi, tepatnya semenjak zaman Yunani Kuno, di mana mereka membawakan lagu-lagu pujian ke nisah-nisah Sumeria.

Selain itu, lagu pujian di Sinagoga Yahudi yang bersumber dari Alkitab, juga dibawakan dengan indah oleh paduan suara yang bersaut-sautan dengan penyanyi solo. Begitu juga dengan gereja, yang mana banyak karya musik paduan suara masa itu didedikasikan sebagai pujian serta penghormatan kepada Tuhan. Maka tidak heran jika karya yang dinyanyikan banyak mengambil tema dari Alkitab.

Tapi memang, seni musk sendiri sebenarnya memiliki tiga fungsi utama, antaralain sarana upacara atau ritual, hiburan pribadi, serta penyajian estetis. Tapi, seiring perkembangan zaman, paduan suara tidak hanya sebatas terkungkung dalam lingkup ritual agama namun juga hiburan. Tentunya dengan pola pembagian suara yang sama tetapi dengan musik pengiring lebih bervariasi.

3 dari 4 halaman

Perkembangan Paduan Suara

Dahulu, mungkin pengiring yang sering digunakan dalam paduan suara adalah piano, orgel, maupun biola, tentu dengan bentuk orkestra. Namun seiring perkembangan zaman, karya musik yang dibawakan paduan suara adalah jenis lagu-lagu umu, seperti lagu klasik atau pop, lagu khas daerah maupun negara, serta lain sebagainya. Tentunya, seluruh jenis lagu tersebut kemudian diaransemen ulang ke dalam format musik dalam paduan suara.

Kini, paduan suara adalah hal yang umum bisa dijumpai pada sekolah-sekolah, perguruan tinggi, perkantoran, bahkan di tempat umum.

Di Indonesia sendiri, kemampuan kemampuan paduan suaranya tidak bisa dipandang sebelah mata. Banyak prestasi yang telah diraih oleh paduan suara dari Indonesia di kancah kejuaraan dunia. Salah satu kelompok yang dikenal sebaga jawara paduan suara adalah The Resonanz Children’s Choir (TRCC) dengan konduktor Avip Priatna yang dinobatkan sebagai pemenang European Grand Prix for Choral Singing (EGP). Acara yang diikuti tersebut merupakan acara bergengsi yang sangat disegani se-antero Eropa bahkan dunia.

Tentu hal ini mengukir tinta emas sejarah, di mana untuk pertama kalinya paduan suara dari Indonesia menjadi juara EGP yang sudah dihelat selama puluhan tahun tersebut.

4 dari 4 halaman

Manfaat Paduan Suara

Selain dari aspek keindahannya, ternyata ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan dari paduan suara. Salah satunya dalam mengatasi rasa cemas berlebihan yang merupakan salah satu bentuk penyakit mental. Dilansir dari Merdeka.com untuk meredakan rasa cemas, salah satunya dengan mengikuti paduan suara.

Penemuan yang diterbitkan dalam jurnal Psychology of Music menunjukkan bahwa paduan suara berguna untuk membantu menenangkan otak serta menurunkan kadar kecemasan dalam diri seseorang.

Kemudian, berdasar penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Abant Izzet Baysal University di Turki. Pada objek sebanyak 35 orang, yang kemudian dipecah menjadi dua kelompok kontrol dan kelompok yang diikutkan dalam kegiatan paduan suara. Diambil sampel air liur mereka untuk dilihat adakah efek positif atau negatifnya.

Ternyata didapatkan hasik, di mana peneliti menemukan kelompok yang mengikuti paduan suara memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kelompok kontrol justru diketahui memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi.

Selain baik untuk kesehatan mental, salah satu manfaat paduan suara adalah menjaga kesehatan fisik. Berdasar laporan ScienceNordic dari penelitian yang dilakukan di Norwegia sebelumnya menemukan, bahwa orang yang tergabung ke dalam kelompok paduan suara justru memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik serta lebih mudah bergaul di tempat kerja.

Hal ini juga diperkuat dengan keterangan Graham Welch dari Institute of Education di University of London. Dirinya menyatakan jika manfaat kesehatan bernyanyi bisa dirasakan baik secara fisik maupun mental. Sebab, menyanyi akan meningkatkan peredaran oksigen dalam darah serta berguna untuk menurunkan tingkat stres dan kecemasan.