Liputan6.com, Jakarta Cara uji validitas penting diketahui saat melakukan penelitian. Bersama uji reliabilitas, cara uji validitas digunakan untuk mengevaluasi kualitas penelitian. Arti dari validitas adalah tentang keakuratan suatu ukuran.
Dalam penelitian, cara uji validitas menunjukkan seberapa baik metode, teknik atau tes mengukur sesuatu. Penting untuk mempertimbangkan reliabilitas dan validitas membuat desain penelitian. Cara uji validitas biasanya digunakan terutama dalam penelitian kuantitatif.Â
Baca Juga
Advertisement
Cara uji validitas akan mengukur sejauh mana hasil benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Cara uji validitas lebih sulit untuk dinilai daripada reliabilitas. Berikut cara uji validitas dan pengertiannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(21/10/2021).
Mengenal uji validitas
Uji validitas adalah pengujian seberapa akurat suatu metode mengukur apa yang ingin diukur. Menurut APA Psychology Dictonary, uji validitas adalah proses verifikasi bahwa kumpulan data bebas dari kesalahan dan mematuhi aturan standar atau yang dimaksudkan.
Jika penelitian memiliki validitas yang tinggi, ia berarti menghasilkan hasil yang sesuai dengan sifat, karakteristik, dan variasi nyata di dunia fisik atau sosial. Cara uji validitas dilakukan dengan memeriksa seberapa baik hasilnya sesuai dengan teori yang mapan dan ukuran lain dari konsep yang sama.
Advertisement
Cara uji validitas
Cara uji validitas bisa dilakukan secara manual atau menggunakan perangkat lunak. Uji validitas mungkin melibatkan hal-hal seperti memverifikasi keakuratan perhitungan dan legitimasi nilai yang disertakan. Ia juga mengonfirmasi bahwa informasi konsisten di seluruh catatan, dan mengonfirmasi bahwa tidak ada catatan yang hilang.
Validitas lebih sulit untuk dinilai, tetapi dapat diperkirakan dengan membandingkan hasilnya dengan data atau teori lain yang relevan. Reliabilitas yang tinggi merupakan salah satu indikator validitas suatu pengukuran. Jika suatu metode tidak dapat diandalkan (tidak realibel), ia mungkin tidak valid.
Jenis penilaian validitas
Validitas suatu pengukuran dapat diperkirakan berdasarkan tiga jenis bukti utama. Setiap jenis dapat dievaluasi melalui penilaian ahli atau metode statistik.
Konstruksi
Konstruksi dalam cara uji validitas mencakup ketaatan suatu ukuran terhadap teori yang ada dan pengetahuan tentang konsep yang diukur. Msailnya, kuesioner tentang harga diri dapat dinilai dengan mengukur ciri-ciri lain yang diketahui atau diasumsikan terkait dengan konsep harga diri (seperti keterampilan sosial dan optimisme). Korelasi yang kuat antara skor untuk harga diri dan ciri-ciri yang terkait akan menunjukkan validitas konstruk yang tinggi.
Isi
Isi dalam uji validitas meliputi sejauh mana pengukuran mencakup semua aspek dari konsep yang diukur. Contohnya, Tes yang bertujuan untuk mengukur tingkat bahasa Spanyol siswa di kelas berisi komponen membaca, menulis, dan berbicara, tetapi tidak ada komponen mendengarkan. Para ahli setuju bahwa pemahaman mendengarkan merupakan aspek penting dari kemampuan bahasa, sehingga tes tidak memiliki validitas isi untuk mengukur tingkat keseluruhan kemampuan dalam bahasa Spanyol.
Kriteria
Kriteria mengukur sejauh mana hasil pengukuran sesuai dengan ukuran valid lainnya dari konsep yang sama. Contohnya, aebuah survei dilakukan untuk mengukur pendapat politik pemilih di suatu daerah. Jika hasilnya secara akurat memprediksi hasil pemilu di wilayah itu nanti, ini menunjukkan bahwa survei tersebut memiliki validitas kriteria yang tinggi.
Advertisement
Jenis validitas
Validitas Konten
Validitas konten atau validitas isi fokus memberikan bukti pada elemen-elemen yang ada pada alat ukur dan diproses dengan analisis rasional. Validitas konten dinilai oleh ahli. Saat alat ukur diuraikan dengan detail maka penilaian akan semakin mudah dilakukan.
Validitas Konstruk
Validitas konstruk fokus pada sejauh mana alat ukur menunjukkan hasil pengukuran yang sesuai dengan definisinya. Definisi variabel harus jelas agar penilaian validitas konstruk mudah. Definisi tersebut diturunkan dari teori.
Validitas Kriteria
Validitas kriteria fokus pada membandingkan instrumen yang telah dikembangkan dengan instrumen lain yang dianggap sebanding dengan apa yang akan dinilai oleh instrumen yang telah dikembangkan. Instrumen lain ini disebut sebagai kriteria.
Ada dua jenis validitas kriteria; Validitas Kriteria Prediktif, dan Validitas Kriteria Bersamaan (Concurrent). Perbedaan kedua cara uji validitas kriteria tersebut terletak pada waktu pengujian instrumen dengan kriterianya. Jika pengujian instrumen dan kriterianya dilakukan pada waktu yang berbeda, maka disebut dengan validitas kriteria prediktif, sedangkan jika pengujian instrumen dengan kriterianya dilakukan pada waktu yang bersamaan maka disebut dengan validitas kriteria bersamaan (concurrent). Hasil dari uji instrumen dan kriterianya kemudian dihubungkan dengan uji korelasi.
Â
Memastikan cara uji validitas
Pilih metode pengukuran yang tepat
Pastikan metode dan teknik pengukuran berkualitas tinggi dan tepat sasaran untuk mengukur apa yang ingin diketahui. Mereka harus diteliti secara menyeluruh dan berdasarkan pengetahuan yang ada.
Gunakan metode pengambilan sampel yang tepat untuk memilih subjek
Untuk menghasilkan hasil umum yang valid, tentukan dengan jelas populasi yang diteliti (misalnya orang-orang dari rentang usia, lokasi geografis, atau profesi tertentu). Pastikan memiliki cukup banyak peserta dan mereka mewakili populasi.
Â
Advertisement