Liputan6.com, Jakarta Konflik sosial adalah sebuah kondisi yang sering terjadi dalam masyarakat. Konflik sosial selalu hadir dalam kehidupan bermasyarakat. Bahkan konflik sosial adalah fitur mendasar dari masyarakat manusia.
Konflik bisa berlangsung singkat, bersifat sementara dan terputus-putus. Konflik sosial adalah fenomena yang berkaitan dengan memperjuangkan nilai-nilai, status, kekuasaan dan lain sebagainya. Konflik sosial adalah hal yang mengacu pada masalah-masalah antar kumpulan individu, seperti kelompok, organisasi, komunitas, dan orang banyak.Â
Baca Juga
Advertisement
Konflik sosial adalah bagian alami dari kehidupan. Konflik sosial adalah kondisi yang bisa terjadi di kehidupan setiap lembaga, organisasi, dan bangsa. Penyelesaian konflik sosial adalah cara bagi dua pihak atau lebih untuk menemukan solusi damai atas ketidaksepakatan.
Berikut pengertian konflik sosial dan klasifikasinya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(30/11/2021).
Pengertian konflik sosial
Konflik sosial adalah proses yang terjadi ketika dua orang atau lebih saling bertentangan dalam interaksi sosial. Konflik adalah bagian intrinsik dari kehidupan sosial. Secara umum, konflik sosial adalah pertentangan antar individu atau kelompok sosial yang terjadi karena perbedaan kepentingan.
Konflik sosial adalah hubungan sosial di mana tindakan sengaja berorientasi untuk melaksanakan kehendak aktor itu sendiri meskipun ada perlawanan dari orang lain. Secara bahasa, konflik berarti percekcokan, perselisihan, dan pertentangan.
Advertisement
Pengertian konflik sosial menurut ahli
Soerjono Soekanto
Konflik sosial adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan dengan disertai ancaman dan kekerasan.
Berstein
Konflik adalah suatu pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik ini dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif saat melakukan interaksi dengan orang lain.
Robert M.Z. Lawang
Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, dan kekuasaan di mana tujuan mereka tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.
Lewis A. Coser
Konflik sosial adalah perselisihan mengenai nilai-nilai atau tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status, kuasa, dan sumber-sumber kekayaan yang persediaannya terbatas. Pihak-pihak yang sedang berselisih tidak hanya bermaksud untuk memperoleh sumber-sumber yang diinginkan, tetapi juga memojokkan, merugikan atau menghancurkan lawan mereka.
Leopold von Wiese
Konflik sosial adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi apa yang menjadi tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai dengan ancaman dan/atau kekerasan.
Duane Ruth-Heffelbower
Konflik sosial adalah kondisi yang terjadi ketika dua pihak atau lebih menganggap ada perbedaan „posisi‟ yang tidak selaras, tidak cukup sumber, dan/atau tindakan salah satu pihak menghalangi, mencampuri atau dalam beberapa hal membuat tujuan pihak lain kurang berhasil.
Jenis-jenis konflik sosial
Mengutip Modul pembelajaran Sosiologi oleh Kemdikbud, konflik dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu.
Konflik berdasarkan tujuan organisasi
Konflik fungsional
Konflik fungsional adalah konflik yang mendukung tercapainya tujuan organisasi dan bersifat konstruktif. Konflik ini sangat dibutuhkan dalam organisasi. Konflik fungsional dapat memperbaiki kinerja kelompok apabila dikelola dan dikendalikan dengan baik.
Konflik disfungsional
Konflik disfungsional adalah konflik yang terjadi ketika ada suatu kegiatan atau organisasi yang memiliki disfungsi ketika beberapa dampak dapat menghambat organisasi sosial lainnya. Konflik disfungsional merupakan konflik yang menghambat tercapainya suatu organisasi dan bersifat merusak.
Advertisement
Konflik berdasarkan posisi pelaku
Konflik vertikal
Konflik vertikal adalah konflik antar satu pihak dengan pihak dalam suatu struktur organisasi yang mempunyai derajat kedudukan yang tidak sama.
Konflik Horizontal
Konflik horizontal adalah konflik sosial yang terjadi di dalam masyarakat antara dua pihak atau lebih yang mempunyai kedudukan sederajat.
Konflik Diagonal
Konflik diagonal adalah konflik yang terjadi akibat ketidakadilan sumber daya. Contoh konflik diagonal adalah demo masyarakat pekerja lokal suatu daerah terhadap perusahaan asing.
Konflik berdasarkan sifat pelaku
Konflik terbuka
Konflik terbuka merupakan konflik yang diketahui oleh semua pihak atau masyarakat dalam suatu negara.
Konflik tertutup
Konflik tertutup merupakan kebalikan dari konflik terbuka. Dalam konflik terbuka diketahui oleh semua pihak, sedangkan konflik tertutup hanya diketahui oleh pihak yang terlibat dalam konflik tersebut.
Konflik berdasarkan waktu
Konflik sesaat
Konflik sesaat dapat terjadi dalam waktu yang singkat atau sesaat saja karena adanya kesalahpahaman antara pihak yang berkonflik. Konflik sesaat dapat berakhir pada saat adanya penjelasan antara pihak yang berkonflik.
Konflik berkelanjutan
Konflik berkelanjutan terjadi dalam waktu yang lama dan sulit untuk diselesaikan. Dalam penyelesaian konflik ini harus melalui berbagai proses dan tahapan yang rumit. Apabila konflik ini sudah selesai, tidak menutup kemungkinan dapat muncul kembali.
Â
Â
Advertisement
Konflik Berdasarkan Pengendalian
Konflik Terkendali
Konflik terkendali merupakan suatu konflik di mana para pihak yang terlibat dapat dengan mudah mengendalikan konflik sehingga konflik tidak meluas dan cepat selesai.
Konflik Tidak Terkendali
Konflik tidak terkendali merupakan konflik di mana pihak yang terlibat tidak dapat mengendalikan konflik tersebut sehingga akibatnya dapat meluas. Konflik yang tidak terkendali dapat menyebabkan munculnya kekerasan.
Konflik Berdasarkan Sistematika Konflik
Konflik Nonsistematis
Konflik nonsistematis memiliki sifat yang acak, dimana terjadi secara spontanitas dan tidak ada tujuan yang dicapai. Dalam konflik ini pihak yang berkonflik tidak melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Konflik Sistematis
Konflik sistematis merupakan kebalikan dari konflik nonsistematis, di mana konflik tersebut telah direncanakan secara sistematis dan memiliki tujuan yang ingin dicapai.