Sukses

8 Penyebab Mata Minus yang Tidak Disadari, Lengkap Cara Penanganannya

Penyebab mata minus bisa terjadi karena suka menonton televisi, melihat papan tulis, atau membaca buku dari jarak dekat.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab mata minus sering kali tidak disadari oleh kebanyakan orang. Mata minus merupakan gangguan mata yang dikenal juga dengan miopi atau rabun jauh. Gangguan mata ini dapat disebabkan oleh kebiasaan buruk yang dilakukan sehari-hari.

Kondisi mata minus terjadi karena mata yang tidak dapat memfokuskan cahaya pada tempat yang semestinya, yaitu pada retina mata. Gejala utama dari mata minus adalah kaburnya penglihatan ketika melihat benda-benda yang jauh.

Untuk itu, hindari kebiasaan buruk penyebab mata minus untuk menjaga mata tetap sehat dan menghindari penggunaan kacamata. Penyebab mata minus bisa terjadi karena suka menonton televisi, melihat papan tulis, atau membaca buku dari jarak dekat.  

Untuk lebih rinci, berikut ini ulasan mengenai penyebab mata minus dan cara penanganannya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (22/2/2022).

2 dari 4 halaman

Penyebab Mata Minus

1. Membaca jarak dekat

Membaca buku merupakan kegiatan yang baik. Namun, perhatikan jarak saat Anda membaca buku. Membaca buku terlalu dekat dalam waktu yang lama dapat menjadi penyebab mata minus.

2. Melihat layar terlalu dekat

Penyebab mata minus yang lainnya adalah melihat layar terlalu dekat. Melihat layar seperti bermain hp, menonton tv, dan bermain komputer dengan jarak dekat dan dalam waktu yang lama dapat memicu terjadinya miopi. Cahaya yang dipancarkan layar dapat menyebabkan degenerasi makula parah atau kehilangan penglihatan.

3. Kurang tidur

Kurang tidur juga dapat menjadi penyebab mata minus. Studi yang dipublikasikan di jurnal Nature menunjukkan kurang tidur dapat menimbulkan ketegan pada mata sehingga menyebabkan kelelahan mata, mata merah, kehilangan penglihatan. Anak-anak direkomendasikan untuk tidur 10-12 jam setiap hari dan orang dewasa direkomendasikan tidur 7-9 jam setiap hari.

4. Menggosok mata

Kebiasaan buruk yang membuat mata rusak berikutnya adalah menggosok mata. Menggosok mata dapat meningkatkan risiko infeksi mata, konjungtivitis alergi, keratoconus, dan juga mata minus.

3 dari 4 halaman

Penyebab Mata Minus

5. Cahaya redup

Penggunaan cahaya redup juga menjadi penyebab mata minus. Cahaya redup membuat mata mesti bekerja lebih fokus. Ketegangan pada mata pun meningkat dan bisa menyebabkan kelelahan.

6. Kekurangan zat karoten

Penyebab mata minus yang lainnya adalah kekurangan zat karoten. Bagi Anda yang tidak rajin mengonsumsi zat karoten akan mengalami rabun jauh. Beberapa dokter spesialis mata menganjurkan orang tua memberikan asupan makanan yang mengandung zat karoten supaya terhindar dari miopi. Zat karoten mudah ditemukan pada sayuran seperti wortel, bayam, hingga tomat. Zat karoten juga banyak dikandung dalam buah-buahan termasuk pisang, kiwi, pepaya, buah naga, apel, dan lain sebagainya.

7. Kebiasaan tidak mematikan lampu saat tidur

Penyebab mata minus juga bisa dialami bagi mereka yang memiliki kebiasaan tidur dengan cahaya terang. Sebenarnya, tidur akan lebih baik dengan mematikan lampu terlebih dahulu. Bahkan bayi di bawah 2 tahun juga berisiko terkena mata minus jika sering tidur dalam keadaan terang. Jadi, biasakanlah mematikan lampu terlebih dahulu sebelum tidur.

8. Genetik

Penyebab mata minus yang mungkin tidak Anda sadari adalah faktor keturunan alias genetik. Bila salah satu orangtua Anda mengalami mata minus, peluang Anda untuk mengalami hal yang sama akan lebih besar. Semakin besar lagi risikonya jika kedua orangtua Anda sama-sama memiliki mata minus. Sampai saat ini, penelitian menyatakan bahwa ada 40 gen yang menjadi penyebab seseorang mengalami mata minus.

4 dari 4 halaman

Cara Penanganan Mata minus

Berikut ini terdapat beberapa cara menangani mata minus, antara lain:

1. Penggunaan kacamata atau lensa kontak

Langkah penanganan mata minus yang paling sederhana dan terjangkau adalah dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak. Pemilihan kacamata serta lensa kontak tergantung pada kebutuhan serta kenyamanan pasien. Ketika memilih menggunakan lensa kontak, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan lensa kontak agar terhindar dari infeksi mata. Lensa kontak juga sebaiknya dilepas sebelum tidur.

2. Operasi dengan sinar laser (LASIK)

Proses operasi dengan sinar laser, misalnya LASIK dan SMILE juga dapat menjadi alternatif. Hampir seluruh pasien yang menjalani operasi ini merasakan perubahan yang signifikan. Dalam operasi ini, sinar laser akan digunakan untuk mengatur lengkungan kornea. Perlu diingat, prosedur ini tidak cocok untuk penderita di bawah 21 tahun karena mata mereka masih dapat berkembang.

3. Obat tetes mata atropin

Obat tetes mata atropin diduga dapat mencegah mata minus yang diderita bertambah parah. Obat tetes mata dapat digunakan secara rutin pada penderita mata minus sesuai dengan resep dokter. 

4. Implan lensa buatan

Implan lensa buatan dilakukan untuk menangani mata minus dengan tingkat keparahan tinggi yang tidak bisa ditangani dengan operasi laser. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan lensa buatan tanpa mengeluarkan lensa mata yang asli atau mengganti lensa asli dengan lensa buatan.