Sukses

Ya Wahhab Artinya Maha Pemberi Karunia, Pahami Makna dan Dalil-Dalilnya

Ya Wahhab artinya adalah Yang Maha Pemberi karunia kepada hambaNya.

Liputan6.com, Jakarta Ya Wahhab artinya merupakan salah satu nama-nama terpuji Allah SWT atau yang disebut dengan Asmaul Husna. Secara bahasa, Ya Wahhab artinya adalah Yang Maha Pemberi karunia kepada hambaNya.

Mengutip dari laman resmi Al-Qur’an Indonesia, kata Ya Wahhab artinya berasal dari bahasa Arab Klasik yakni akar kata w-h-b. Salah satu Asmaul Husna tersebut memiliki arti yakni memberi tanpa mengharap imbalan, memberi sebagai bentuk hadiah yang didonasikan, memberikan hadiah, mencurahkan rahmat-Nya tanpa pandang bulu.

Makna Ya Wahhab adalah Allah Maha Pemberi tamoa diminta oleh makhluk dan tanpa meminta imbalan kepada makhluk. Apapun yang diberikan oleh Allah kepada hambaNya itu secara cuma-cuma.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai arti Ya Wahhab dalam Asmaul Husna yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (16/5/2023).

2 dari 4 halaman

Arti Ya Wahhab

Dikutip dari laman resmi Al-Qur’an Indonesia, Ya Wahhab artinya sang maha pemberi yang menurunkan rahmat-Nya kepada siapa saja sepanjang masa. Dia memberi dengan ikhlas dan tanpa mengharapkan imbalan. Allah SWT adalah dermawan tanpa membeda-bedakan, Dia memberi untuk mereka yang membutuhkan atau pun tidak membutuhkan, kepada mereka yang baik atau pun yang jahat.

Secara bahasa kata Ya Wahhab sendiri berasal dari akar kata w-h-b dalam bahasa Arab Klasik diartikan sebagai memberi tanpa mengharap imbalan, memberi sebagai bentuk hadiah yang didonasikan, memberikan hadiah, mencurahkan rahmat-Nya tanpa pandang bulu.

Ya Wahhab artinya Yang Maha Pemberi, juga berasal dari kata hibah. Kementerian Agama Kalimantan Selatan dalam keterangan tertulisnya menjelaskan kata hibah, yaitu pemberian yang tidak bermotif. Jika bertambah banyak pemberian dengan sifat ini, maka si pemberi itu disebut Jawadun Wahhab.

Bukankah kita menerima nikmat yang begitu banyak dari Allah tanpa memintanya. Perhatikan saja anggota tubuh kita. Kita diberikan mata, telinga, hidung, mulut, tangan, kaki, dan sebagainya tanpa perlu memintanya. Allah memberikannya secara gratis.

Al-Qur’an menegaskan, “Atau apakah mereka memiliki perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Mahaperkasa, Maha Pemberi.” (Q.S. Shad: 9)

3 dari 4 halaman

Cara Meneladani Ya Wahhab

Dalam buku Rahasia Keajaiban Asmaul Husna oleh Syafi’ie el-Bantanie, dijelaskan bahwa cara meneladani sikap arti Ya Wahhab yang dimiliki oleh Allah adalah kembali memberikan apa yang kita miliki kepada orang yang membutuhkan, baik pada waktu lapang maupun sempit.

Dalam surat Ali Imran ayat 133-134 diterangkan bahwa salah satu kriteria orang bertaqwa adalah rajin berinfak, baik pada waktu lapang maupun sempit (Al-ladzina yunfiquna fi as-sarral wa adh-dharrai). Kemudian berusahalah untuk tidak mengharapkan balasan dari pemberian kita itu. Cukup Allah saja yang membalasnya dengan rahmat dan keridhaanNya. Al-Qur’an menegaskan,

“Dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.” (Q.S. Al-Mudatsir: 6)

4 dari 4 halaman

Contoh Kata Ya Wahhab dalam Al-Qur’an

Arti Ya Wahhab sendiri banyak muncul di Al-Qur’an, misalnya saja di surat Ali Imran ayat 73, Al-Insan ayat 8-9, hingga Al-Ankabut ayat 17. Berikut ini bacaannya:

1. Surat Ali Imran Ayat 73

Arab Latin: Wa lā tu`minū illā liman tabi'a dīnakum, qul innal-hudā hudallāhi ay yu`tā aḥadum miṡla mā ụtītum au yuḥājjụkum 'inda rabbikum, qul innal-faḍla biyadillāh, yu`tīhi may yasyā`, wallāhu wāsi'un 'alīm.

Artinya: “Sesungguhnya petunjuk itu hanyalah petunjuk Allah. (Janganlah kamu percaya) bahwa seseorang akan diberi seperti apa yang diberikan kepada kamu, atau bahwa mereka akan menyanggah kamu di hadapan Tuhanmu.” Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.”

2. Surat Shad Ayat 35

Arab Latin: Rabbiighfirlii wahab lii mulkan laa yanbaghii li-ahadin min ba'dii innaka antalwahhaab.

Artinya: Dia berkata, “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi.”

3. Surat Al-Ankabut Ayat 17

Arab Latin: Innamā ta'budụna min dụnillāhi auṡānaw wa takhluqụna ifkā, innallażīna ta'budụna min dụnillāhi lā yamlikụna lakum rizqan fabtagụ 'indallāhir-rizqa wa'budụhu wasykurụ lah, ilaihi turja'ụn.

Artinya: “Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan kamu membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki dari Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan.”

4. Surat Ali Imran Ayat 8

Arab Latin: Rabbanā lā tuzig qulụbanā ba'da iż hadaitanā wa hab lanā mil ladungka raḥmah, innaka antal-wahhāb.

Artinya: “(Mereka berdoa): ... Karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau karena Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”

5. Surat Al-Insan Ayat 8-9

Arab Latin: Wa yuṭ'imụnaṭ-ṭa'āma 'alā ḥubbihī miskīnaw wa yatīmaw wa asīrā. Innamā nuṭ'imukum liwaj-hillāhi lā nurīdu mingkum jazā`aw wa lā syukụrā.

Artinya: “Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan, (sambil berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridhoaan Allah, kami tidak mengharapkan balasan dan terima kasih darimu.”