Sukses

Arti Tanda Baca, Fungsi dan Contoh Penggunaannya dalam Penulisan

Arti tanda baca adalah sebuah simbol yang tersedia dalam berbagai bentuk dan fungsi.

Liputan6.com, Jakarta Memahami arti tanda baca merupakan hal yang sangat penting, baik untuk seorang penulis maupun pembaca. Dengan memahami arti tanda baca, kita bisa bisa mengerti maksud dari suatu kalimat, paragraf, maupun suatu wacana.

Dengan memahami arti tanda baca pula kita juga dapat menghindari makna ganda atau ketaksaan. Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal berbagai macam tanda baca, mulai dari titik (.), koma (,), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan sebagainya.

Semua tanda itu tentunya memiliki maksud dan fungsinya masing-masing, agar suatu tulisan dapat dipahami dengan baik. Memahami tanda baca sangatlah penting, karena bahasa tulis dan lisa memiliki perbedaan. Salah satu perbedaan bahasa tulis dari bahasa lisan adalah ketiadaan intonasi yang sering digunakan untuk menekankan makna tertentu.

Untuk lebih memahami arti tanda baca dalam bahasa Indonesia, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (17/5/2023).

2 dari 3 halaman

Pengertian Tanda Baca

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, memahami arti tanda baca dalam bahasa Indonesia sangatlah penting. Sebab tanda baca dalam bahasa Indonesia sangat memengaruhi makna pada sebuah tulisan. Arti tanda baca sendiri adalah sebuah simbol yang tersedia dalam berbagai bentuk dan fungsi.

Tanda baca memiliki fungsi, di antaranya adalah fungsi yang berkaitan dengan struktur, jeda, dan intonasi dari bacaan. Memahami arti tanda baca dan cara penggunaannya merupakan hal yang sangat penting, tidak hanya bagi penulis untuk menyampaikan suatu informasi, namun bagi pembaca yang sedang berusaha menyerap informasi dari bacaan. Sebab, tanda baca memiliki fungsi di antaranya agar membuat kalimat menjadi lebih efektif.

Tanda baca tidak memiliki keterikatan dengan suara atau fonem dan frasa. Peranan tanda baca dapat menunjukkan struktur tulisan, intonasi, dan jeda sewaktu dibacakan.

3 dari 3 halaman

Jenis-Jenis Tanda Baca dan Fungsinya

Dalam bahasa Indonesia dikenal berbagai macam tanda baca. Tanda baca yang paling umum digunakan adalah titik (.) dan koma (,). selain itu, masih ada banyak lagi tanda baca dalam bahasa Indonesia dengan fungsi yang berbeda-beda.

Berikut adalah macam-macam tanda baca, arti tanda baca, dan fungsinya:

1. Arti Tanda Baca Titik (.)

Salah satu tanda baca yang cukup sering digunakan dalam penulisan adalah tanda baca titik (.) Arti tanda baca titik (.) adalah untuk mengakhiri sebuah kalimat. Dengan kata lain, titik menandai bahwa sebuah kalimat sudah selesai.

2. Arti Tanda Baca koma (,)

Selain titik, tanda baca yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia adalah koma (,). Arti tanda baca koma adalah untuk mengakhiri sebuah kalimat. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang.

Contoh: Saya membeli kertas, pena, dan tinta.

3. Arti Tanda Titik Koma (;)

Tanda titik koma adalah tanda baca dengan beberapa penggunaan, terutama untuk jeda pada kalimat dan pemotongan pada suatu daftar. Dalam bahasa Indonesia, arti tanda titik koma adalah untuk pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat yang lain di dalam kalimat majemuk; serta untuk memisahkan bagian-bagian perincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.

4. Arti Tanda Titik Dua (:)

Tanda titik dua adalah tanda baca yang dilambangkan dengan dua titik berukuran sama yang diletakkan satu di atas yang lain, atau diletakkan di tengah garis vertikal yang sama. Adapun arti tanda titik koma dan fungsinya adalah sebagai berikut

  1. Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang langsung diikuti perincian atau penjelasan.
  2. Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau frasa yang memerlukan pemerian.
  3. Tanda titik dua digunakan dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
  4. Tanda titik dua digunakan di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) surah dan ayat dalam kitab suci, serta (c) judul dan anak judul suatu karangan.
  5. Tanda titik dua dapat digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
  6. Tanda titik dua digunakan untuk menuliskan rasio dan hal lain yang menyatakan perbandingan dalam bentuk angka.

5. Arti Tanda Hubung (-)

Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Selain itu, tanda hubung juga digunakan untuk menulis kata ulang.

6. Arti Tanda Pisah (―)

Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat. Contoh: Kemerdekaan bangsa itu―yakin akan tercapai―diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.

7. Arti Tanda Elipsis (...)

Arti tanda baca elipsis untuk menandai kalimat yang terputus-putus. Contoh: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.

8. Arti Tanda Tanya (?)

Arti tanda tanya adalah menandai suatu kalimat adalah kalimat interogatif atau kalimat tanya. Contoh: Kapan kita berangkat?

9. Arti Tanda Seru (!)

Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupaun rasa emosi yang kuat. Contoh: Alangkah seramnya peristiwa itu!

10. Arti Tanda Kurung ((...))

Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Contoh: Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.

11. Arti Tanda Kurung Siku ([ ])

Tanda kurung siku mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gerimis.

12. Arti Tanda Petik (“...”)

Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Contoh: “Saya belum siap ,” kata Mira, ”tunggu sebentar!”.

13. Arti Tanda Petik Tunggal ('...')

Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Contoh: Tanya Basri, ”Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?

14. Arti Tanda Garis Miring (/)

Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Contoh: No. 7/PK/1973 Jalan Kramat III/10 Tahun anggaran 1985/1986

15. Arti Tanda Penyingkat atau apostrof (')

Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Contoh: Ali 'kan kusurati. ('kan = akan ) 1 Januari '88 ('88 = 1988)