Sukses

Assalamualaikum Artinya, Ketahui Tulisan, Makna dan Adab Menurut Hadis

Assalamualaikum artinya semoga keselamatan terlimpah padamu.

Liputan6.com, Jakarta Assalamualaikum adalah salam yang sering digunakan dalam bahasa Arab oleh umat Muslim di seluruh dunia. Dalam bahasa Indonesia, Assalamualaikum artinya "Damai sejahtera bagi kalian." Salam ini memiliki makna yang mendalam dan merangkul nilai-nilai penting dalam agama Islam.

Assalamualaikum artinya semoga keselamatan terlimpah padamu. Perlu diketahui bahwa salam ini mengandung makna spiritual yang dalam. Dalam Islam, Assalamualaikum merupakan sunnah atau tindakan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Menyapa dengan Assalamualaikum adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat, kasih sayang, dan persaudaraan kepada sesama Muslim.

Assalamualaikum artinya ajaran penting, yang dapat menciptakan perdamaian dan toleransi dalam masyarakat. Ketika seseorang menyampaikan salam ini, ia menyiratkan niat baik untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang lain. Salam ini menghapus batas-batas sosial, budaya, dan bahasa, menghubungkan umat Muslim dari berbagai belahan dunia.

Berikut ini arti Assalamualaikum  yang Liputan6.com rangkum dari berbagi sumber, Rabu (17/5/2023). 

2 dari 4 halaman

Arti Serta Tulisan Arab dan Jawabannya

Dalam kitab Al-Adzkar yang ditulis Imam Nawawi, terdapat tiga jenis salam yang bisa digunakan sebagai kalimat sapa dan doa pada sesama muslim, yaitu:

  1. Arti Assalamualaikum: yaitu “semoga keselamatan terlimpah padamu”.
  2. Arti Assalamualaikum Warahmatullah: yaitu “semoga Allah melimpahkan keselamatan serta rahmat-Nya padamu”, atau “semoga keselamatan serta rahmat Allah terlimpah untukmu”.
  3. Arti Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh: “semoga padamu Allah melimpahkan keselamatan, rahmat, serta keberkahan-Nya”, atau bisa juga “semoga keselamatan serta rahmat Allah dan juga keberkahannya terlimpah untukmu”.

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ —- ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

Tulisan lafadz Assalamualaikum memiliki 2 varian penulisan, yakni versi lengkap dan penulisan keseharian/ takfiyah (kecukupan dalam penulisan). Lafadz ini adalah simbol perekat ukhuwah islamiyyah (persaudaraan umat islam seluruh dunia.

Tulisan lafadz Salam yang paling sederhana adalah (السَّلَامُ عَلَيْكُمْ), jika ditulis dengan bahasa Indonesia menjadi Assalamu ’Alaikum yang mengandung makna “Semoga Keselamatan selalu tercurah Kepada Kalian”. Kalimat dengan indikasi doa sangat kuat, serta menggemberikan bagi orang yang mendengar.

Sedangkan jika kita tulis secara lengkap (ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ) dengan transliterasi menjadi “Assalamu ‘Alaikum wa Rahmatu Allahi wa Baarakatuhu” yang mencakup didalamnya 3 doa sekaligus. Doa-doa tersebut antara lain: 

  1. (ٱلسَّلَامُ) adalah doa keselamatan diperuntukan bagi orang yang mendapatkan “Salam”. Dengan doa kepada Allah SWT semoga selalu melimpahkan faidah keselamatan bagi orang muslim
  2. (رَحْمَةُ) merupakan doa, semoga kita selalu dalam naungan kasih sayang/ rahmat Allah SWT dan tidak terputus-putus.
  3. (بَرَكَاتُ) dimaknai sebagai Keberkahan Allah SWT selalu tersemat kepada orang Islam. 
  4. Berkah adalah serapan dari bahasa Arab yang bermakna (زيادة الخير)- bertambahnya kebaikan yang tidak terputus. 
3 dari 4 halaman

Makna

Salam merupakan suatu awal perkataan yang mulia untuk memulai perbincangan atau komunikasi kepada sesama makhluk-Nya. Sebagaimana telah di anjurkan oleh Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ النَّبِيَ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ؟ قَالَ  : تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhuma bahwa ada seorang yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Apakah (amal dalam) Islam yang paling baik? Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Yaitu) kamu memberi makan (orang yang membutuhkan) dan mengucapkan salam kepada orang (Muslim) yang kamu kenal maupun tidak kamu kenal” (HR. Bukhori & Muslim)

Salam juga merupakan adab yang luar biasa bagi kaum muslim, seperti ketika berpapasan, ketika bertamu dan lain sebagainya. Ketika seorang mengucapkan salam di dalamnya terkandung muatan spiritual yang tinggi.

Mengutip dari laman pecihitam.org, sadar atau tidak sadar orang yang mengucapkan salam, berarti ia sedang berusaha agar menjadi orang yang lebih baik, baik itu terhadap Allah ataupun terhadap sesama manusia. 

"Salam bukan hal yang remeh, terbukti bahwa salam senantiasa dilakukan oleh Rasulullah SAW : “Apabila Rasulullah mendatangi suatu kaum, maka beliau mengucapkan salam kepada mereka sebanyak tiga kali” (HR-Bukhari)

Salam juga merupakan amal yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah untuk menciptakan harmonisasi kepada sesama muslim yang akhirnya bisa menumbuhkan dan menyempurnakan iman seseorang.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلا تُؤْمِنُونَ حَتَّى تَحَابُّوا أَفَلا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلامَ بَيْنكُم

"Kalian tidak akan masuk Surga sampai kalian beriman (dengan benar) dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai (karena Allâh Azza wa Jalla ). Maukah kalian aku tunjukkan suatu amal yang jika kalian kerjakan maka kalian akan saling mencintai ? Sebarkan salam di antara kamu”(HR. Muslim)

4 dari 4 halaman

Adab Mengucapkan Salam Menurut Hadis

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Hendaklah yang kecil memberi salam pada yang lebih tua, hendaklah yang berjalan memberi salam pada yang sedang duduk, hendaklah yang sedikit memberi salam pada yang banyak.” (Muttafaqun ‘alaih) (HR. Bukhari, Muslim). 

Selain itu, dalam riwayat Muslim disebutkan juga,

“Dan orang yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan.”

2. Salam dalam Kelompok

Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Cukup jika berjamaah (berada dalam kelompok) jika lewat, maka salah seorang dari mereka mengucapkan salam. Cukup jika berjamaah (berada dalam kelompok) jika ada yang mengucapkan salam, maka salah seorang dari jamaah tersebut yang membalas salamnya.” (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi).

3. Adab Mengucapkan Salam Terhadap Non-Muslim

Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu pula, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Janganlah memulai mengucapkan salam kepada Yahudi dan Nashrani. Jika kalian bertemu dengan mereka di jalan, maka persempitlah jalan mereka.” (HR. Muslim) (HR. Muslim).

Ada pun hadist yang turut menyinggung perihal masalah ini, yaitu:

“Jika seorang ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) memberi salam pada kalian, maka balaslah dengan ucapan ‘wa’alaikum’.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kemudian, di dalam riwayat lain disebutkan juga bahwa Anas bin Malik berkata,

“Ada seorang Yahudi melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia mengucapkan ‘as-saamu ‘alaik’ (celaka engkau).” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas membalas ‘wa ‘alaik’ (engkau yang celaka). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Apakah kalian mengetahui bahwa Yahudi tadi mengucapkan ‘assaamu ‘alaik’ (celaka engkau)?” Para sahabat lantas berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami membunuhnya saja?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan. Jika mereka mengucapkan salam pada kalian, maka ucapkanlah ‘wa ‘alaikum’.” (HR. Bukhari).