Sukses

6 Doa Penarik Pembeli Ajaran Rasulullah, Ketahui Etika Dagang Menurut Islam

Selain upaya pemasaran, membaca doa penarik pembeli ajaran Rasulullah SAW juga penting dalam berdagang.

Liputan6.com, Jakarta Semua pedagang pasti ingin jika dagangannya laris didatangi banyak pembeli. Untuk menarik pelanggan, pedagang biasanya akan menawarkan barang dagangannya dengan iklan, promosi, dan sebagainya. Namun hal yang tak kalah penting adalah meminta pertolongan dari Allah SWT dengan membaca doa penarik pembeli ajaran Rasulullah SAW.

Sebagai seorang muslim, kita selalu diajarkan untuk dapat mengubah nasib, kita harus berusaha semaksimal mungkin. Namun di samping itu, kita juga tidak boleh meninggalkan doa. Saat kita bekerja sebagai pedang pun sebaiknya juga begitu. Selain melakukan aktivitas pemasaran dan upaya lainnya, berdoa juga menjadi hal penting agar dagangan laris.

Dengan berdoa, artinya kita tidak hanya mengandalkan usaha kita sendiri sebagai seorang pedagang, melainkan kita juga mengandalkan pertolongan dari Allah SWT. Ada banyak doa penarik pembeli ajaran Rasulullah yang bisa kita baca agar dagangan laris.

Dengan membaca doa penarik pembeli ajaran Rasulullah ini, diharapkan rezeki hasil dari kita berdagang akan memberikan keberkahan. Di samping itu, dengan membaca doa penarik pembeli ajaran rasulullah, diharapkan bahwa barang yang kita jual dapat memberikan manfaat kepada para pembeli.

Dikutip Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (17/5/2023), berikut adalah sejumlah bacaan doa penarik pembeli ajaran Rasulullah.

2 dari 5 halaman

1. Doa Penarik Pembeli Ajaran Rasulullah SAW

Seperti yang kita ketahui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang. Ketika hendak berdagang pun, Rasulullah SAW selaku membaca doa agar diberikan kelimbahan rezeki yang halal. Adapun bacaan doa penarik pembeli ajaran Rasulullah adalah sebagai berikut,

اَللَّهُمَّاِنِّيأَسْئَلُكَأَنْتَرْزُقَنَىرِزْقًاحَلَالًاوَاسِعًاطَيِّبًامِنْغَيْرِتَعْبٍوَلَامَشَقَّةٍوَلَاضَيْرٍوَلَانَصَبٍاِنَّكَ عَلَىكُلِّشَيْءٍقَدِيْرٌ

Allahumma inni as'aluka an tarzuqanii rizqan halaalan waasi'an thayyiban min ghairi ta'bin wa laa masyaqqatin wa laa dhairin wa laa nashabin innaka'alaa kulli syai-in qadiir.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya hamba memohon kepada-Mu agar Engkau melimpahkan rezeki kepadaku rezeki halal, luas, tanpa susah payah, tanpa memberatkan, tanpa membahayakan, dan tanpa rasa lelah dalam memperolehnya. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu."

2. Doa Penarik Pembeli Nabi Sulaiman

Selain doa penarik pembeli ajaran Rasulullah SAW, kita juga bisa membaca doa lain yang diajarkan oleh Nabi Sulaiman. Doa ini bahkan diabadikan dalam Alquran Surat An Naml ayat 19, yang berbunyi,

تَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ

Fa tabassama dahikam ming qauliha wa qala rabbi auzi'ni an asykura ni'matakallati an'amta'alayya wa ala walidayya wa an a'mala saliha tardahu wa adkhilni birahmatika fi ibadikas salihin.

Artinya: "Ya Allah, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba Mu yang saleh."

3 dari 5 halaman

3. Doa Mengharap Ridha Allah ketika Berdagang

Selain mengharapkan dagangan laris, penting juga untuk membaca doa untuk mengharapkan ridha Allah dari aktivitas dagang yang kita lakukan. Adapun bacaannya sebagai berikut,

اَللَّهُمَّ رَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا قُدِّرَ لِيْ حَتَّى لَا أُحِبَّ تَعْجِيْلَ مَا أَخَّرْتَ وَلَا تَأْخِيْرَ مَا عَجَّلْتَ

Allâhumma radhdhinî bi qadhâ’ika, wa bârik lî fîmâ quddira lî hattâ lâ uhibba ta‘jîla mâ akhkharta, wa lâ ta’khîra mâ ‘ajjalta.

Artinya: “Ya Allah, ridhoilah aku dengan ketentuan-Mu dan berikan lah aku dalam apa-apa yang telah ditentukan, sehingga aku tidak menginginkan dipercepatnya sesuatu yang telah Engkau tangguhkan dan ditangguhkannya sesuatu yang telah Engkau percepat.”

4. Doa Berdagang agar Mendapat Rezeki Halal

Berdagang pun jika dilakukan sesuai ketentuan perintah Allah dan rasul-Nya, maka aktivitas tersebut dapat dihitung sebagai amal ibadah dan rezeki halal. Adapun bacaan doa agar aktivitas dagang dihitung sebagai amal baik adalah sebagai berikut,

اللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَ رِزْقًا طَيِّبًا وَ عَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Allahumma inni as’aluka, ‘ilman nafi’an, wa rizqon thoyyiban, wa a’malan mutaqobalan.

Artinya: "Ya Allah aku mohon kepadamu, berikanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, dan amalan yang diterima disisimu,".

4 dari 5 halaman

5. Doa agar Berdagang Membuka Pintu Keberkahan

Selain membaca doa penarik pembeli ajaran Rasulullah, penting juga kita juga mengharapkan keberkahan dari hasil dagangan kita. Sebab percuma jika dagangan kita laris, namun tidak menghadirkan keberkahan, yang ada pembeli tidak akan menjadi langganan dan tidak akan kembali lagi untuk bertransaksi.

Adapun bacaannya sebagai berikut,

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِى رَزَقَنِى هَذَا مِنْ خَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلَا قُوَةٍ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ

Alhamdulillaahilladzi rozaqonii haadza min khoiri khaulin minnii wa laa quwwatin, alloohumma baarik fihi.

Artinya: “Segala Puji Bagi Allah SWT yang telah memberi rezeki kepadaku dengan tidak ada daya dan kekuatan bagiku. Ya Allah, semoga Engkau senantiasa memberi berkah pada rezeki ku,".

6. Doa agar Banyak Pembeli yang Datang

Dalam berdagang, cara untuk mendapatkan keuntungan adalah datangnya pembeli yang memborong dagangan kita, atau dagangan dibeli sedikit demi sedikit namun dibeli oleh banyak pembeli. Adapun bacaan doa penarik pembeli ajaran Rasulullah adalah sebagai berikut,

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ

Inna nahnu nazzalna adz zikra wa inna lahu lahafidhun

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Al-Quran telah dijaga”

5 dari 5 halaman

Etika Dagang dalam Islam

Selain mengupayakan sejumlah langkah promosi dan membaca doa penarik pembeli ajaran Rasulullah SAW agar dagangan laris, penting juga bagi kita untuk berdagang dengan mengikuti etika berdagang sesuai ajaran Islam.

Setidaknya ada empat poin penting dalam etika dagang menurut ajaran Islam, yakni sebagai berikut,

1. Jujur

Kejujuran merupakan hal yang terpenting dalam perdagangan. Dengan kejujuran, kepercayaan antara pedagang dan pembeli akan terbangun dengan baik. Sebagaimana hadits berikut,

اْلبَيْعَانِ بِالْ خِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَ وَبَيَّنَابُوْرِكَ لَهُمَا فِيْ بَيْعِهِمَاوَإِنْ كَذَبَ وَكَتَمَامُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا ( متّفق عليه

Artinya: “Orang yang bertransaksi jual beli masing-masing memilki hak khiyar (membatalkan atau melanjutkan transaksi) selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan mendapatkan keberkahan dalam jual beli, tapi jika keduanya berdusta dan tidak terbuka, maka keberkahan jual beli antara keduanya akan hilang” (Muttafaqun Alaihi).

2. Amanah

Amanah adalah sifat yang dapat dipercaya. Selain jujur, kita juga harus amanah dalam berdagang, sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut,

عن عبد الله ابن عمر رضي الله عنه: قال رسول الله صلى الله عليه وسلّم: التَّا جِرُ اْلاَمِيْنُ الصَّدُوْقُ الْمُسْلِمُ مَعَ الشُّهَدَاءِ- وَفِيْ رِوَايَةٍ: مع النَّبِيِّنَ وَالصِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ- يَوْمَ اْلقِيَا مَةِ (رواه إبن ماجه و الدارقطني و غير هم

Artinya: Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhu bahwa Rasuluillah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang pedagang muslim yang jujur dan amanah (terpercaya) akan (dikumpulkan) bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati syahid pada hari kiamat (nanti).”

3. Murah Hati

Tentu tidak masalah jika dalam berdagang kita mengambil untung yang banyak, selama ada keridhaan di antara pedagang dan pembeli. Namun penting untuk tidak berdagang secara berlebihan, sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut,

“Sesungguhnya sebaik-baik penghasilan ialah penghasilan para pedagang yang mana apabila berbicara tidak bohong, apabila diberi amanah tidak khianat, apabila berjanji tidak mengingkarinya, apabila membeli tidak mencela, apabila menjual tidak berlebihan (dalam menaikkan harga), apabila berhutang tidak menunda-nunda pelunasan dan apabila menagih hutang tidak memperberat orang yang sedang kesulitan.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi di dalam Syu’abul Iman, Bab Hifzhu Al-Lisan IV/221).

4. Tidak Melupakan Akhirat

Saat berdagang, penting bagi kita untuk tidak melupakan akhirat. Sebab, berdagang pun jika dilakukan demi mengharap rezeki halal dan ridha Allah SWT, maka hal itu akan dihitung pula sebagai salah satu bentuk ibadah.

Berdagang adalah hal duniawi dalam agama kita mencari dunia bukanlah dilarang, namun perlu pembatasan agar dalam hidup kita selalu ingat tujuan kita diciptakan, yaitu selalu beribadah pada Allah dan ingat kepadanya dimanapun dan kapan pun.