Sukses

9 Doa Ibadah Haji Mabrur, Raih Kesempurnaannya

Doa ibadah haji memiliki peran penting bagi jamaah yang melaksanakan perjalanan suci ini.

Liputan6.com, Jakarta - Doa ibadah haji memiliki peran penting bagi jamaah yang melaksanakan perjalanan suci ini. Doa-doa yang dipanjatkan selama naik haji merupakan sarana komunikasi spiritual dengan Sang Pencipta, memperkuat ikatan antara umat muslim dengan Allah SWT.

Dalam buku berjudul Doa dan Dzikir: Ibadah Haji dan Umrah oleh Agus Arifin, doa ibadah haji dibaca di momen-momen istimewa. Seperti saat memasuki Mekkah, Masjidil Haram, melihat Ka’bah, tawaf, mencium Hajar Aswad, sa’I, hingga melintasi makan Nabi Ibrahim.

Membaca doa-doa ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya ketaatan, penyerahan diri, dan upaya memperoleh maghfirah (ampunan) serta berkah dari Allah SWT. Pada intinya, doa ibadah haji juga mencerminkan rasa syukur dan rasa rendah hati di hadapan Allah SWT.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang doa ibadah haji, lengkap teks Arab, latin, dan artinya, Kamis (18/5/2023).

2 dari 3 halaman

1. Masuk Kota Mekkah

اَللّٰهُمَّ هٰذَا حَرَمُكَ وَأَمْنُكَ فَحَرِّمْ لَحْمِيْ وَدَمِيْ وَشَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ وَاٰمِنِّيْ مِنْ عَذَابِكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ أَوْلِيَآئِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ.

Allaahumma hadzaa haramuka wa amnuka fahharrim lahhmii wa damii wa sya’rii wa basyarii ‘alaa-naari wa aaminnii min ‘adzaabika yauma tab’atsu ‘ibaadaka waj’alnii min auliyaa’ika wa ahli thaa’atika.

Artinya: “Ya Allah, kota ini adalah Tanah Haram-Mu dan tempat aman-Mu, maka hindarkanlah daging, darah, rambut dan kulitku dari neraka. Dan selamatkan diriku dari siksa-Mu pada hari Engkau membangkitkan kembali hamba-Mu, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang selalu dekat dan taat kepada-Mu.”

2. Masuk Masjidil Haram

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَالسَّلَامَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ. اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَمَغْفِرَتِكَ وَأَدْخِلْنِيْ فِيْهَا. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى رَسُوْلِ اللهِ

Allaahumma antas-salaamu wa minkas-salaam wa’ilaika ya’uudus-salaam fahhayyinaa rabbanaa bis-salaami wa adkhilnaal-jannata daaras-salaam tabaarakta rabbanaa wa ta’aalaita yaa dzal-jalaali wal-ikhraam. Allaahummaftahhlii abwaaba rahmatika bismillaahi walhamdulillaahi was-shalaatu was-salaamu ‘alaa rasuulillah.

Artinya: “Ya Allah, Engkau sumber kesalamatan dan dari pada-Mu lah datangnya keselamatan dan kepada-Mu kembalinya keselamatan. Maka hidupkanlah kami wahai Tuhan dengan selamat sejahtera dan masukkanlah ke dalam surga negeri keselamatan. Mahabanyak anugerah-Mu dan Mahatinggi Engkau. Wahai Tuhan yang memiliki keagungan dan kehormatan. Ya Allah, bukakanlah untukku pintu rahmat-Mu, aku masuk masjid ini dengan nama Allah disertai dengan segala puji bagi Allah serta sholawat dan salam untuk Rasulullah SAW.”

3. Melihat Kabah

اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً وَزِدْ مَنْ شَرّفَهُ وَكَرّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ وَاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّ

Allaahumma zid hadzaal-baita tasyriifan wa ta’dhiiman wa takriiman wa mahaabatan wa zid man syarraafahu wa ‘adhamahu wa karramahu mimman hajjahu awi’tamarahu tasyriifan wa ta’dhiiman wa takriiman wa birraan.

Artinya: “Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan dan wibawa pada Bait (Ka’bah) ini. Dan tambahkanlah pula pada orang-orang yang memuliakan, mengagungkan dan menghormatinya di antara mereka yang berhaji atau yang berumrah dengan kemuliaan, keagungan, kehormatan dan kebaikan.”

4. Niat Haji

نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلَّهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ. اللَّهُمَّ حَجًّا

Nawaitul hajja waahramtu bihilillahi ta’ala Labbaika. Allahumma Hajjan.

Artinya: “Aku berniat melaksanakan ibadah haji dan ihram karena Allah. Aku menyambut panggilan-Mu untuk pergi haji.”

5. Talbiyah

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ. لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ. إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ

Labbaikalla humma Labbaikh. Labbaikalaa Syariika Laka Labbaik. Innal Hamda Wa Ni’mata Lakawal Mulk Laa Syariikalakaa

Artinya: “Aku datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku datang. Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah, tiada sekutu bagimu-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, semua nikmat, dan kerajaan hanya milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu Ya Allah.”

Allahuma Shalli Wa Sallim ‘Ala Sayyidina Muhammadin Wa ’Alla Ali Sayidina Muhammad

Artinya: “Ya Allah berikanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya.”

3 dari 3 halaman

6. Ketika Sa’i

أَبْدَأُ بِمَا بَعْدَ اللَّهِ بِهِ وَرَسُولُهُ. إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ. فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا. وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ

Abda Ubimaa Ba’da Allahu Bihi Warasuulluh. Innasshafaa Wa Marwata Min Sya’Aairillaah Faman hajjal Baita Awi’tamara fallaa junaaha ‘alaihi Ansyathawwa Fabi himaa Wamantathawwa ‘Akhairan Fa Innallaha Syaakirun ‘Aliim

Artinya: “Aku memulai apa yang sudah dimulai oleh Allah dan oleh Rasul. Sesungguhnya bukit Shafa dan bukit Marwah sebagian dari tanda kebesaran Allah. Barang siapa yang pergi haji ke rumah Allah atau umrah maka tidak ada dosa bagi yang mengerjakan sa’i diantara keduanya.”

7. Melakukan Tawaf

اللَّهُمَّ إِنِّي نَوَيْتُ طَوَافَ بَيْتِكَ الْمُعَظَّمِ سَبْعَةَ أَشْوَاطٍ فَاسِرُوا لِي وَتَقَبَّلْهُ مِنِّي بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Allaahumma Inni Nawaitu Thawaafa Baitikal Mu’azhzhami Sab’ata Asyawaathin Fassiru Lii Wa Taqabbalhu Minnii Bismillaahi Allahu Akbaru Allahu Akbaru Wa Lillaahil Hamdu

Artinya:

“Ya Allah sesungguhnya aku berniat tawaf di rumah-Mu yang agung ini sebanyak 7 (tujuh) kali. Mudahkanlah untukku dan terimalah tawafku dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah.”

8. Mencium Hajar Aswad

بِسْمِ اللهِ ، وَاللهُ أَكْبَر اللَّهُمَّ إِيمَاناً بِكَ ، وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ ، وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ ، وَاتِّبَاعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عليه وسلم

Bismillâhi wa-Llâhu akbar allâhumma îmânan bika wa tashdîqan bikitâbika wa wafâ’an bi ‘ahdika wat tibâ‘an li sunnati nabiyyika muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallam.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Allah maha besar. Ya Allah, seraya iman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, menepati janji kepada-Mu, serta mengikuti sunah Nabi-Mu, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

9. Melintasi Makam Ibrahim

رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوُقًا

Rabbi adkhilnii mudhala sidqin wa akhrijnii mukhraja shidqin waj’alli min ladunka sulthaanan nashiiraa wa qul jaa;al-haqqu wa zahaqal-baathilu innal-baathila kaana zahuuqaa.

Artinya: “Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong. Dan katakanlah: yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap. Sesungguhnya yang bathil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.”