Liputan6.com, Jakarta Tangga nada adalah rangkaian notasi musik yang diurutkan berdasarkan pitch atau frekuensi dasar. Secara dasar, pengertian tangga nada adalah seperangkat nada musik yang disusun secara berurutan dan dirangkai naik dan turun.
Dalam seni musik, tangga nada berperan sebagai instrumen yang menyebabkan sebuah lagu dapat didengar secara indah dan harmonis. Dengan mengetahui tangga nada dapat memberi lebih banyak gagasan tentang nada apa yang benar-benar dimainkan pada urutan akord tertentu.
Advertisement
Baca Juga
Dalam dunia musik, tangga nada sangat penting sebab bagus atau tidaknya irama sebuah lagu tergantung pada jenis tangga nada yang digunakan. Tak hanya itu, penggunaan tangga nada dalam pembuatan sebuah lagu juga dapat mempermudah musisi dalam membuat lagu.
Berikut ini terdapat beberapa penjelasan mengenai pengertian tangga nada beserta jenis-jenis dan contoh lagunya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (3/3/2022).
Pengertian Tangga Nada Secara Luas
Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian tangga nada adalah frekuensi nada. Sedangkan secara umum, pengertian tangga nada adalah setiap urutan dari notasi, nada atau interval yang membagi oktaf.
Sementara, menurut Sumargono, pengertian tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang yang berasal dari kumpulan nada pokok. Secara sederhana, tangga nada adalah susunan yang berjenjang dan berasal dari nada-nada pokok dari sebuah sistem nada. Mulai dari nada dasar sampai dengan nada oktaf, yaitu do, re, mi, fa, so, la, si, do.Â
Dalam teori musik, setiap suara atau bunyi diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Namun, tangga nada yang paling lazim digunakan adalah tangga nada mayor, tangga nada minor, dan tangga nada pentatonik.
Advertisement
Jenis-Jenis Tangga Nada dan Contoh Lagunya
Berikut ini terdapat beberapa tangga nada beserta contoh lagunya, yaitu:
1. Tangga Nada Diatonis
Tangga nada diatonis merupakan jenis-jenis tangga nada yang mempunyai tujuh nada yang bervariasi dalam satu oktaf. Nantinya, tujuh nada tersebut akan diakhiri dengan satu nada berulang. Tangga nada diatonis kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu tangga nada mayor dan minor. Penjelasannya lebih lanjut yaitu sebagai berikut:
a. Tangga Nada Diatonis Mayor
Tangga nada diatonis mayor adalah salah satu tangga nada yang biasanya disematkan pada sebuah musik. Jarak antar not pada tangga nada ini adalah 1-1-½-1-1-1-½. Contoh tangga nada diatonis mayor adalah C mayor. Tangga nada ini terdiri dari do, re, mi, fa, so, la, si, do. Jika dimainkan, diatonis mayor akan menggambarkan musik yang gembira dan penuh semangat. Contoh lagu yang memakai nada diatonis mayor adalah lagu Balonku, Gebyar Gebyar, Berkibarlah Benderaku, Bintang Kecil, dan Bangun Pemudi Pemuda.
b. Tangga Nada Diatonis Minor
Bisa dibilang, tangga nada diatonic minor adalah kebalikan dari tangga nada diatonic mayor. Tangga nada ini menggambarkan musik yang sendu dan sedih. Jarak antara nada pada diatonic minor yaitu yaitu 1-½-1-1-½-1-1. Adapun contoh tangga nada diatonis minor yaitu A minor. Nada tersebut terdiri atas la, si, do, re, mi, fa, sol, la. Beberapa contoh lagu yang memakai diatonis minor yaitu lagu Bagimu Negeri, Syukur, Indonesia Pusaka, Bintang Kejora, dan Ambilkan Bulan.
2. Tangga Nada Pentatonis
Tangga nada pentatonis atau pentatonic scale adalah jenis tangga nada yang paling banyak dipakai di dalam membuat lagu. Tangga nada ini terdiri dari lima nada yang berbeda-beda, sehingga memiliki lima buah nada di dalam satu oktaf. Tangga nada pentatonis termasuk tangga nada tertua di dunia. Hal ini dapat dibuktikan melalui musik-musik klasik yang ada sejak lama. Meskipun demikian, penggunaan tangga nada ini juga untuk musik modern maupun musik tradisional. Adapun jenis-jenis tangga nada pentatonis yaitu sebagai berikut:
a. Tangga Nada Pelog
Tangga nada pelog mengambarkan nuansa lagu yang menyenangkan memiliki kesan penghormatan. Tangga nada ini memiliki lima nada yang perbedaan jaraknya relatif besar. Adapun nada tersebut yaitu do, mi, fa, sol, si. Contoh lagu yang memakai tangga nada pelog yaitu lagu Pitik Tukung asal Jawa Tengah, Ngusak Asing asal Bali, Macepet Cepetan asal Bali, Gundul-gundul pacul asal Jawa Tengah, dan Karatagan Pahlawan asal Jawa Barat.
b. Tangga Nada Salendro
Seperti halnya tangga nada pelog, salendro juga memiliki karakter nada yang lincah dan menggembirakan. Adapun perbedaannya dengan tangga nada pelog yaitu jarak antar nada ini relatif kecil. Contoh nada tersebut adalah do, re, mi, sol, la. Berikut ini adalah contoh lagu yang memakai tangga nada salendro adalah lagu Lir Ilir asal dari Jawa Tengah, Cublak-cublak Suweng asal Jawa Tengah, Keraban Sape asal Jawa Tengah, Te Kate Dipanah asal Jawa Tengah, dan Cing Cangkeling asal Jawa Barat.
3. Tangga Nada Kromatis
Tangga nada kromatis yaitu tangga nada yang menggunakan 12 macam nada dan semuanya berjarak 1/2. Tangga nada kromatis merupakan kumpulan dari semua nada dalam musik. Hal itu dikarenakan nada selalu berulang oktafnya, maka tangga nada kromatis sering dipakai untuk ke-12 nada dari oktaf. Meski ada 12 nada dalam satu oktaf, hanya tujuh oktaf pertama dari abjad yang dipakai untuk nama nada, yaitu A, B, C, D, E, F, G. Adapun lima nada lain dalam nada kromatis diberi nama dengan menempatkan tanda kres (#) atau Mol (b) setelah nada notasi. Jenis tangga nada ini banyak dipakai untuk jenis lagu rohani, jazz, blues, pop, dan beberapa rock. Contoh lagu dengan tangga nada kromatis ialah lagu Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki) dan Bungong Jeumpa (Aceh).