Liputan6.com, Jakarta Mengenali ciri-ciri kanker usus adalah langkah awal antisipasi. Kanker usus masih menjadi penyebab kematian ketiga terbesar bagi pria dan wanita di Amerika Serikat. Untuk kanker usus sendiri memang paling sering terjadi pada usus besar yang berbatasan dengan anus.
Baca Juga
Advertisement
Masalah kanker usus awalnya terjadi karena polip usus atau kelainan. Meski tak begitu membahayakan, polip yang terus dibiarkan bisa berkembang menjadi tumor dan kanker. Polip sulit dikenali, berbeda dengan kanker usus. Ciri-ciri kanker usus bisa dikenali dari masalah pencernaan yang kerap terjadi.
Mulai dari sakit perut, BAB tidak lancar, mual, muntah, kembung, kram, GERD, anemia, dan berat badan turun drastis. Pada beberapa kasus ringan, mungkin ciri-ciri kanker usus juga sulit dikenali karena mirip dengan masalah pencernaan biasa. Maka dari itu, lakukan pemeriksaan jika dirasa pencernaan sedang tidak baik-baik saja.
Berikut Liputan6.com ulas ciri-ciri kanker usus dari berbagai sumber, Selasa (10/11/2020).
Sakit Perut dan BAB Tidak Lancar
Sakit Perut
Ciri-ciri kanker usus yang sulit dikenali adalah sakit perut. Semua orang pasti mengalami sakit perut. Kebanyakan penderita sulit membedakan antara sakit perut biasa dan kanker. Satu hal yang mungkin bisa dijadikan patokan, ketika sakit perut terjadi begitu tak tertahankan.
Kanker di saluran cerna bisa menyebabkan sakit perut ketika pertumbuhannya menghalangi usus. Tepatnya ketika makanan mulai memasukinya dan berusaha keluar dari tubuh manusia. Jika terus dibiarkan, kondisi ini bisa berakibat pada perdarahan dan perforasi.
BAB Tidak Lancar
Perhatikan kadar buang air besar yang dialami. Memang semua orang berisiko mengalami konstipasi. Meski begitu, ciri-ciri kanker usus juga bisa menjadi penyebabnya. BAB yang tidak lancar bisa menjadi pertanda bahwa ada penyumbatan di usus besar.
Tidak semua konstipasi berawal dari kotoran yang sudah keras. Pada awalnya, kotoran bertekstur lembut. Akan tetapi ketika kotoran banyak mengalami rintangan di perjalanan, kotoran ini akan bermanuver dan menjadi keras. Akibatnya bisa menjadi lebih padat saat diujung saluran dan menyebabkan konstipasi.
Ciri-ciri kanker usus yang paling kentara adalah ketika konstipasi terjadi sangat lama. Apalagi ketika tumor tumbuh di ujung rektum. Risikonya, kotoran semakin sulit keluar dan menyebabkan sembelit sampai diare lebih dari empat minggu.
Advertisement
Mual dan Muntah
Mual dan muntah bisa dialami orang yang sedang masuk angin, mabuk perjalanan, infeksi, kehamilan, dan lain sebagainya. Meski begitu, mual dan muntah tidak bisa disepelekan. Selain membuat tidak nyaman, mual dan muntah termasuk ciri-ciri kanker usus.
Kanker usus menyebabkan mual dan muntah ketika gejalanya disertai masalah pencernaan lain. Mulai dari sakit perut akut, diare, sembelit, dan perubahan feses. Entah itu feses berubah warna menjadi lebih gelap atau merah.
Mual dan muntah terjadi ketika pertumbuhan sel kanker sudah menyumbat usus. Sudah pasti kondisi ini mengganggu sistem pencernaan. Memengaruhi proses pemadatan, cairan, dan konsentrasi gas dalam usus. Sakit perut hebat akan terjadi, asam lambung naik, dan muntah akan terjadi.
Kembung dan Kram
Perut yang terasa kembung bisa terjadi karena kebanyakan makan atau minum. Hanya saja bagi penderita kanker usus, kembung terjadi ketika asupan makanan dan minuman belum dilakukan. Perut kosong yang terasa kembuh termasuk ciri-ciri kanker usus.
Ciri-ciri kanker usus terlihat dari gas yang ada di saluran cerna. Tepatnya ketika gas di dalam perut sampai menyebabkan sendawa berlebihan dan otot perut kram. Gejala tambahannya adalah nyeri luar biasa hebat ketika perut tengah kosong.
Advertisement
Perubahan Feses dan Asam Lambung Naik
Perubahan Feses
Ketika seseorang mengalami sembelit berkepanjangan, pastikan memerhatikan fesesnya. Ciri-ciri kanker usus bisa terlihat pada perubahan ini. Tepatnya ketika feses berdarah, keras, dan berwarna gelap.
Jangan sepelekan ketika kondisi seperti ini terjadi lebih dari tiga kali. Sudah pasti pemeriksaan ke dokter harus dilakukan. Perdarahan di usus bisa terjadi karenanya. Feses juga akan berwarna lebih hitam gelap atau marun.
Tak hanya menjadi keras, kanker usus bisa menyebabkan feses lebih cair dan menipis. Sebenarnya tak hanya buang air besar. Ciri-ciri kanker usus bisa berdampak pula pada intensitas buang air kecil yang tidak terkontrol dengan baik.
Asam Lambung Naik
Asam lambung yang terus naik padahal sudah diobati bisa menjadi salah satu ciri-ciri kanker usus. Asam lambung membuat tenggorokan menjadi panas ketika cairan asamnya sudah sampai ke kerongkongan. Tepatnya ketika katup bawah esofagus tidak menutup sempurna.
Katup ini normalnya digunakan sebagai jalan makanan dari mulut. Tak hanya menjadikan mulut terasa pahit dan tenggorokan panas. Ciri-ciri kanker usus yang satu ini berdampak pula pada nyeri dada seperti terbakar.
Ketika asam lambung tak kunjung sembuh padahal sudah diobati, waspadai. Kanker usus bisa menjadi penyebabnya. Tepatnya ketika ada tumor di saluran cerna yang menyumbat dan meningkatkan cadangan asam dalam lambung.
Kekurangan Zat Besi dan Penurunan Berat Badan
Bagi beberapa orang kekurangan zat besi hingga sebabkan anemia sudah biasa dialami. Padahal masalah kekurangan zat besi terus menerus bisa berdampak buruk bagi pencernaan. Kondisi ini bisa mengindikasikan ciri-ciri kanker usus.
Anemia mungkin saja terjadi bukan karena seseorang kekurangan zat besi dari makanan yang dikonsumsi. Melainkan dari masalah perdarahan yang terjadi di usus karena pertumbuhan sel kanker. Gejala tambahannya adalah lemas, lesuh, dan letih dalam waktu yang lama.
Ciri-ciri kanker usus yang bisa dikenali selanjutnya penurunan berat badan berlebihan. Penurunan berat badan drastis harus diwaspadai terutama bagi yang tidak melakukan program diet sama sekali. Pada umumnya sel kanker yang akan memengaruhi proses perubahan nutrisi menjadi energi.
Advertisement
Ciri-Ciri Kanker Usus Lanjut
- Kelelahan
- Sering merasa BAB tidak tuntas
- Perubahan pada bentuk tinja yang terjadi lebih dari sebulan
- Penurunan berat badan drastis
- Sakit kuning (ikterus)
- Pandangan kabur
- Pembengkakan pada lengan dan tungkai
- Sakit kepala
- Patah tulang
- Sesak napas