Sukses

Tujuan Resensi dan Unsur-unsurnya, Pahami Sebelum Menulis

Tujuan resensi penting dalam sebuah karya sastra.

Liputan6.com, Jakarta Tujuan resensi penting dalam sebuah karya tulis. Resensi dapat berupa sumber utama, opini, ulasan ringkasan, atau ulasan ilmiah. Sebuah resensi dapat dimuat di majalah, surat kabar, atau media online. Tujuan resensi merujuk pada bagaimana sebuah karya dideskripsikan atau dianalisis berdasarkan isi, gaya, dan keunggulannya. 

Tujuan resensi berbeda dengan sinopsis. Jika sinopsis bertujuan gambaran tentang alur cerita atau poin utama dan faktor penentu lainnya dari karya, tujuan resensi adalah mengeksplorasi tema dasar dari sebuah karya. Tujuan resensi harus dipahami para penulis resensi.

Tujuan resensi dimaksudkan untuk memicu diskusi intelektual tentang sebuah karya, atau setidaknya keingintahuan di pihak calon pembaca. Berikut tujuan resensi, pengertian, dan unsurnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(28/07/2021).

2 dari 7 halaman

Pengertian resensi

Resensi berasal dari bahasa Latin recensere yang berarti menimbang-nimbang atau menilai kembali. Pendapat lain mengungkapkan resensi berasal dari kata re dan scena. Re berarti kembali dan scene berarti pemandangan, resensi berarti memandang kembali, atau memandang berulang. Dari keduanya dapat disimpulkan bahwa resensi adalah kegiatan menilai atau menimbang kembali sebuah karya.

Menurut KBBI, resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau bisa disebut sebagai ulasan buku. Resensi juga diartikan sebagai pendapat atau pertimbangan redaksi tentang hasil kesenian, kesusastraan, dan sebagainya.

Resensi adalah kegiatan menilai baik tikdaknya sebuah buku atau karya. Dalam membuat resensi, penulis perlu menulis seobjektif mungkin. Resensi tidak hanya diperuntukkan bagi sebuah buku melainkan pada film, drama, musik, dan karya lainnya. Resensi harus lebih dari sekadar ringkasan isi buku. Resensi harus menjadi respons yang terlibat dan terinformasi terhadap gaya, tema, dan konten.

3 dari 7 halaman

Beda resensi dan sinopsis

Perbedaan terbesar antara resensi dan sinopsis adalah apa yang sedang dijelaskan. Resensi harus mengeksplorasi tema dasar dari sebuah karya, sedangkan sinopsis hanya berkaitan dengan deskripsi plot. Baik resensi maupun sinopsis akan mendeskripsikan apa yang terjadi dalam sebuah karya, tetapi resensi lebih mungkin untuk menjelaskan mengapa hal itu terjadi dan apa artinya.

Ini mungkin berbicara tentang motivasi karakter, bagaimana peristiwa tertentu dari plot memengaruhi mereka, apa yang coba dikatakan penulis dengan cerita, dan apa yang dapat diambil pembaca darinya.

Resensi dimaksudkan untuk memicu diskusi intelektual tentang sebuah karya, atau setidaknya keingintahuan di pihak calon pembaca. Pada saat yang sama, ulasan tidak harus menceritakan kembali cerita dengan cara yang sama seperti sinopsis. Faktanya, resensi buku terbaik tidak akan mengungkapkan segalanya tentang sebuah cerita buku.

4 dari 7 halaman

Tujuan resensi

Menurut Jauhari, tujuan resensi adalah menyampaikan kepada pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya sastra patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Intinya, tujuan resensi adalah mengevaluasi/mengulas/mengkritik sebuah karya seperti film, pertunjukan, buku, dan lain-lain.

Tujuan resensi sebuah karya di antaranya adalah:

- Membantu pembaca untuk paham gambaran serta penilaian umum sebuah hasil karya dengan ringkas.

- Paham kelebihan dan kelemahan karya yang diresensi.

- Paham latar belakang serta alasan sebuah karya dibuat.

- Memberi masukan pada pembuat karya berupa kritik dan saran.

- Ajak pembaca mendiskusikan karya yang diresensi.

- Memberi pemahaman serta informasi dengan komprehensif pada pembaca, mengenai karya yang diresensi.

- Menguji kualitas karya dan membandingkan dengan karya lain.

 

5 dari 7 halaman

Unsur resensi

Unsur resensi memastikan tujuan resensi tersampaikan pada pembaca. Unsur-unsur resensi di antaranya adalah:

Informasi tentang karya yang diulas

Unsur resensi yang pertama adalah informasi lengkap tentang karya yang diulas. Ini meliputi judul, penulis/pemilik karya, penerbit, tanggal publikasi, jumlah halaman, harga, edisi, volume, dan informasi dasar lainnya.

Pembuka

Pengulas harus menulis pembuka yang kuat untuk menawarkan panduan tentang isi ulasan lainnya dan untuk mendorong pembaca membaca lebih lanjut. Pembuka yang menarik bisa memaparkan informasi seperti tujuan karya, menghindari memberikan latar belakang yang luas tentang penulis atau subjek, dan menggunakan kata kerja aktif.

6 dari 7 halaman

Unsur resensi

Deskripsi Konten

Unsur selanjutnya yang sangat penting adalah deskripsi konten. Setelah membuat pembuka yang menarik, kamu bisa mulai mendeskripsikan konten yang kamu resensi. Deskripsi meliputi plot, sudut pandang, keahlian pembuat karya, audiens yang dituju. Pada bagian ini, hindari mengomentari format atau pengeditan materi kecuali jika tidak biasa atau dilakukan dengan buruk.

Evaluasi

Evaluasi dalam unsur resensi mencakup seberapa baik pembuat karya menyajikan karyanya. Evaluasi ini harus lebih dari sekadar bahasa hambar seperti baik, menarik, atau mengecewakan untuk menjelaskan karya tersebut.

Evaluasi juga meliputi apakah penulis menyajikan argumen yang meyakinkan jika karyanya merupakan nonfiksi, apakah penulis menyajikan plot yang kohesif dan pengembangan karakter jika karyanya fiksi, dan apa yang membuat cerita dan bahasanya menarik atau tidak menarik.

Perbandingan

Dalam unsur resensi kamu juga bisa memberi perbandingan. Kamu bisa menyatakan bagaimana materi dibandingkan dalam bentuk dan konten dengan item sejenis lainnya. Peresensi harus merekomendasikan alternatif jika karya yang diresensi dinilai tidak baik.

7 dari 7 halaman

Unsur resensi

Rekomendasi

Peresensi juga harus bisa memberi pernyataan bahwa sebuah karya terekomendasi atau tidak.

Bahasa resensi

Dalam menulis resensi kamu bisa menggunakan kalimat-kalimat aktif. Berhati-hatilah untuk tidak mengulangi bahasa yang ditemukan dalam materi promosi. Kamu perlu menghindari klise dan jargon, penulisan yang lebih memperhatikan review itu sendiri daripada item yang sedang direview.

Hindari juga ahasa yang berlebihan, baik positif atau negatif, yang dapat merusak pemahaman pembaca tentang keadilan ulasan, ahasa kosong (bagus, menarik) yang tidak benar-benar menunjukkan nilai karya.

Video Terkini