Liputan6.com, Jakarta Mata gatal dikabarkan menjadi salah satu gejala COVID-19 varian Omicron. Hal ini berkaitan dengan beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa COVID-19 menyebabkan konjungtivitis alias peradangan berupa mata gatal dan merah. Jadi, para ahli menyebutkan bahwa gejala mata gatal ini juga sangat memungkinkan terjadi sebagai gejala Omicron.
Di samping itu, penyebab mata gatal perlu dikenali setiap orang. Pasalnya, penyebab mata gatal bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kebiasaan sehari-hari hingga kondisi medis tertentu. Mata gatal bisa terasa di tengah, ujung, atau pinggir kelopak mata.
Advertisement
Baca Juga
Mata gatal atau pruritus okular biasanya menimbulkan ketidaknyamanan, sehingga kebanyakan orang langsung mengatasinya dengan mengucek mata. Namun, mengucek sebenarnya tak baik untuk mata.
Penyebab mata gatal bisa karena benda asing, iritasi, atau alergi. Namun, jika gatal pada mata disertai gejala lain seperti mata merah atau bengkak, maka kamu perlu waspada. Mengetahui penyebab mata gatal dapat membantumu menemukan perawatan yang tepat tanpa membahayakannya.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/1/2022) tentang penyebab mata gatal.
Penyebab Mata Gatal
Sindrom mata kering
Penyebab mata gatal yang pertama adalah sindrom mata kering. Ketika mata kekurangan kelembapan dan pelumasan, mata kering dapat terjadi. Mata kurang terlindungi dan lebih sensitif terhadap debu atau partikel udara lainnya. Jika mata kering terus dibiarkan, hal ini akan menyebabkan peradangan dan jaringan parut. Mata yang kering cenderung memiliki kadar air mata yang rendah.
Ini bisa menimbulkan gatal. Jangan mengucek begitu saja mata yang kering. Mengucek mata yang kering justru akan mengiritasi mata dan menyebabkan masalah baru. Salah satu penyebab umum mata kering adalah semakin tua. Kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes dan rheumatoid arthritis juga dapat menyebabkan mata kering.
Blepharitis
Blepharitis umumnya terjadi ketika kelenjar minyak kecil di dekat pangkal bulu mata menjadi tersumbat, menyebabkan iritasi dan kemerahan. Blepharitis dapat menyebabkan mata merah dan gatal. Blepharitis biasanya tidak menyebabkan kehilangan penglihatan, tetapi bisa menjadi masalah kronis yang mengarah pada konjungtivitis dan komplikasi lainnya. Antibiotik dan obat anti-inflamasi mungkin diperlukan.
Penggunaan lensa kontak
Memakai lensa kontak secara teratur dapat mengurangi sensitivitas kornea. Ini bisa mengurangi refleksi mata untuk berkedip. Kurang berkedip bisa menyebabkan mata kering. Menggunakan lensa kontak terlalu lama dalam sehari atau tidak mengganti lensa kontak secara berkala dapat menjadi penyebab mata gatal.
Jika mengenakan lensa kontak, ingat untuk melepasnya di malam hari dan ikuti langkah-langkah perawatan lensa dasar lainnya. Ikuti saran dokter tentang cara merawat lensa dan seberapa sering kamu harus menggantinya.
Advertisement
Penyebab Mata Gatal
Konjungtivitis
Konjungtivitis merupakan peradangan atau infeksi pada selaput transparan yang disebut konjungtiva. Ketika pembuluh darah kecil di konjungtiva meradang bagian putih pada mata akan terlihat kemerahan. Konjungtivitis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus. Konjungtivitis juga bisa terjadi karena alergi, paparan kimia, atau penggunaan lensa kontak.
Gejala mata konjungtivitis yang paling umum meliputi kemerahan, gatal, mata serasa berpasir, hingga belekan. Perawatan konjungtivitis tergantung penyebabnya. Jika konjungtivitis adalah akibat iritasi bahan kimia, ada kemungkinan mata itu akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Jika itu akibat bakteri, virus, atau alergen, ada beberapa opsi pengobatan seperti penggunaan tetes atau salep mata.
Ketegangan mata
Ketegangan mata atau mata lelah merupakan kondisi umum yang terjadi ketika mata lelah karena penggunaan yang intens. Ini seperti saat mengemudi jarak jauh atau menatap layar komputer dan perangkat digital lainnya. Mata lelah juga dapat berkembang jika kamu memaksakan diri untuk tetap membuka mata dan tetap terjaga saat lelah. Gejala mata lelah lainnya meliputi mata berair atau kering, pandangan kabur atau ganda, sakit kepala, sakit leher, meningkatnya sensitivitas terhadap cahaya, dan kesulitan berkonsentrasi.
Keratoconjunctivitis
Keratoconjunctivitis terjadi ketika seseorang mengalami keratitis dan konjungtivitis sekaligus. Keratitis adalah radang kornea sementara konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan keratoconjunctivitis, termasuk alergi dan infeksi. Jenis keratoconjunctivitis yang bisa menjadi penyebab mata gatal diantaranya adalah atopic keratoconjunctivitis dan vernal keratoconjunctivitis.
Orang dengan atopic keratoconjunctiviti secara genetis cenderung mengalami reaksi alergi abnormal terhadap alergen tertentu. Sementara itu, Vernal keratoconjunctivitis cenderung memengaruhi kelopak mata atas lebih banyak daripada yang lebih rendah. Penyebabnya tidak selalu jelas, tetapi mungkin juga melibatkan kelainan sistem genetik dan kekebalan tubuh.
Dermatitis atopik
Dermatitis atopik adalah suatu kondisi yang menyebabkan kulit memerah dan gatal. Dermatitis atopik bersifat jangka panjang (kronis) dan cenderung bisa kambuh secara berkala. Dermatitis bisa menyebabkan gatal tak cuma pada kulit tubuh tapi juga mata.
Belum ada obat yang ditemukan untuk dermatitis atopik. Tetapi tindakan perawatan diri dapat menghilangkan rasa gatal dan mencegahnya timbul kembali. Tanda dan gejala dermatitis atopik sangat bervariasi dari orang ke orang. Ini termasuk gatal, kulit kering, bercak abu kecokelatan pada tangan, kaki, leher, dan dada. Orang dengan dermatitis atopik juga bisa miliki kulit tebal, pecah dan bersisik.
Cara Mengatasi Mata Gatal
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mata gatal sebenarnya bukanlah kondisi yang perlu dikhawatirkan. Sebagian kasus mata gatal tergolong ringan, dan bisa diatasi dengan obat-obatan atau tips sederhana. Mengutip dari hellosehat, berikut cara mengatasi mata gatal:
- Obat-obatan
Mengenali penyebab mata gatal sangat penting dalam melakukan penanganannya. Obat minum dan tetes yang mengandung antihistamin bisa digunakan jika penyebab mata gatal adalah alergi. Sementara itu, bila penyebab mata gatal adalah infeksi, kamu bisa memakai obat tetes mata mengandung antibiotik. Namun, sebelum menggunakan obat-obatan tersebut, sebaiknya kamu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar lebih aman.
- Kompres hangat atau dingin
Jika penyebab mata gatal adalah konjungtivitis, kamu bisa mengatasinya dengan kompres dingin. Sementara itu, bila penyebab mata gatal adalah bintitan, maka kamu bisa menggunakan kompres hangat di bagian mata yang gatal tersebut. Hal ini bisa kamu lakukan bila kondisi mata gatal diikuti dengan mata merah.
Dalam mengatasi mata gatal, kamu juga perlu menjaga kebersihan mata. pasalnya, bahan kimia, debu, polusi, kotoran, serta riasan yang menumpuk bisa membuat mata terasa gatal. Selain itu, kamu juga perlu menghindari berbagai penyebab mata gatal agar tidak menyerang.
Advertisement