Liputan6.com, Jakarta Penyebab cadel pada anak perlu diketahui agar bisa diatasi dengan tepat. Apabila pada usia 7 tahun anak masih belum bisa berbicara dengan jelas, atau masih cadel, sebaiknya orang tua memberikan bantuan untuk mengatasinya.
Baca Juga
Jika ditangani dengan cepat dan tepat, cadel pada anak bisa segera menghilang. Namun jika tidak ditangani dengan tepat, cadel pada anak bisa berlanjut hingga dewasa. Biasanya anak yang cadel mengalami kesulitan saat menyebutkan huruf D, L, N, R, S, T, atau Z. Contoh yang sering terjadi adalah pengucapan R menjadi L.
Advertisement
Penyebab cadel pada anak dan cara mengatasinya memerlukan perhatian dari orang tua. Dengan melakukan beberapa penanganan, mungkin anak tidak perlu mendapatkan pertolongan profesional. Karena itulah penting untuk mengenali apa penyebab cadel pada anak.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (21/11/2019) tentang penyebab cadel pada anak dan cara mengatasinya
Gangguan Koordinasi Mulut dan Penggunaan Dot atau Empeng
Gangguan Koordinasi Mulut
Penyebab cadel pada anak yang pertama adalah gangguan koordinasi mulut. Kemampuan mengucapkan kata-kata sangat bergantung pada koordinasi lidah, langit-langit mulut, dan bibir. Koordinasi ini dipengaruhi oleh pusat saraf motorik bicara yang terdapat di otak.
Pusat saraf motorik bicara ini disebut sebagai area broka. Jika pusat saraf otak ini terganggu, maka koordinasi gerakan mulut juga akan terganggu. Akibatnya, pengucapan kata menjadi tidak tepat dan anak terdengar cadel. Proses perkembangan area broka ini berkembang seiring bertambahnya usia anak.
Jika tidak ada masalah pada otak, kemampuan koordinasi lidah, langit-langit mulut, dan bibir pada anak cadel dapat diperbaiki dengan latihan koordinasi. Bentuk dari latihan koordinasi ini adalah dengan melatih anak mengucapkan kata-kata atau huruf yang belum bisa ia ucapkan secara berulang kali.
Jika anak berbicara cadel, jangan jadikan ini sebagai candaan atau meniru gaya bicara cadelnya. Sebaliknya, ajarkan ia untuk berbicara dengan cara pengucapan yang benar. Meniup gelembung atau peluit juga merupakan salah satu cara untuk melatih koordinasi mulut anak yang bisa dilakukan.
Penggunaan Dot atau Empeng
Penyebab cadel selanjutnya adalah kebiasaan mengisap dot atau empeng. Mengisap dot bisa membuat lidahnya terbiasa untuk terdorong ke depan dan berada di antara giginya. Hal ini bisa membuatnya tidak bisa mengucapkan huruf S dan Z dengan jelas.
Advertisement
Tounge Tie dan Kelainan Posisi Rahang dan Langit-langit Mulut
Tounge Tie
Tounge tie merupakan istilah yang digunakan pada lidah yang memiliki jaringan seperti kait di bawahnya, yang bernama frenulum linguae. Jaringan ini menarik lidah ke dalam, sehingga lidah tidak leluasa bergerak. Akibatnya, terjadi miskoordinasi gerakan lidah dan menyebabkan anak mengalami cadel.
Jika anak mengalami ini, maka jaringan frenulum linguae ini dapat dipotong oleh dokter, agar lidah anak dapat kembali leluasa bergerak.
Kelainan Posisi Rahang dan Langit-langit Mulut
Posisi rahang atas dan rahang bawah yang tidak pas atau langit-langit yang terlalu tinggi juga dapat mengganggu proses pembentukan suara. Beberapa jenis suara dan huruf membutuhkan mulut yang terkatup sempurna, dan ini sulit terjadi pada anak dengan kelianan posisi rahang, sehingga rahang tidak tertutup dengan pas.
Sebagian huruf seperti huruf “d”, “l”, dan “n” terbentuk saat lidah menempel ke langit-langit. Jika langit-langit terlalu tinggi, maka proses pembentukan suara pada pengucapan huruf-huruf tersebut tidak sempurna, sehingga anak akan mengalami cadel. Kelainan ini sulit untuk diperbaiki dan anak harus berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter gigi atau bedah mulut untuk memperbaiki posisi rahang dan langit-langit mulutnya.
Lidah Berukuran Besar atau Terlalu Menjorok ke Luar Gigi
Lidah Berukuran Besar atau Terlalu Menjorok ke Luar Gigi
Kondisi ini dikenal juga dengan macroglossia. Lidah yang berukuran besar bisa menyebabkan anak mengalami cadel. Kondisi ini dikenal dengan sebutan cadel antargigi (interdental) dan kerap terjadi pada penderita down syndrome.
Berikut beberapa jenis cadel pada anak berusia di atas 5 tahun:
- Cadel interdental, yaitu cadel yang diakibatkan oleh lidah yang menonjol di antara dua gigi depan
- Cadel dental, di mana yang menjadi penyebab cadel adalah posisi lidah yang menyentuh kedua gigi depan, sehingga menyebabkan susah dalam melafalkan huruf S, T, atau Z.
- Cadel lateral, yang disebabkan oleh udara yang masuk ke dalam rongga mulut tetapi malah diarahkan ke lidah bagian bawah, jadi pelafalan huruf S tidak mendesis.
- Cadel palatal, merupakan cadel yang diakibatkan karena lidah menyentuh langit-langit mulut yang lunak saat berbicara, sehingga pelafalan yang dikeluarkan berbeda.
Advertisement
Cara Mengatasi Cadel pada Anak
Cadel pada balita merupakan hal yang normal dan biasanya akan hilang seiring dengan ia belajar dan berlatih melafalkan huruf. Namun jika anak terus cadel hingga ia berusia di atas 5 tahun, kamu dapat membawanya ke ahli terapi berbicara.
Saat melakukan terapi bicara, anak akan belajar bagaimana melafalkan huruf dan berbagai kosakata dengan benar. Tidak hanya itu, terapis juga akan memberikan teknik pernapasan yang baik dan melatih otot-otot lidah yang mungkin menjadi penyebab cadel pada anak.
Namun apabila penyebab cadel akibat adanya fisiologis, misalnya karena posisi gigi yang tidak benar, maka bisa saja anak harus diberikan tindakan medis.
Berikut beberapa cara mengatasi cadel pada anak:
- Biasakan anak minum dengan sedotan. Gerakan mengisap dengan sedotan ini bisa melatih kekuatan motorik mulutnya. Hal ini penting untuk mengembangkan kemampuannya dalam berbicara.
- Latih posisi lidah dan mulut anak saat mengucapkan huruf-huruf yang sulit ia ucapkan dengan benar. Agar ia bisa mengingatnya, ajak ia berlatih di depan cermin.
- Ajak anak melakukan permainan yang bisa melatih kekuatan motorik mulutnya, seperti meniup trompet mainan atau meniup gelembung air sabun.
- Minta anak mencoba untuk mengucapkan keinginannya dengan jelas, sebelum menurutinya.
- Ajari anak sesering mungkin untuk mengucapkan kata-kata dari huruf yang tidak bisa diucapkan secara jelas.
Selain itu, kamu juga bisa mencegah cadel pada anak dengan menghindari penggunaan dot. Namun, jika memang diperlukan, kamu bisa memilih dot yang sesuai dengan ukuran mulut anak. Cukup gunakan dot atau empeng hanya saat ia akan tidur, kemudian lepaskan setelah ia terlelap. Selain itu, lebih baik menjauhkan anak dari empeng saat sudah menginjak usia 18 bulan.