Liputan6.com, Jakarta - Daging sapi cenderung memiliki warna yang lebih pucat jika dibandingkan dengan daging kambing yang memancarkan warna merah yang cerah. Perbedaan ini dapat dilihat jelas dari segi penampilan fisik keduanya, yang mempengaruhi cara mereka dimasak dan rasa akhir dalam hidangan.
Baca Juga
Advertisement
Mengetahui perbedaan daging sapi dan kambing dari warna penting karena dapat mempengaruhi penampilan dan daya tarik visual hidangan. Perbedaan ini juga memberikan petunjuk awal mengenai karakteristik rasa dan tekstur dari setiap jenis daging tersebut.
Selain perbedaan daging sapi dan kambing dari warna, ada perbedaan lain yang juga perlu dipahami. Misalnya, daging sapi memiliki tekstur yang lebih liat dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dimasak hingga empuk, sementara daging kambing cenderung lebih empuk dan mudah dikunyah.
Perlunya memahami perbedaan daging sapi dan kambing dari warna dan karakteristik lainnya juga terkait dengan kandungan lemak dan rasa yang ditawarkan oleh masing-masing jenis daging. Daging sapi umumnya memiliki garis-garis lemak putih yang lebih terlihat, sementara daging kambing memiliki lemak yang lebih sedikit namun tersebar merata di sekitar dagingnya.
Berikut Liputan6.com ulas perbedaan daging sapi dan kambing dari warna dan perbedaan lainnya, Minggu (30/6/2024).
1. Perbedaan Daging Sapi dan Kambing dari Warna
Perbedaan daging sapi dan kambing dari warna menjadi salah satu faktor penting yang perlu dipahami. Dikutip dari buku "Ilmu Bahan Makanan" karya Yosfi R. dan Titis S.K., daging sapi memiliki warna yang lebih merah jika dibandingkan dengan daging kambing.
Daging sapi yang segar biasanya menampilkan warna merah cerah, namun jika terpapar udara dalam jangka waktu yang lama, warna tersebut dapat berubah menjadi coklat tua.
Daging kambing, menurut sumber yang sama, memiliki warna merah muda dengan serabut halus di dalamnya. Selain itu, daging kambing mengandung lemak otot yang tinggi dan berwarna putih. Warna merah muda pada daging kambing menunjukkan bahwa daging tersebut masih segar. Jika dibiarkan di suhu ruang dalam waktu yang cukup lama, daging kambing akan berubah warna menjadi sedikit ungu.
Dalam buku "100+ Tips Pilihan Antigagal Memasak" yang ditulis oleh Sufi S.Y., dijelaskan bahwa daging sapi secara fisik cenderung lebih pucat dibandingkan daging kambing. Warna daging sapi yang lebih pucat ini bisa menjadi indikasi bahwa daging tersebut kurang segar atau sudah lama terpapar udara. Hal ini berbeda dengan daging kambing yang cenderung memiliki warna merah cerah, menunjukkan tingkat kesegaran yang lebih baik.
Pengetahuan mengenai perbedaan daging sapi dan kambing dari warna tidak hanya membantu dalam memilih daging yang segar, tetapi juga mempengaruhi kualitas dan cita rasa masakan yang dihasilkan. Warna daging yang berubah bisa menjadi indikasi bahwa daging tersebut sudah tidak layak konsumsi, yang dapat berdampak pada kesehatan.
Oleh karena itu, edukasi mengenai perbedaan warna daging sapi dan kambing ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman konsumen dalam memilih bahan makanan yang berkualitas dan sehat.
Advertisement
2. Perbedaan Daging Sapi dan Kambing dari Tekstur
Mengutip buku "Panduan Penyiapan Pangan Sehat" oleh Agnes Murdiati dan Amaliah, perbedaan daging sapi dan kambing selain warna juga terletak pada teksturnya. Daging kambing cenderung lebih empuk dan lembut dibandingkan daging sapi.
Tekstur yang lebih empuk ini membuat daging kambing lebih mudah dikunyah dan ditelan, menjadikannya pilihan yang lebih nyaman bagi mereka yang mencari daging dengan tekstur yang lebih halus. Di sisi lain, daging sapi memiliki tekstur yang lebih liat.
Tekstur liat ini menyebabkan daging sapi membutuhkan waktu lebih lama untuk dikunyah meskipun telah diolah menjadi masakan. Perbedaan tekstur ini menjadi salah satu pertimbangan penting bagi konsumen dalam memilih jenis daging yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan kuliner mereka.
3. Perbedaan Daging Sapi dan Kambing dari Aroma
Selain perbedaan tekstur, perbedaan daging sapi dan kambing selain warna juga bisa dilihat dari aromanya. Daging sapi segar memiliki bau aromatis yang tidak mengganggu dan tidak terlalu anyir. Aroma ini cenderung lebih netral dan dapat dengan mudah diterima oleh kebanyakan orang.
Sebaliknya, daging kambing memiliki bau yang lebih menyengat dan khas, sering kali disebut sebagai aroma prengus. Aroma prengus ini bisa menjadi pembeda yang jelas antara daging kambing dan daging sapi. Bagi sebagian orang, aroma daging kambing ini bisa menjadi daya tarik tersendiri, sementara bagi yang lain, aroma ini mungkin perlu diolah dengan bumbu khusus untuk mengurangi intensitasnya.
4. Perbedaan Daging Sapi dan Kambing dari Lemak
Perbedaan daging sapi dan kambing selain warna juga terletak pada kandungan lemaknya. Menurut buku "100+ Tips Pilihan Antigagal Memasak" karya Sufi S.Y., lemak pada daging sapi biasanya ditandai dengan garis putih panjang yang terlihat jelas di antara serat daging.
Garis-garis lemak ini memberikan tekstur marbling pada daging sapi, yang dapat menambah kelezatan dan kelembutan saat dimasak. Sebaliknya, daging kambing memiliki lemak yang lebih sedikit dan tidak sebanyak daging sapi.
Lemak pada daging kambing biasanya lebih tersebar atau berada di sekitar daging, sehingga daging kambing terlihat lebih merah dan padat. Kondisi ini membuat daging kambing menjadi pilihan yang lebih rendah lemak bagi mereka yang menginginkan diet yang lebih sehat.
5. Perbedaan Daging Sapi dan Kambing dari Rasa
Rasa juga menjadi salah satu perbedaan daging sapi dan kambing selain warna yang signifikan. Dikutip dari buku "Panduan Penyiapan Pangan Sehat" oleh Agnes Murdiati dan Amaliah, daging sapi memiliki rasa yang lembut dengan sedikit manis. Rasa manis ini berasal dari kandungan lemak yang tinggi, memberikan sensasi berlemak dan lebih berat saat dikonsumsi.
Daging sapi sering kali dianggap lebih mudah diterima oleh lidah karena rasanya yang tidak terlalu kuat dan cocok untuk berbagai jenis masakan.
Di sisi lain, daging kambing memiliki rasa yang lebih kuat dan khas. Rasa ini berasal dari jenis lemak yang berbeda dengan daging sapi, yang memberikan aroma dan cita rasa yang unik pada daging kambing. Kekuatan rasa ini menjadikan daging kambing lebih cocok untuk masakan dengan bumbu yang kaya dan tajam, seperti gulai atau sate kambing.
Bagi sebagian orang, rasa khas ini bisa sangat menggugah selera, sementara bagi yang lain mungkin perlu pembiasaan.
Â
Advertisement
Perbedaan Nutrisi Daging Kambing dan Sapi
Daging kambing dianggap lebih rendah kolesterol dibanding daging sapi. Dalam 100 gram daging kambing matang hanya mengandung 75 mg kolesterol. Sementara 100 gram daging sapi bisa mengandung 90 mg kolesterol.
Lemak yang dimiliki daging kambing juga jauh lebih sedikit. 100 Gram daging kambing mengandung 3 gram lemak. Sementara lemak daging sapi bisa mencapai 15 gram tiap 100 gramnya.
Daging kambing memiliki jumlah kalium, vitamin B, zat besi, dan magnesium yang lebih tinggi. Meski daging kambing lebih unggul dari sapi dalam jumlah nutrisi, konsumsi keduanya juga tidak boleh melebihi batas wajar.
Konsumsi daging merah berlebihan dapat dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan. Daging merah masih aman dikonsumsi pada jumlah 350-500 gram dalam seminggu. Meskipun daging merah memiliki banyak manfaat kesehatan, sering kali daging merah tinggi kolesterol dan lemak jenuh.
Pilih potongan daging tanpa lemak untuk dikonsumsi. Daging tanpa lemak jauh lebih sehat. Contoh daging tanpa lemak seperti bagian sirloin dan tenderloin.
Manfaat Konsumsi Daging Merah
Daging sapi dan kambing merupakan jenis daging merah yang bisa dengan mudah ditemukan. Konsumsi daging merah dalam jumlah tepat bisa memberi manfaat kesehatan. Daging merah mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan, termasuk zat besi, vitamin B-12, dan seng.
Makanan hewani, seperti daging dan susu, adalah sumber utama vitamin B-12. Daging merah juga kaya akan nutrisi penting seperti creatine dan carnosine. Orang yang menghindari mengonsumsi daging sering kali kekurangan nutrisi ini yang berpotensi memengaruhi fungsi otot dan otak.
Daging merah dikenal kaya akan zat besi. Daging merah tidak hanya merupakan sumber zat besi yang sangat baik terutama zat besi heme.
Lebih penting lagi, daging merah juga menghasilkan protein lengkap. Protein lengkap mengandung semua sembilan asam amino esensial. Protein yang didapatkan dari daging merah mengandung semua asam amino yang diperlukan untuk membangun dan memperbaiki otot.
Daging merah juga merupakan sumber seng yang baik. Tubuh membutuhkan seng untuk membangun massa otot, memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu mendukung otak yang sehat.
Â
Advertisement