Sukses

14 Cara Mengatasi Biduran dengan Alami dan Obat, Serta Langkah Diagnosisnya

Cara mengatasi biduran dengan alami dan obatan diperlukan untuk meringankan gejala yang timbul.

Liputan6.com, Jakarta Apakah mungkin menerapkan cara mengatasi biduran dengan alami? Tentu saja sangat mungkin. Ada beberapa cara mengatasi biduran dengan alami yang bisa dicoba, terutama jika biduran tersebut masih dalam tingkat yang belum terlalu parah.

Kondisi biduran atau urtikaria merupakan sebuah reaksi pada kulit yang menjadi penyebab munculnya bentol dengan warna merah. Pada awalnya, kemunculan bentol hanya pada satu bagian tubuh. Namun, lama-kelamaan justru bisa menyebar. Bentuk serta ukuran dari bentol tersebut berbeda-beda.

Pada umumnya, kondisi ruam pada biduran akan terasa sangat gatal. Bahkan, pada beberapa orang, ruam tersebut bisa juga menyebabkan timbul rasa perih. Gejala yang timbul pada penderita biduran bisa berlangsung berjam-jam dan akan dengan sendirinya berangsur hilang dalam beberapa hari.

Namun, jika kondisi biduran sudah akut akan sembuh kurang dari enam minggu. Biduran akut adalah kondisi yang paling umum terjadi, terutama pada anak-anak dan wanita berusia 30-60 tahun serta mereka yang memiliki riwayat alergi.

Sedangkan pada kondisi biduran kronis bisa bertahan lebih dari enam minggu atau sifatnya bisa kambuhan selama beberapa bulan bahkan hingga tahunan. Biduran kronis sendiri bisa jadi sebuah gejala dari penyakit lain yang mungkin tidak disadari sedang diderita, seperti lupus bahkan gangguan pada tiroid.

Para penderita biduran, baik akut atau kronis, berisiko mengalami angioderma atau pembengkakan lapisan kulit yang lebih dalam. Angioedema bisa timbul di area kelopak mata, bibir, tangan, alat kelamin, dan kaki.

Berikut Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber mengenai cara mengatasi biduran dengan alami, serta cara mengatasi biduran dengan bantuan obat yang disesuaikan dengan tingkat keparahannya, Senin (18/1/2021).

2 dari 5 halaman

Cara mengatasi biduran dengan alami dari luar

Cara mengatasi biduran dengan alami dimulai dengan pengobatan luar. Berikut cara-caranya:

1. Menggunakan kompres dingin

Cara mengatasi biduran dengan alami yang pertama bisa dengan menggunakan kompres dingin yang diletakkan pada kulit. Cara mengatasi biduran dengan alami ini bisa meringankan iritasi. Alat yang digunakan cukup dengan handuk untuk membungkus segenggam es, lalu letakkan pada area biduran sampai 10 menit. Anda bisa mengulanginya sesuai kebutuhan.

 

2. Pakai pelembap mengandung lidah buaya

Di dalam lidah buaya terdapat kandungan vitamin E yang sangat dibutuhkan kulit agar selalu sehat. Adanya kandungan ini juga mampu mengurangi sensasi gatal yang bisa ditimbulkan akibat biduran.

 

3. Mandi dengan larutan anti gatal

Ada beberapa jenis obat biduran yang bisa digunakan ketika mandi. Produk ini ampuh dalam membantu mengurangi sensasi gatal yang timbul. Produk yang tergolong sebagai obat biduran, seperti oatmeal yang digunakan untuk mandi atau soda kue.

 

4. Hindari produk penyebab iritasi kulit

Ternyata, penggunaan jenis sabun tertentu bisa menjadi penyebab kulit kering dan memperparah gatal ketika biduran. Maka, coba gunakan sabun untuk kulit sensitif.  Sabun ini umumhya tidak mengandung pengharum serta bahan kimia yang membuat kulit iritasi.

 

5. Perhatikan suhu sekitar

Saat timbul kondisi dengan suhu panas bisa membuat sensasi gatal jadi parah. Maka, coba kenakan pakaian yang ringan serta jaga suhu di sekitar supaya tetap sejuk dan nyaman. Salah satu caranya dengan menghindari paparan sinar matahari langsung.

3 dari 5 halaman

Cara mengatasi biduran dengan alami dari dalam

Selain cara mengatasi biduran dengan alami dari luar, bisa juga melalui konsumsi beberapa bahan alami seperti berikut:

1. Konsumsi bubuk kunyit

Ternyata bubuk kunyit merupakan salah satu cara mengatasi biduran dengan alami yang cukup ampuh. Bubuk kunyit akan meringankan radang serta membantu menyembuhkan luka.

Cukup tambahkan bahan ini pada makanan yang akan dikonsumsi. Akan tetapi jangan terlalu banyak, pasalnya bubuk kunyit terlalu berlebihan bisa menyebabkan mual bahkan pusing.

2. Konsumsi suplemen

Melansir Klikdokter, pada beberapa penelitian menyatakan jika vitamin B-12, C, dan D bisa membantu untuk atasi gejala biduran. Konsumsi minyak ikan juga akan membantu, akan tetapi masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektif tidaknya cara ini.

4 dari 5 halaman

Cara mengatasi biduran dengan bantuan obat

Jika berbagai cara mengatasi biduran dengan alami di atas belum juga membuahkan hasil, maka bisa dikatakan jika biduran sudah masuk ke tahap akut atau bahkan kronis. Berikut cara mengatasi biduran dengan bantuan obat sesuai dengan tingkat keparahannya.

Biduran Akut

Gejala yang timbul dari biduran jenis ini biasanya bertahan tidak lebih dari enam minggu. Ada beberapa jenis obat-obatan yang diberikan agar membantu penyembuhan biduran akut, obat biduran akut meliputi:

1. Antihistamin

Obat ini bisa menghentikan gatal serta mengurangi bentol dengan menghambat histamin. Ada pun contoh dari obat ini adalah cetirizine. Namun, khsusu bagi wanita hamil ada baiknya untuk tidak mengonsumsi obat ini karena ada efek yang belum diketahui.

2. Kortikosteroid

Pemberian obat ini untuk menghambat kinerja sistem kekebalan tubuh, maka dapat mengurangi biduran yang kelewat parah. Ada beberapa contoh obat jenis ini adalah prednisolone. Sangat tidak disarankan untuk mengonsumsi obat ini dalam jangka waktu yang terlalu lama karena bisa menyebabkan efek samping seperti hipertensi, katarak, bahkan diabetes.

Biduran kronis

Ada pun cara mengatasi biduran dengan obat berikut ini adalah untuk mengendalikan gejala-gejala yang timbul serta untuk menghindari pemicu yang akan memperburuk kondisi. Cara mengatasinya dengan obat antara lain:

1. Antihistamin H1 dan H2

Saat gejala berlangsung, Anda perlu konsumsi antihistamin H1 secara teratur. Dosis obat harus disesuaikan dengan gejala yang ada. Apabila obat ini tidak meredakan gejala, sebelum memberikan antihistamin H2, dokter biasanya akan memberi rupatidine. Obat ini masih termasuk antihistamin H1, tetapi lebih efektif mengatasi biduran kronis.

Antihistamin H2 bisa dikonsumsi jika timbulnya bentol bertambah parah. Obat ini akan mempersempit pembuluh darah yang akan mengurangi kemerahan pada kulit. Namun, konsumsi obat ini bisa menimbukan efek samping seperti diare, sakit kepala, dan pusing.

2. Kortikosteroid

Pemberian obat ini tidak bisa digunakan dalam jangka panjang karena punya efek samping, antara lain nafsu makan bisa meningkat, perubahaan suasana hati, hingga akan mengalami kesulitan tidur.

3. Leukotriene receptor antagonists

Obat ini bisa membantu untuk redakan bentol serta warna kemerahan yang terjadi pada kulit. Obat ini bisa digunakan sebagai pengganti kortikosteroid dikarenakan efek sampingnya lebih ringan, yaitu hanya sakit kepala serta mual.

4. Siklosporin

Cara kerja dari obat ini sebenarnya mirip dengan kortikosteroid. Obat ini sendiri bisa diberikan dalam bentuk kapsul atau sirop. Siklosporin akan meredakan dampak buruk yang bisa diakibatkan autoimun. Efek samping yang akan ditimbulkan antara lain tekanan darah tinggi, masalah ginjal, kadar kolesterol meningkat, atau bahkan sakit kepala.

5. Omaluzimab

Jika biduran yang tidak merespons obat antihistamin, pemberian obat omaluzimab mungkin bisa dijadikan alternatif. Cara pemberian obat ini dengan suntikan. Omaluzimab bisa mengurangi jenis antibodi yang menjadi penyebab dari biduran.

5 dari 5 halaman

Diagnosis Biduran

Mungkin Anda cukup bertanya-tanya apa sebenarnya penyebab pasti dari biduran. Namun, penyebab tersebut baru bisa dipastikan setelah dokter melakukan pemeriksaan fisik dan mengumpulkan informasi mengenai gejala-gejala yang dialami. Ini penting dilakukan supaya penderita bisa menghindari penyebab di masa yang akan datang.

Jika dokter mencurigai biduran adalah reaksi alergen, biasanya akan dilakukan tes darah dan tes cukit kulit. Keduanya diperlukan untuk mengetahui alergen. Tapai, sayangnya lebih dari setengah kasus biduran tidak diketahui penyebabnya.

Dikarenakan biduran kronis jarang disebabkan akibat reaksi alergi, maka tes alergi jarang dilakukan. Akan tetapi, Anda bisa saja perlu menjalani pemeriksaan untuk menentukan kondisi yang menjadi penyebab biduran kronis, antara lain:

- Tes darah lengkap, untuk melihat apakah Anda menderita anemia atau tidak.

- Pengambilan sampel feses untuk mengetahui apakah terdapat infeksi di dalam usus.

- Tes fungsi organ hati dan tes fungsi tiroid.

- Penghitungan tingkat antibodi di dalam darah.

- Tes Laju Endap Darah (LED) untuk mengenali masalah dengan sistem kekebalan tubuh.