Liputan6.com, Jakarta Macam alat musik tradisional beserta daerah asalnya perlu kamu ketahui. Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam, maka dari itu terdapat juga banyak alat musik asli dari berbagai daerah. Alat musik tradisional ini biasa dimainkan saat ada festival maupun upacara adat.
Baca Juga
Advertisement
Musik tradisional sendiri merupakan musik yang berkembang secara turun menurun pada suatu daerah. Musik tradisional adalah musik yang hidup pada masyarakat secara turun temurun di indonesia, dipertahankan sebagai sarana hiburan.
Perkembangan musik tradisional di Indonesia tentunya didukung oleh beberapa hal, seperti alat musik tradisional yang masih dijaga hingga kini. Maka dari itu, seniman dan masyarakat juga harus menyatukan persepsi dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (27/7/2021) tentang macam alat musik tradisional.
Macam Alat Musik Tradisional Indonesia
Angklung
Macam alat musik tradisional yang pertama yaitu angklung. Alat musik ini berasal dari Jawa Barat. Nama angklung tentunya sudah sangat familier di Nusantara. Bahkan, Angklung sudah dikenal hingga mancanegara.
Alat musik ini dibuat dari bilah bambu yang disusun sedemikian rupa dan dibunyikan dengan cara digoyangkan dengan tangan. Setelah digoyang atau digetarkan, maka bunyi akan keluar yang disebabkan oleh benturan badan pipa bambu. Bunyi yang bergetar menghasilkan susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.
Untuk mendapatkan nada yang harmonis, angklung harus dimainkan oleh banyak orang. Sebab satu angklung hanya mewakili satu tangga nada saja. Meskipun berasal dari Jawa Barat tetapi ada banyak jenis angklung di Indoneisa, seperti Angklung Bali, Angklung Banyuwangi, Angklung Gubrag dan lain-lain.
Kolintang
Kolintang adalah salah satu macam alat musik yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. Kolintang terdiri dari beberapa potongan kayu ringan yang disusun di atas rak kayu. Alat musik tradisional ini dimainkan dengan cara dipukul dengan pemukul kayu khusus.
Fungsi awal kolintang adalah untuk mengiringi upacara adat yang berhubungan dengan penghormatan roh leluhur. Saat ini fungsi alat musik ini bergeser ke arah industri kreatif. Alat musik khas Indonesia ini bertransformasi menjadi pengiring tari, lagu, hingga orkestra.
Advertisement
Macam Alat Musik Tradisional Indonesia
Gamelan
Gamelan merupakan macam alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Cara memainkan gamelan yaitu dengan dipukul dengan alat pemukul. Gamelan terdiri dari himpunan alat musik seperti Kendang, Bonang Barung, Bonang Penerus, Demung, Saron, Rebab, Slenthem, Kenong, hingga Gong.
Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa, “gamel” yang berarti memukul atau menabuh, diikuti akhiran “an” yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk himpunan alat musik
Serune Kale
Serune Kale merupakan macam alat musik tradisional dari Aceh. Alat musik ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Biasanya alat musik ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan.
Bahan dasar Serune Kale ini berupa kayu, kuningan dan tembaga. Bentuk alat musik ini hampir menyerupai seruling bambu. Warna dasarnya hitam yang fungsinya sebagai pemanis atau penghias musik tradisional Aceh ini.
Macam Alat Musik Tradisional Indonesia
Sasando
Sasando adalah salah satu macam alat musik tradisional, yang cara memainkannya dengan dipetik. Sasando berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Sasando merupakan salah satu alat musik tradisional khas Indonesia yang berupa dawai dan dimainkan dengan cara dipetik.
Berdasarkan struktur nada sasando dibedakan menjadi dua jenis, yakni sasando gong dan sasando biola. Sekilas jenis suara yang dikeluarkan sasando mirip dengan gitar, biola, harpa, dan alat musik dawai lainnya.
Hal unik dari sasando adalah bagian utama berbentuk tabung panjang dari bilah bambu. Kini dengan sedikit modifikasi, ada sasando elektrik. Meski modern alat musik ini tetap mempertahankan bentuknya yang klasik, yaitu beresonansi daun lontar.
Kendang/Gendang
Macam alat musik yang satu ini mungkin sudah sering kamu dengar. Berasal dari Jawa Tengah, kendang atau gendang adalah salah satu instrumen dalam gamelan Jawa. Fungsinya dalam gamelan Jawa ialah untuk mengatur irama dalam musik gamelan.
Oleh karena itu, kebanyakan kendang dimainkan oleh para pemain profesional gamelan yang sudah mendalami budaya Jawa.
Advertisement
Macam Alat Musik Tradisional Indonesia
Tifa
Macam alat musik tradisional berikutnya adalah Tifa. Tifa merupakan alat musim yang berbentuk seperti tabung dan berasal dari Papua dan Maluku. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul.
Tifa terbagi dalam beberapa jenis, yakni jekir, potong, dasar, dan bas. Umumnya tifa digunakan saat upacara adat, pertunjukan musik, dan mengiringi tarian tradisional.
Secara bentuk, ada sedikit perbedaan antara tifa Maluku dan tifa Papua. Di Maluku, tifa memiliki bentuk tabung dan tidak diberi pegangan. Sedangkan di Papua bagian tengah tifa dibuat lebih melengkung, serta terdapat pegangan pada bagian tengah.
Saluang
Saluang adalah macam alat musik tradisional khas suku Minangkabau di Sumatera Barat. Alat musik ini terbuat dari bambu tipis atau bambu talang. Bambu talang dipercaya bisa mengeluarkan suara yang lebih bagus dan merdu.
Alat musik Saluang termasuk golongan seruling, tapi pembuatannya lebih sederhana. Cukup dengan membuat empat lubang pada bambu talang. Sama seperti seruling pada umumnya, sara memainkannya dilakukan dengan ditiup.
Macam Alat Musik Tradisional Indonesia
Kecapi
Kecapi adalah macam alat musik tradisional khas Jawa Barat yang sudah mendunia. Alat musik ini biasa dimainkan sebagai alat musik utama dalam Tembang Sunda dan Kacapi Suling. Kecapi dikategorikan sebagai alat musik kordofon karena dimainkan dengan cara dipetik senarnya.
Sape
Sape adalah macam alat musik tradisional khas Suku Dayak di Kalimantan. Berbentuk seperti kecapi, sape dimainkan dengan cara dipetik.
Alat musik ini memiliki penamaan yang berbeda-beda di setiap subsuku Dayak. Suku Dayak Kenyah, Dayak Bahau dan Kayaan menyebut alat musik ini dengan nama sampek atau sape. Sedangkan suku Dayak Modang menyebutnya sempe dan suku Dayak Tunjung serta Banua menyebutnya sebagai kecapai, karena mirip kecapi.
Sape berfungsi untuk menyatakan perasaan, baik perasaan riang gembira, rasa sayang, kerinduan, bahkan rasa duka nestapa. Sekarang ini sape juga digunakan untuk hiburan.
Advertisement