Sukses

Pengertian Kurban, Sejarah, Ketentuan, dan Dalilnya

Kurban merupakan salah satu ibadah sunah.

Liputan6.com, Jakarta Pengertian kurban penting dipahami umat Islam. Kurban merupakan salah satu ibadah sunah yang begitu dimuliakan. Setiap tahun selama bulan Islam Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ibadah.

Pengertian kurban sangat erat kaitannya dengan pengorbanan dan mendekatkan diri pada Allah SWT. Dalam arti lain, pengertian kurban bisa terkiat dengan maknanya yaitu memastikan bahwa bahkan mereka yang tidak mampu membeli daging, bisa mendapatkan banyak daging setidaknya setahun sekali.

Pengertian kurban bisa dijelaskan dari etimologi, sejarah, dan pelaksanaannya. Pengertian kurban juga tertuang dalam Al Qur'an dan hadis. Memahami pengertian kurban bisa membantu mengetahui pentingnya ibadah ini.

Berikut pengertian kurban, sejarah, dan ketentuannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (30/1/2022).

2 dari 7 halaman

Pengertian kurban menurut bahasa

Menurut KBBI, kurban berasal dari bahasa Arab, قُرْبَانٌ qurbān yang berarti 'persembahan pada Allah sebagai bentuk ketaatan dan wasilah; penyembelihan hewan ternak sebagai bentuk ketaatan pada Allah. Menurut bahasa kurban berasal dari kata qaraba – yaqrabu – qurban- qurbanan yang berarti dekat dan mendekatkan.

Secara harfiah, pengertian kurban atau disebut juga Udhhiyah berarti hewan sembelihan. Udhhiyah atau bentuk jamaknya dhahiyyah, berarti penyembelihan hewan di pagi hari. Perayaan kurban memastikan bahwa bahkan mereka yang tidak mampu membeli daging, mendapatkan banyak daging setidaknya setahun sekali.

3 dari 7 halaman

Pengertian kurban secara umum

Secara umum, pengertian kurban adalah persembahan kepada Allah seperti biri-biri, sapi, unta yang disembelih pada hari Lebaran Haji sebagai wujud ketaatan muslim kepada-Nya. Dalam Islam, kurban adalah cara mendekatkan diri atau beribadah kepada Allah dengan menyembelih hewan tertentu pada hari raya Iduladha dan tiga hari tasyrik berikutnya yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah.

Kata Qurban muncul tiga kali dalam Al- Qur'an : sekali mengacu pada pengorbanan hewan dan dua kali mengacu pada pengorbanan dalam arti umum dari setiap tindakan yang dapat membawa seseorang lebih dekat kepada Tuhan.

4 dari 7 halaman

Sejarah kurban

Pengertian kurban juga tak lepas dari sejarahnya. Sejarah kurban tak lepas dari peristiwa pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS. Diceritakan, Nabi Ibrahim bermimpi bahwa Allah memerintahkan dia untuk mengorbankan putra satu-satunya, Ismail. Dalam pengabdiannya kepada Allah, Ibrahim setuju untuk mengikuti mimpinya dan melakukan pengorbanan dengan menyembelih Ismail.

Namun, saat hendak menyembelih, Allah turun tangan dan mengirimkan seekor domba jantan untuk dikorbankan menggantikan Ismail. Ismail selamat karena Ibrahim membuktikan bahwa dia akan mengorbankan putranya sebagai tindakan takwa, meskipun kehilangan akan didapatnya. Amalan kurban terus dilakukan sebagai pengingat ketaatan Ibrahim kepada Allah.

5 dari 7 halaman

Ketentuan kurban

Pengertian kurban juga bisa diamati dari pelaksanaannya. Kurban dilakukan saat Iduladha dan hari tasyrik setelahnya. Kegiatan kurban dilaksanakan mulai pagi hari tanggal 10 sampai terbenamnya matahari tanggal 13 Dzulhijjah. Selama bulan inilah para peziarah melakukan perjalanan ke Mekah untuk mengunjungi Ka'bah.

Ada ketentuan untuk hewan yang dipersembahkan; bisa berupa domba, kambing, domba, sapi (kerbau, lembu jantan) atau unta. Hewan harus sehat, bebas dari penyakit, dan tidak boleh buta atau bermata satu, kehilangan bagian dari ekor atau telinganya ( merapatkan atau memotong telinga atau ekor hewan adalah tindakan yang dilarang), dan harus dikorbankan sesuai dengan syariat. Sebagian besar mazhab fiqh menerima bahwa hewan harus dijinakkan

Porsi daging dibagi menjadi tiga; satu bagian untuk fakir dan miskin, satu bagian untuk orang yang melakukan kurban, dan bagian lainnya untuk keluarga mereka. Seseorang dapat menyumbangkan ketiganya kepada siapa pun yang mereka pilih.

6 dari 7 halaman

Dalil tentang Kurban di Al Qur'an

Pengertian kurban tertuang dalam ayat Al Qur'an, yang meliputi:

Surat Al-Kautsar ayat 1-2

"Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berqurbanlah."

Surat Al Hajj ayat 36-37

"Dan Telah kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan Telah terikat). Kemudian apabila Telah roboh (mati), Maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah kami Telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah Telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.

Surat Ash-Shaffat ayat 102-107

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Tatkala keduanya Telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, Sesungguhnya kamu Telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya Ini benarbenar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.

7 dari 7 halaman

Dalil tentang Kurban dalam hadis

Pengertian kurban tertuang dalam hadis, yang meliputi:

Hadis Riwayat Ibnu Majah

"Menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, menceritakan kepada kami Zaid bin Hubab, menceritakan kepada kami Abdullah bin Ayyas dari Abdurrahman al- A’raji dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: barang siapa yang mempunyai kemampuan tetapi dia tidak mau berkurban maka janganlah iamenghampiri tempat shalat kami.” (H.R. Ibnu Majjah).

Ibnu Majah al-Tirmidzi

"Dari Jabir putra Abdullah RA. Ia berkata: Pada tahun perjanjian hudaibiyah aku berhari raya kurban dengan Rasulullah SAW menyembelih kurban seekor unta untuk tujuh orang dan sapi juga untuk tujuh orang.”(H.R. al- Tirmidzi).