Sukses

Penyakit Susah Tidur yang Umum Terjadi, Kenali Gejala Untuk Mengatasi

Penyakit susah tidur yang perlu diwaspadai.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit susah tidur saat ini kerap dialami banyak orang. Rasa kantuk yang tidak kunjung datang pada malam hari merupakan sesuatu yang sangat mengganggu. Biasanya masalah tidak bisa tidur ini membuat frustasi bagi yang sedang mengalaminya.

Padahal, kalau kamu kekurangan tidur dapat menyebabkan berbagai hal yang mengganggu aktivitas untuk keesokan harinya. Masalah atau gangguan tidur ini biasanya disebut dengan penyakit susah tidur atau dikenal insomnia.

Namun ternyata, ada kondisi lain selain insomnia yang berkaitan dengan masalah susah tidur ini. Berikut ini Liputan6.com, Selasa (2/7/2019) telah merangkum dari berbagai sumber beberapa penyakit susah tidur lainnya yang umum terjadi. Kamu perlu mengenali tanda atau gejalanya, untuk kemudian bisa mengatasinya.

2 dari 7 halaman

Insomnia

Penyakit susah tidur yang pertama adalah insomnia. Ini merupakan kondisi di mana seseorang kesulitan untuk tidur atau tidak bisa tidur cukup sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tubuh, walaupun kamu memiliki kesempatan untuk melakukannya.

Gejala penyakit susah tidur yang satu ini umumnya adalah kesulitan tidur atau sering terbangun pada malam atau dini hari. Selain itu, ada beberapa gejala lainnya seperti suasana hati yang mudah berubah, sulit berkonsentrasi di siang hari, dan kerap merasa kelelahan.

Insomnia bisa juga disebabkan karena faktor gaya hidup, keadaan kamar tidur yang tidak mendukung dan tidak nyaman, gangguang psikologi, gangguan kesehatan fisik, atau karena efek samping dari obat-obatan. Pengobatan yang dilakukan pada kondisi ini disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya.

3 dari 7 halaman

Mendengkur

Kondisi ini biasanya muncul ketika aliran udara hidung dan mulut terganggu. Penyakit susah tidur ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:

- Saluran hidung yang terganggu,

- Tonus otot yang buruk di bagian tenggorokan dan lidah,

- Langit-langit mulut terlalu lunak,

- Uvula yang terlalu panjang,

- Jaringan di daerah tenggorokan terlalu tebal, misalnya saja karena gemuk atau karena pembesaran amandel.

Penyakit susah tidur ini bisa menyebabkan seseorang menjadi sering terbangun dari tidur dan kurang tidur. Nah, kalau hal ini terus-menerus terjadi, maka lambat laun bisa mengarah pada masalah kesehatan yang lebih serius. Misalnya saja gangguan pernapasan, peningkatan tekanan darah, dan penambahan beban kerja jantung.

4 dari 7 halaman

Narkolepsi

Kondisi ini melibatkan kelainan pada saraf yang mmepengaruhi kendali seseorang atas waktu tidur dan bangun. Bagi kamu yang mengalami penyakit susah tidur ini, akan mengalami gejala-gejala seperti ini:

- Merasa mengantuk di siang hari,

- Berhalusinasi (kondisi ketika seseorang mengalami khayalan yang terasa jelas dan bisa menakutkan),

- Kelumpuhan tidur (kondisi ketika terjadi ketidakmampuan untuk bergeraj atau bicara saat hampir tertidur atau ketika akan bangun dari tidur). Kelumpuhan ini berlangsung selama beberapa menit.

- Kelemahan otot secara tiba-tiba dan ketidakmampuan untuk mengendalikannya.

Hingga kini masih belum ada metode yang dapat menyembuhkan penyakit susah tidur yang satu ini. Namun obat-obatan bisa diberikan untuk meredakan gejala yang muncul.

Selain itu, perubahan gaya hidup seperti menghindari minuman keras, nikotin, kafein, makanan berat, pengaturan jadwal tidur dan makan, serta melakukan olahraga, juga bisa membantu memperbaiki kondisi ini.

5 dari 7 halaman

Sleep Apnea atau Apnea Tidur

Penyakit susah tidur ini muncul ketika pernapasan terganggu oleh dinding tenggorokan yang mengalami relaksasi dan menyempit ketika kamu sedang tidur. Apnea tidur terbagi menjadi dua, apnea tidur obstruksi yang muncul akibat otot tenggorokan yang mengalami relaksasi berlebihan dan apnea tidur central yang muncul karena otak tidak mengirimkan sinyal pada otot untuk mengatur pernapasan.

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah tidur ini:

- Berhenti merokok,

- Menurunkan berat badan bila berlebihan,

- Menghindari obat-obatan penenang dan obat tidur,

- Membatasi konsumsi minuman keras,, terutama pada waktu sebelum tidur,

- Menghindari tidur dengan posisi terlentang, namun tidur dengan posisi miring.

6 dari 7 halaman

Hipersomnia

Penyakit susah tidur selanjutnya adalah hipersomnia. Ini merupakan kondisi di mana seseorang tidur secara berlebihan atau mengalami kesulitan untuk tetap terjaga pada siang hari.

Penderita hipersomnia bisa tertidur kapan saja, misalnya ketika bekerja atau mengemudi. Selain itu, penderitanya akan mengalami kekurangan energi dan kesulitan untuk berkonsentrasi.

Penyakit susah tidur ini disebabkan oleh beberapa hal seperti obesitas atau kelebihan berat badan, narkolepsi, penyalahgunaan minuman keras atau narkoba, kurang tidur di malam hari, cedera atau kelainan di kepala, depresi dan faktor keturanan, dan juga obat-obatan.

7 dari 7 halaman

Parasomnia

Parasomnia merupakan sekelompok gangguan tidur yang ditandai dengan gerakan atau kebiasaan yang tidak normal. Gangguan tidur yang termasuk dalam parasomnia adalah:

- Mimpi Buruk

Ini merupakan kejadian pada malam hari yang bisa menimbulkan perasaan takut, kengerian, dan kecemasan. Mimpi buruk bisa disebabkan oleh banyak hal misalnya sakit, rasa cemas, efek negatif dari obat-obatan, dan lain sebagainya.

- Tidur Berjalan

Ini merupakan kondisi dimana seseorang akan berdiri dan berjalan selama tidur. Mata seseorang yang sedang tidur tersebut biasanya akan terbuka.

Bila ditanya, biasanya akan merespons dengan lambat atau tidak merespons sama sekali. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kam tidur yang kacau, stress, mabuk, atau karena mengonsumsi obat-obatan penenang.

- Lumpuh Tidur atau Ketindihan

Ini merupakan kondisi ketika seseorang tidak bisa bergerak meskipun sudah terbangun atau sadar dari tidurnya. Lumpuh tidur biasanya muncul ketika seseorang sedang berada di antara fase terbangun dan tidur. Lumpuh umumnya berlangsung selama beberapa detik atau menit.