Sukses

6 Kaligrafi Simple Tapi Bagus, Perhatikan Karakteristiknya

Keenam kaligrafi simple tapi bagus tersebut adalah kaligrafi ri'qah, diwani, diwani jali, farisi, kufi, dan tsuluts.

Liputan6.com, Jakarta - Di dunia seni tulis Arab, terdapat keindahan tersendiri dalam kaligrafi sebagai seni penulisan yang indah dan estetis. Sentuhan kelembutan dan ketepatan setiap goresan dari kaligrafi simple tapi bagus mampu menciptakan sebuah karya yang memukau.

Universitas Muhammadiyah Malang (UM) melalui laman website resminya mengungkapkan ada enam jenis kaligrafi yang sederhana namun memiliki keindahan yang menawan. Keenam kaligrafi simple tapi bagus tersebut adalah kaligrafi ri'qah, diwani, diwani jali, farisi, kufi, dan tsuluts.

Jenis kaligrafi simple tapi bagus ini merupakan contoh-contoh kaligrafi yang sederhana namun tetap memiliki nilai estetika yang menarik. Masing-masing gaya tulisan ini memiliki ciri khasnya sendiri, cocok dijadikan elemen dekoratif untuk mempercantik ruangan atau tempat-tempat tertentu.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang kaligrafi simple tapi bagus yang dimaksudkan, Jumat (19/5/2023).

2 dari 3 halaman

1. Kaligrafi Ri’qah

Kaligrafi Riq'ah adalah salah satu jenis kaligrafi simple tapi bagus yang ditulis dengan menggunakan pena kecil dan memiliki sedikit variasi dalam bentuk syakal dan hiasan.

Dalam jurnal yang berjudul Picas/Point, Kerning dan Leading Karya Kaligrafi Utsmani Gaya Riq'ah Muhammad Izzat yang ditulis oleh Ahmad Yasir Amrulloh, kaligrafi simple tapi bagus Riq'ah seringkali digunakan untuk menulis surat dan catatan karena kemudahan dalam penulisannya. Karakter kaligrafi ini mudah ditulis dengan tingkat kemiringan yang konstan dan sedikit lengkungan.

Penggunaan kaligrafi Riq'ah umumnya dilakukan sebagai bentuk penghormatan oleh para kaligrafer terhadap Al-Qur'an yang umumnya ditulis dengan gaya naskhi. Menggunakan kaligrafi Riq'ah, jenis tulisan yang dihasilkan menjadi berbeda dengan tulisan Al-Qur'an tersebut.

Hal ini menunjukkan rasa penghargaan terhadap karya seni tulis Arab dan memperlihatkan keahlian kaligrafer dalam menghasilkan tulisan yang unik dan berbeda.

Dalam kaligrafi simple tapi bagus Riq'ah, keindahan terletak pada kesederhanaan dan kejelasan tulisannya. Bentuk tulisan yang sederhana dan tanpa banyak hiasan membuatnya sangat cocok untuk keperluan menulis surat dan catatan sehari-hari.

Selain itu, tingkat kemiringan tulisan yang konstan memudahkan para penulis dalam menyusun huruf-huruf dengan rapi dan teratur. Bila demikian, kaligrafi Riq'ah merupakan salah satu gaya kaligrafi yang menggabungkan keindahan, kemudahan penulisan, dan kesederhanaan desainnya.

2. Kaligrafi Diwani

Universitas Negeri Malang (UM) menjelaskan perbedaan antara kaligrafi Diwani dan khat Diwani Jali terletak pada ujung atas huruf. Pada kaligrafi simple tapi bagus Diwani, terdapat garis lurus vertikal tipis di ujung atas huruf.

Sementara itu, pada kaligrafi simple tapi bagus Diwani Jali, terdapat gasir yang melengkung di ujung atas huruf. Penggambaran huruf-huruf ini dapat dilakukan dengan garis lurus sejajar atau melengkung ke atas pada bagian ujung huruf.

Perbedaan dalam penampilan ujung huruf ini memberikan karakteristik yang berbeda antara kaligrafi Diwani dan khat Diwani Jali. Garis lurus vertikal tipis pada kaligrafi simple tapi bagus Diwani memberikan kesan kesederhanaan dan ketegasan, sedangkan gasir yang melengkung pada khat Diwani Jali menambahkan unsur elegan dan melengkung ke dalam tulisan.

3. Kaligrafi Diwani Jali

Diwani Jali adalah salah satu gaya kaligrafi simple tapi bagus yang dikembangkan oleh kaligrafer Turki Usmani bernama Syahlan Pasha. Jali dalam bahasa Turki berarti jelas.

Menurut Pesantren Seni Rupa dan Kaligrafi Al-Quran Modern PSKQ, kelebihan dan karakteristik kaligrafi simple tapi bagus Diwani Jali terletak pada penggunaan tanda syakal dan hiasan titik yang mengisi ruang tulisan dengan titik-titik segi empat (seperti titik-titik untuk Tsulus). Keindahan kaligrafi ini hanya tampak saat komponen-komponen geometris yang padat disusun dengan rapi.

Awalnya, kaligrafi simple tapi bagus Diwani Jali banyak digunakan untuk menulis naskah, sertifikat, dan surat-menyurat antar negara oleh para sultan Turki Usmani.

Namun, seiring berjalannya waktu, gaya ini berkembang dan semakin halus menjadi tulisan hias pada abad ke-19 dan 20. Terutama, kaligrafer modern seperti Syeikh Muhammad Abdul Aziz al-Rifa'i dari Mesir, Syeikh Nasib Makarim di Lebanon, dan Hasyim Muhammad al-Baghdadi di Irak turut berperan dalam mengembangkan dan memperhalus kaligrafi Diwani Jali.

Perkembangan ini menghasilkan tulisan yang semakin indah dan estetis. Maka dengan sentuhan para kaligrafer modern, kaligrafi simple tapi bagus Diwani Jali menjadi lebih elegan dan menarik. Gaya ini telah mencapai popularitas yang luas dalam tulisan-tulisan dekoratif pada masa itu.

3 dari 3 halaman

4. Kaligrafi Farisi atau Ta’liq

Pesantren Seni Rupa dan Kaligrafi Al-Quran Modern PSKQ menjelaskan bahwa keindahan kaligrafi simple tapi bagus Farisi Ta'liq terletak pada karakteristiknya yang meliputi kelenturan putaran, huruf-huruf tegak yang sedikit condong ke kanan, sapuan yang memanjang dengan ketebalan yang konsisten, serta variasi gelombang gerigi yang tebal dan tipis.

Ketika melihat kaligrafi simple tapi bagus Farisi Ta'liq, dapat mengagumi putaran yang lembut dan lentur, memberikan kesan keindahan dan keanggunan pada tulisan. Selain itu, huruf-huruf tegak yang sedikit condong ke kanan menambahkan dinamika visual pada komposisi tulisan.

Sapuan-sapuan panjang dengan ketebalan yang seragam memberikan kejelasan dan keseimbangan pada setiap huruf. Kekayaan variasi dalam gelombang gerigi, baik yang tebal maupun tipis, memberikan dimensi visual yang menarik dan menghidupkan komposisi tulisan.

5. Kaligrafi Kufi

Kaligrafi Kufi muncul pada abad ke-8 Masehi dan merupakan bentuk kaligrafi simple tapi bagus tertua dalam aksara Arab. Gaya tulisan ini telah dimodifikasi dari aksara Nabatea yang lebih kuno. Nama "Kufi" diambil dari kota Kufa di Irak, tempat pertama kali gaya kaligrafi ini berkembang.

Menurut buku berjudul Eksperimen Tipografi (2019) oleh Taufik Murtono, kaligrafi simple tapi bagus Kufi memiliki karakter yang gagah dengan penggunaan garis-garis kuat dan pendek pada setiap hurufnya, memberikan bentuk-bentuk persegi. Kaligrafi Kufi seringkali digunakan dalam replikasi Al-Quran dan menjadi tulisan utama untuk menulis isi Al-Quran.

Selain itu, gaya kaligrafi simple tapi bagus Kufi juga sering diaplikasikan sebagai ornamen pada keramik, tekstil, koin, perkakas, serta digunakan dalam ornamen arsitektur seperti dinding masjid atau dinding rumah.

Dalam jurnal berjudul Perancangan Informasi Seni Kaligrafi Kufi Melalui Media Buku Ilustrasi (2019) oleh Naufal Farras Pribadi Muslim, disebutkan bahwa seiring dengan perkembangan zaman, kaligrafi simple tapi bagus Kufi terbagi menjadi tiga gaya, yaitu Kufi Basit, Kufi Muzakhrof, dan Kufi Musattar.

Setiap gaya memiliki ciri khas dan karakteristiknya sendiri, memberikan variasi dalam bentuk dan desain tulisan Kufi yang lebih luas.

6. Kaligrafi Tsuluts

Kaligrafi Tsuluts awalnya ditulis menggunakan mata pena berukuran sekitar 5 mm. Namun, seiring perkembangannya, ukuran kaligrafi simple tapi bagus Tsuluts menjadi lebih kecil, umumnya menggunakan mata pena berukuran 3-4 mm. Penyusutan ukuran ini memungkinkan tulisan Tsuluts menjadi lebih detail dan presisi.

Menurut Pesantren Kaligrafi Sakal Sekolah Kaligrafi, kaligrafi Tsuluts dianggap sebagai jenis khat yang memiliki tingkat keindahan tertinggi dibandingkan dengan jenis khat lainnya. Namun, Tsuluts juga dianggap sebagai salah satu yang paling sulit untuk dipelajari.

Kaligrafi simple tapi bagus Tsuluts sering digunakan untuk tujuan dekoratif, seperti penulisan nama surat dalam Al-Quran, judul-judul kitab, dan hiasan pada masjid. Bahkan, Kiswa Ka'bah juga menggunakan kaligrafi Tsuluts pada sebagian besar tulisannya.

Beberapa ciri khas dari kaligrafi simple tapi bagus Tsuluts antara lain adanya Tarwis atau kepala pada huruf-huruf tegak, penggunaan harakat dan hiasan dalam penulisan, bentuk yang anggun dan gagah, serta fleksibilitas yang tinggi terutama pada gaya tulisan Khat Tsuluts Jaly.

 Kombinasi elemen-elemen ini memberikan karakteristik yang unik dan membedakan kaligrafi Tsuluts dari gaya tulisan kaligrafi lainnya.