Liputan6.com, Jakarta Arti sungkem merupakan kata yang sudah tak asing lagi di telinga masyarat Indonesia. Kata ini sering digunakan pada hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri dan ketika acara pernikahan. Lantas apa arti sungkem?
Dalam buku Tradisi Sungkeman dan Shopaholic: Masa Sumenep oleh Guru-guru SMA Jawa Timur, arti sungkem adalah sujud sebagai tanda bakti dan hormat kita kepada orang yang lebih tua, seperti kedua orang tua maupun keluarga.
Arti sungkem adalah sebuah tradisi menjadi ciri khas bagi masyarakat Jawa. Menurut orang Jawa, arti sungkem adalah sujud, bekti banget atau sangat berbakti. Hal ini karena gerakan sungkem adalah bersujud di pangkuan orang yang lebih tua.
Advertisement
Agar lebih paham, berikut Liputan6.com ulas mengenai arti sungkem yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (19/5/2023).
Arti Sungkem
Dalam buku Tradisi Sungkeman dan Shopaholic: Masa Sumenep oleh Guru-guru SMA Jawa Timur, arti sungkem adalah sujud sebagai tanda bakti dan hormat kita kepada orang yang lebih tua, seperti kedua orang tua maupun keluarga.
Arti sungkem adalah sebuah tradisi menjadi ciri khas bagi masyarakat Jawa. Menurut orang Jawa, arti sungkem adalah sujud, bekti banget atau sangat berbakti. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, arti sungkem adalah tanda bakti atau hormat.
Secara umum, arti sungkem adalah ritual masyarakat Jawa untuk meminta pengampunan dan restu kepada orang yang dihormati dengan posisi sedemikian rupa sehingga kita seperti memeluk lutut orang yang kita mintai restunya.
Istilah sungkem ini biasanya digunakan pada hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri dan acara pernikahan. Arti sungkem dalam acara pernikahan adalah tanda bakti dan hormat yang dilakukan oleh kedua pengantin ke hadapan orang tua serta keluarga yang lebih tua (pinisepuh) dari kedua belah pihak, menunjukkan tanda bakti dan rasa terima kasih atas bimbingan dari lahir sampai ke perkawinan. Selain itu kedua pengantin mohon doa restu dalam membangun kehidupan rumah tangga yang baru, agar selalu mendapatkan berkat dan rahmat Tuhan.
Sedangkan dalam Hari Raya Idul Fitri, arti sungkem adalah saling memaafkan antara ayah dan ibu kepada anaknya, yang mana di dalamnya tersirat harapan dan doa agar ke depan menjadi lebih baik dengan saling memaafkan satu sama lain baik untuk kesalahan yang sengaja ataupun tidak. Selain itu, arti sungkem merupakan tanda bukti yang ditunjukkan oleh anak kepada orangtua sebagai rasa terima kasih atas bimbingan dan pelajaran yang diajarkan sejak kecil hingga dewasa.
Advertisement
Sejarah Sungkem pada Idul Fitri
Dalam buku yang berjudul Tradisi Sungkeman dan Shopaholic: Masa Sumenep oleh Guru-guru SMA Jawa Timur, tradisi sungkem yang ada pada Idul Fitri berawal dari para Sri Mangkunegara I dan para punggawa berkumpul setelah melaksanakan salat Idul Fitri untuk saling maaf memaafkan.
Tradisi ini kemudian menyebar di kalangan masyarakat dan dilakukan oleh anak kepada orang tua. Orang tua duduk di kursi dan anak serta cucu akan bersimpuh di hadapan kedua orang tua, dimulai dari anak yang paling tua, dilanjutkan dengan anak dan cucu yang lebih muda Setelah semua anak dan cucu selesai melakukan sungkeman kepada orang tua, selanjutnya bisa dilakukan kepada seluruh anggota keluarga untuk saling bertemu dan memohon maaf.
Makna Sungkem dalam Adat Jawa
Adapula beberapa makna sungkem dalam adat Jawa yang perlu anda ketahui adalah sebagai berikut:
1. Melatih kerendahan hati
Makna sungkem yang pertama adalah yang dilakukan masyarakat Jawa untuk melatih kerendahan hati. Sebab dengan melakukan sungkem, maka seseorang akan melakukan gestur merendah dan menyembah kepada orang yang lebih tua.
2. Wujud terima kasihÂ
Makna sungkem yang selanjutnya adalah sebagai wujud terima kasih dari seorang anak atau orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua. Ungkapan terima kasih ini diwujudkan dengan gestur yang seakan patuh dan hormat kepada orang yang lebih tua.
3. Wujud penyesalan dan permintaan maafÂ
Berikutnya, makna sungkem adalah wujud penyesalan dan permintaan maaf dari segala perbuatan buruk yang pernah dilakukan kepada orangtua. Sebuah hubungan antara orang yang lebih tua dengan yang lebih muda akan dapat diperbaiki dengan tradisi sungkeman.
4. Penyadaran diriÂ
Makna sungkem yang lainnya adalah  sebagai ritual penyadaran diri pada jiwa-jiwa anak muda yang sering lupa bagaimana seharusnya memperlakukan orang yang lebih tua. Meski begitu, penting untuk digarisbawahi bahwa tradisi sungkem tidak menunjukkan rendahnya derajat seorang manusia kepada manusia yang lain, melainkan hal tersebut menunjukkan akhlak dan sifat yang mulia dari seorang manusia.
Selain itu, tujuan utama dari tradisi yang satu ini bukan hanya untuk memohon maaf kepada orang lain, namun juga sebagai tanda penghormatan kepada manusia lain yang telah memberikan sekaligus mengajarkan berbagai hikmah dari kehidupan.
5. Memohon doa, restu, dan ridho orang tua
Terakhir, makna dari sungkem adalah untuk memohon doa, restu, dan ridho orang tua. Hal ini digunakan dalam kehidupan si anak agar mendapatkan kebaikan, kemaslahatan, keselamatan, serta kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Advertisement