Liputan6.com, Jakarta Diare merupakan masalah pencernaan yang umum dialami orang. Tiap orang mungkin pernah mengalami diare yang disebabkan oleh makanan, infeksi, atau penyakit tertentu. Diare bisa sangat menyiksa karena seseorang harus bolak balik untuk BAB. Pada kasus yang parah, diare bisa menyebabkan dehidrasi parah.Â
Baca Juga
Diare ditandai dengan buang air besar yang lebih cair dari biasanya. Selain buang air besar atau encer, diare juga berhubungan dengan gejala pencernaan lainnya seperti kram, kembung, mual, muntah, dan demam. Diare biasanya berlangsung tidak lebih dari 3 hari.
Advertisement
Pola makan yang tepat sangat penting jika mengalami diare. Ada banyak makanan untuk dimakan yang dapat membantu seseorang mengurangi gejala diare. Ada juga beberapa makanan yang harus dihindari ketika berhadapan dengan diare.
Saat masa pemulihan dari diare, seseorang harus makan makanan hambar, makanan sederhana yang mudah dicerna dan makanan yang akan membantu menyerap air dari tinja. Makanan dengan kandungan probiotik juga penting untuk pencernaan yang sehat.
Berikut makanan yang aman dikonsumsi saat diare dan membantuk penyembuhan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(6/2/2020).
Pisang
Pisang adalah bagian penting dari makanan saat pemulihan diare. Pisang kaya akan serat t dan nutrisi tetapi lembut dan hambar sehingga mudah melewati saluran pencernaan yang lemah. Pisang juga merupakan sumber kalium yang baik. Diare dapat menyebabkan hilangnya air dan elektrolit, seperti kalium. Kalium adalah salah satu elektrolit penting yang hilang selama serangan diare.
Pisang juga mengandung karbohidrat yang lebih mudah dicerna daripada buah lainnya. Pisang kaya serat larut yang dapat melancarkan pencernaan. Mengonsumsi serat larut feses menjadi lebih padat dan berbentuk. Ini menjadikan serat larut solusi yang tepat untuk diare.
Advertisement
Oatmeal
Semangkuk oatmeal dapat mengurangi gejala diare dan mempercepat penyembuhan. Oatmeal merupakan sumber serat larut yang baik sama seperti pisang. Serat larut ini dapat memadatkan feses dan membantu mengurangi diare. Oats mengandung sejumlah besar serat makanan, terutama jenis yang dikenal sebagai serat beta-glukan. Beta-glukan dapat memperlambat pencernaan yang membantu mengatasi diare.
Selain itu, serat beta-glukan dapat melindungi terhadap kanker usus besar. Oatmeal juga mengandung nutrisi penting, termasuk asam lemak tak jenuh, vitamin E, folat, seng, besi, selenium, tembaga, mangan, karoten, dan kolin.
Yogurt
Yogurt adalah salah satu sumber probiotik terbaik. Pada anak-anak, yogurt dapat membantu mengurangi diare. Selain itu, yogurt mungkin cocok untuk penderita intoleransi laktosa.
Ini karena bakteri mengubah sebagian laktosa menjadi asam laktat, yang juga menyebabkan yogurt terasa asam. Probiotik adalah bakteri hidup yang berkontribusi terhadap kesehatan dengan menghambat pertumbuhan bakteri jahat di usus.
Bakteri hidup atau probiotik, membantu mencegah dan mengurangi durasi diare. Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam Cochrane Database of Systematic Review pada Mei 2013 melaporkan bahwa probiotik secara efektif mencegah diare yang disebabkan oleh bakteri jahat.
Advertisement
Kaldu
Saat diare menyerang, konsumsi cairan sangat penting untuk mencegah dehidrasi. Tak hanya air putih, cairan juga bisa dikonsumsi dalam bentuk kaldu yang ada di sup. Kaldu bisa didapatkan dari kaldu ayam, daging, atau tulang.
Kaldu tulang dapat membantu menggantikan cairan dan natrium yang hilang akibat serangan diare yang berulang-ulang. Konsumsi cairan yang panas dapat merangsang pergerakan usus.
Beberapa asam amino yang disebut glutamin hadir dalam kaldu tulang juga dapat membantu meringankan diare. Sebagai sebuah studi pada tahun 2017 dalam jurnal Current Opinion in Clinical Nutrition dan Metabolic Care mencatat, suplementasi glutamin membantu menyembuhkan peradangan usus yang menyebabkan diare.
Kentang rebus
Kentang rebus tanpa kulit dapat membantu mengatasi diare. Pati resisten dalam kentang juga dapat meningkatkan kesehatan pencernaan. Ketika pati resisten mencapai usus besar, kentang rebus menjadi makanan bagi bakteri usus yang menguntungkan.
Kentang rebus juga lembut dan sangat mudah dicerna. Rasanya yang hambar dapat meringankan diare dan mempercepat penyembuhan.
Advertisement
Jahe
Jahe akan membantu pencernaan dalam mengatasi rasa mual, muntah dan diare secara efektif. Jahe juga mencegah perkembangan bakteri penyebab diare. Gingerol, zat bioaktif dalam jahe segar, dapat membantu menurunkan risiko infeksi pencernaan penyebab diare.
Ekstrak jahe dapat menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri. Jahe juga sangat efektif melawan mual akibat diare. Jahe bisa dikonsumsi dalam bentuk air jahe atau sup.
Â
Makanan yang harus dihindari saat diare
Makanan pedas
Makanan pedas termasuk pada jenis makanan penyebab diare. Konsumsi makanan pedas saat lambung masih kosong bisa meningkatkan risiko diare yang sangat tinggi. Makanan pedas juga bisa menyebabkan nyeri perut dan perut kembung saat diare.
Susu
Susu mengandung laktosa. Saat sedang diare, enzim laktase yang mengurainya berkurang, sehingga Anda justru akan mengalami kembung dan mual ketika mengonsumsinya.
Makanan tinggi lemak dan gula
Saat sedang diare, sebaiknya hindari makanan olahan yang tinggi lemak dan gula. Kedua makanan tersebut menyebabkan kontraksi dalam usus dan bereaksi dalam organ pencernaan.
Advertisement