Sukses

Fungal Acne adalah Jerawat Kecil yang Gatal, Ini Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Ciri fungal acne adalah muncul berupa jerawat kecil yang bentuk dan ukurannya tidak terlalu bervariasi, sering kali disertai rasa gatal.

Liputan6.com, Jakarta Fungal acne adalah jerawat yang muncul karena jamur pada kulit. Ciri fungal acne adalah muncul berupa jerawat kecil yang bentuk dan ukurannya tidak terlalu bervariasi, seragam di bagian dada, lengan atas, dan punggung, serta akan terasa sangat gatal.

Masalah fungal acne adalah kondisi kulit yang secara ilmiah disebut pityrosporum folliculitis, atau malassezia folliculitis. Kondisi tersebut muncul akibat kelebihan ragi yang dikenal sebagai malassezia.

Fungal acne adalah dapat menyebabkan komedo putih dan iritasi kulit. Kemunculan fungal acne adalah dipengaruhi oleh kondisi kulit yang tidak normal. Itu artinya saat fungal acne menyerang, jamur lebih mendominasi kondisi kulit. Sebab kulit yang normal adalah memiliki keseimbangan antara bakteri dan jamur.

Berikut Liputan6.com ulas tentang fungal acne dari berbagai sumber, Selasa (24/8/2021).

2 dari 5 halaman

Ciri-Ciri Fungal Acne

Jangan anggap remeh fungal acne. Apabila terjadi sesuatu yang menghilangkan bakteri, jamur bisa tumbuh lebih dari seharusnya. Kondisi ini bisa menyebabkan iritasi kulit, peradangan, dan fungal acne. Apa saja penyebab fungal acne?

Penyebab fungal acne adalah penggunaan antibiotik, menggunakan pakaian ketat, dan kondisi kesehatan tertentu. Masalah sistem kekebalan tubuh, diabetes, dan HIV. Untuk menghindari fungal acne adalah penting memperhatikan produk skincare yang digunakan.

Berikut ciri-ciri fungal acne:

1. Berbentuk bintik-bintik halus

Berbeda dengan jerawat yang biasanya hanya berjumlah satu, terasa sakit, dan meradang. Fungal Acne adalah cenderung tumbuh bersamaan dalam jumlah banyak dan terlihat seperti bintik-binting halus. Banyak orang yang mengira bahwa kondisi kulit tersebut bruntusan

2. Tempat tumbuh 

Fungal acne adalah biasanya muncul pada lokasi-lokasi tertentu pada tubuh. Biasanya tempat tumbuhnya berdekatan dengan tempat kita biasa berjerawat. Misalkan saja di dahi (jidat), dada, bahu, dan punggung. Perbedaannya dengan jerawat, fungal acne kemungkinan besar tidak tumbuh di dagu dan pipi.

3 dari 5 halaman

Penyebab Fungal Acne

1. Fatty acid

Beberapa senyawa kimia ternyata dapat memicu produksi jamur pityrosporum. Maka dari itu, untuk menghindari fungal acne, maka disarankan untuk tidak mengonsumsi Fatty Acid: seperti Lauric Acid, Palmitic Acid, Stearic Acid, Myristic Acid, Oleic Aciud, dan Linoleic Acid

2. Produk skincare

Selain disebabkan oleh fatty acid, ternyata fungal acne juga dapat dipicu oleh produk skincare atau kosmetik yang bisa meningkatkan aktivitas aryl hydrocarbon receptor atau biasa disebut Galactomyces.

3. Kelembaban udara

Orang-orang yang tinggal di daerah tropis, biasanya rawan terkena fungal acne. Hal ini lantaran kelembaban udara yang tinggi dapat memicu produksi minyak pada tubuh.

4. Udara panas

Hampir sama dengan kelembaban udara, cuaca panas juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab fungal acne. Maka dari itu banyak orang di daerah Asia Tenggara yang memiliki penyakit ini.

5. Keringat

Ketika kita berkegiatan dan menghasilkan banyak keringat. Maka harus cepat-cepat membersihkan diri. Jangan langsung tidur dengan mengenakan baju yang terkena keringat. Hal ini lantaran bakteri bisa dengan mudah menginfeksi folikel rambut. 

4 dari 5 halaman

Kandungan Skincare Pemicu Fungal Acne

1. Fatty acids dan oils

Dilansir dari SimpleSkinCareScience, jenis jamur penyebab fungal acne adalah malassezia. Nah, malassezia ini tumbuh dari 'memakan' fatty acids dengan ikatan karbon 11-24, padahal hampir seluruh produk skin care umumnya memiliki kandungan fatty acids. Fatty acids dan oils yang paling sering muncul dan perlu dihindari adalah:

- Lauric acid

- Myristic acid

- Palmitic acid

- Stearic acid

- Oleic acid

- Linoleic acid

Dari beberapa fatty acids di atas, kandungan yang menjadi pemicu fungal acne terbesar adalah palmitic acid dan oleic acid.

2. Esters

Jika kamu merasa asing dengan istilah esters, kamu bisa menemukan esters dalam kandungan skin care dengan mencari nama berakhirnya -ate, seperti isopropyl palmitate, decyl oleate, glyceryl stearate, dan sejenisnya. Esters adalah campuran antara fatty acids dengan alkohol atau glycerol. Meski tidak semua esters memicu fungal acne, namun akan lebih aman jika kamu menghindari kandungan esters.

3. Kandungan fermentasi

Salah satu contoh kandungan fermentasi yang paling populer dan banyak ditemukan dalam produk skin care adalah galactomyces. Kandungan fermentasi ini jadi masalah karena dapat meningkatkan aktivitas aryl hydrocarbon receptor (AhR) yang dapat memicu fungal acne. Alhasil, kandungan fermentasi terutama galactomyces pun perlu dihindari bagi kamu yang memiliki fungal acne.

4. Benzoyl Peroxide

Meski benzoyl peroxide mungkin jadi kandungan jagoan untuk jerawat biasa, penggunaan kandungaan ini justru dapat memperparah kondisi fungal acne. Alasannya, kandungan benzoyl peroxide cenderung mengeringkan kulit dan menyebabkan dehidrasi, padahal malassezia yang jadi penyebab fungal acne akan makin parah saat kondisi skin barrier tidak bekerja maksimal.

5. Coconut Oil

Mungkin selama ini coconut oil terkenal dengan sederet manfaatnya untuk kulit, namun sayangnya kandungan ini merupakan salah satu pemicu coconut oil. Pasalnya, coconut oil terdiri dari 47% fatty acids dalam bentuk lauric acid yang akan menjadi 'makanan' bagi malassezia sehingga dapat memperparah kondisi fungal acne.

5 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Fungal Acne

1. Mandi secara teratur

Cara mengatasi fungal acne pada kulit yang pertama adalah dengan mandi secara teratur. Jika Anda rutin berolahraga atau memiliki pekerjaan yang membuat Anda sering berkeringat, cobalah mandi dan berganti pakaian tepat setelah gym atau bekerja. Ini dapat membantu menghilangkan sisa jamur yang mungkin mulai tumbuh di lingkungan yang hangat dan lembap yang muncul pada pakaian yang berkeringat.

2. Kenakan pakaian yang lebih longgar

Cara mengatasi fungal acne pada kulit yang kedua adalah dengan mengenakan pakaian yang lebih longgar. Jika Anda sering mengenakan pakaian ketat, gesekan dan aliran udara yang rendah dapat mendorong tumbuhnya jamur pada kulit. Pilih kain longgar dan bernapas lebih teratur untuk membantu kulit mendapatkan sirkulasi yang baik dan mendorong pertumbuhan bakteri dan jamur yang seimbang.

3. Pilih pembersih badan yang tepat

Cara mengatasi fungal acne yang ketiga adalah dengan memilih untuk menggunakan pembersih badan yang tepat. Sampo anti ketombe yang terbuat dari pyrithione zinc atau selenium sulfide dapat digunakan sebagai sabun badan saat Anda sedang terserang fungal acne. Bilas kulit Anda beberapa kali seminggu dengan sampo anti ketombe ini saat Anda sedang berjerawat.

Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakannya secara teratur, sekitar sekali seminggu, untuk membantu menjaga keseimbangan jamur dan bakteri yang sehat di kulit Anda. Biarkan sampo menempel di kulit selama beberapa menit sebelum dibilas, untuk hasil terbaik.

4. Gunakan perawatan antijamur over-the-counter (OTC)

Cara mengatasi fungal acne yang ke empat adalah dengan menggunakan perawatan anti jamur OTC. Berbagai krim dan salep anti jamur yang dijual bebas tentu banyak tersedia, seperti obat untuk kutu air dan gatal di selangkangan. Cari produk dengan krim ketoconazole, butenafine, atau clotrimazole.

5. Cobalah obat anti jamur oral

Cara mengatasi fungal acne yang terakhir adalah dengan memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan resep obat oral. Jika perawatan rumahan tidak membantu menghilangkan fungal acne, pertimbangkanlah untuk memeriksakan diri agar Anda mendapatkan pengobatan dari dalam. Dokter kulit dapat meresepkan obat oral, seperti itrakonazol atau flukonazol, untuk menargetkan folikel rambut dan menghilangkan infeksi.