Liputan6.com, Jakarta Kenapa perut bagian bawah sakit padahal tidak haid bisa karena gangguan pencernaan, organ saluran kemih, hingga organ reproduksi pada wanita. Banyak wanita yang mempertanyakan alasan kenapa perut bagian bawah sakit padahal sedang tidak haid.
Baca Juga
Advertisement
Perlu diketahui bahwa perut bagian bawah merupakan bagian yang berada di antara bawah pusar dan tulang panggul atau kemaluan. Pada wanita, sakit perut bagian bawah sering kali disebabkan oleh haid. Namun, jika tidak sedang mengalami menstruasi, ada banyak alasan kenapa perut bagian bawah sakit padahal tidak haid.
Kamu bisa mengenali gejalanya dan mengetahui penyebab dari sakitnya perut bagian bawah. Berikut ini terdapat beberapa alasan kenapa perut bagian bawah sakit padahal tidak haid yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (24/4/2024).
Kenapa Perut Bagian Bawah Sakit Padahal Tidak Haid
Alasan kepana perut bagian bawah sakit padahal tidak haid bisa karena beberapa faktor seperti gangguan pada sistem reproduksi, sistem pencernaan, hingga organ saluran kemih atau gangguan pada sistem urinari.
Berikut ini terdapat beberapa penyebab kenapa perut bagian bawah sakit padahal tidak haid, yakni:
1. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan pada usus besar yang dapat menyebabkan kram dan rasa sakit di sekitar perut serta panggul. Selain sakit perut di bagian bawah, gejala lain yang mungkin Anda rasakan ketika terkena IBS, yaitu perut tidak terasa kosong setelah BAB, mengalami sembelit dan diare secara bergantian, adanya lendir pada feses, perut bergas dan kembung, serta timbul rasa tidak nyaman.
2. Sakit Maag
Sakit maag adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok gejala yang memengaruhi sistem pencernaan, seperti nyeri, sensasi terbakar atau rasa tak nyaman di perut bagian atas, dan merasa terlalu cepat kenyang saat makan.Â
3. Radang Usus Buntu
Alasan kenapa sakit perut bagian bawah padahal tida haid yang lainnya adalah radang usus buntu. Sakit perut karena radang usus buntu biasanya datang secara tiba-tiba di sisi kanan perut bawah, terasa lebih parah dan tajam dari sakit perut biasa, serta sakitnya semakin memburuk jika area tersebut ditekan atau saat tubuh bergerak.
Selain sakit perut, radang usus buntu juga bisa disertai mual, muntah, perut bengkak, diare, atau sembelit. Kondisi ini termasuk kondisi darurat medis yang perlu segera ditangani untuk mencegah usus buntu pecah dan menyebarkan infeksi.
Â
Â
Advertisement
4. Inflammatory Bowel Disease (IBD)
Inflammatory bowel disease (IBD) adalah gangguan yang menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan sehingga menghentikan penyerapan nutrisi penting. Jenis IBD yang paling umum terjadi, yaitu kolitis ulseratif dan penyakit Crohn. IBD dapat menyebabkan kram dan nyeri parah di perut. Selain itu, Anda juga mungkin mengalami diare, hilang nafsu makan, kelelahan, demam, nyeri sendi, masalah kulit, dan lainnya.
5. Intoleransi Laktosa
Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana tubuh tidak mampu mencerna laktosa atau gula alami yang terdapat dalam susu atau produk susu. Ketika mengalami intoleransi laktosa, Anda akan merasakan kram perut, diare, mual, kembung, dan perut bergas. Gejala tersebut biasanya muncul 30 menit sampai 2 jam setelah mengonsumsi laktosa.
6. Penyakit Radang Panggul
Penyakit radang panggul adalah infeksi yang terjadi pada organ reproduksi wanita. Kondisi ini juga bisa menjadi komplikasi dari berbagai penyakit menular seksual, seperti gonore dan klamidia. Selain kram perut, Anda juga dapat mengalami keputihan berbau busuk, demam, nyeri saat buang air kecil, dan lainnya.
7. Interstitial Cystitis
Interstitial cystitis adalah penyakit yang memengaruhi kandung kemih sehingga menyebabkan tekanan dan rasa nyeri. Kram akan terasa di perut bagian bawah, dan berpotensi memburuk ketika kandung kemih Anda penuh atau ketika mendekati waktu haid. Gejala lain yang mungkin Anda rasakan, yaitu sering ingin buang air kencing dan sakit saat berhubungan seks.
8. Endometriosis
Endometriosis adalah suatu kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim menempel dan mulai tumbuh pada organ lain dalam tubuh. Sakit perut bagian bawah akibat endometriosis mirip seperti kram menstruasi, namun bisa terjadi kapan saja dalam satu bulan. Selain sakit perut di bagian bawah, Anda juga mungkin merasakan sakit punggung, nyeri ketika berhubungan seks, dan buang air besar yang menyakitkan. Masalah ini bahkan juga bisa mempersulit kehamilan.
9. Kista Ovarium
Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang terbentuk pada ovarium. Ketika kista tumbuh besar, maka kista ini bisa pecah. Sakit perut di bagian bawah dapat terjadi ketika kista masih ada di ovarium ataupun sudah pecah. Anda akan merasakan kram perut yang tajam di kedua sisi perut bagian bawah pusar. Selain itu, Anda juga mungkin mengeluarkan bercak-bercak pendarahan.
10. Gejala Kehamilan
Sakit perut bagian bawah bisa menjadi salah satu tanda awal kehamilan. Ketika embrio ditanamkan di dalam rahim sekitar 6-12 hari setelah pembuahan, maka Anda bisa mengalami kram ringan dan mengeluarkan bercak pendarahan. Selain itu, gejala kehamilan lain yang dapat Anda rasakan, yakni morning sickness, payudara membesar, ngidam, perubahan suasana hati, kelelahan, indera penciuman berubah, dan lainnya.
11. Masalah Kehamilan
Masalah-masalah kehamilan, seperti kehamilan ektopik dan keguguran, juga dapat menyebabkan sakit perut bagian bawah pada wanita. Kehamilan ektopik adalah kondisi di mana janin tumbuh di luar rahim yang bisa membuat Anda merasakan kram di sisi perut bagian bawah. Sementara, keguguran bisa menyebabkan Anda mengalami kram yang berangsur parah dan pendarahan di vagina.Â
Advertisement
12. Ovulasi
Jika Anda belum mengalami menopause, Anda mungkin saja mengalami sakit perut bagian bawah pada masa ovulasi. Ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur untuk mempersiapkan terjadinya pembuahan sekitar 10-14 hari sebelum menstruasi. Kram yang Anda rasakan akan terjadi di salah satu sisi perut bagian bawah, dan dapat berlangsung selama beberapa menit hingga jam.
13. Fibroid Rahim
Fibroid rahim adalah tumor kecil yang tumbuh di rahim dan bersifat nonkanker. Banyak wanita yang mengalami fibroid tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, pada sebagian kasus, masalah ini dapat menyebabkan sakit perut di bagian bawah dan pendarahan di luar menstruasi.
14. Kanker Ovarium
Kanker ovarium adalah kanker yang dimulai dari ovarium (organ yang menghasilkan sel telur). Kanker ini juga bisa membuat Anda merasakan kram dan nyeri di perut bagian bawah yang tak hilang dan penurunan berat badan secara drastis. Gejala lain yang mungkin terjadi, yaitu pembengkakan perut, sering ingin buang air kecil, dan cepat merasa kenyang.