Liputan6.com, Jakarta Psoriasis adalah penyakit kulit yang dapat dialami siapa saja. Kondisi ini merupakan penyakit peradangan pada kulit yang bersifat kronis atau bersifat jangka panjang. Psoriasis membuat penderitanya mengalami pergantian kulit yang telalu cepat.
Psoriasis biasanya ditandai dengan kulit yang mengalami ruam merah, tebal, bersisik, mudah terkelupas, hingga kering. Tidak jarang pula kondisi ini menimbulkan gejala gatal dan nyeri. Psoriasis sering kali terjadi pad daerah siku, lutut, punggung bagian bawah, hingga kulit kepala.Â
Baca Juga
Advertisement
Psoriasis tidak menular dan membahayakan orang lain. Kontak langsung dengan ruam di kulit penderita tidak akan menyebabkan kamu terkena penyakit ini. Jadi, kamu tidak perlu minder bila mengalami masalah kulit satu ini.
Berikut Liputan6.com rangkum dari KlikDokter, Jumat (8/10/2021) tentang psoriasis.
Gejala Psoriasis
Poriasis adalah penyakit yang dapat dialami oleh siapa saja, namun lebih sering dialami oleh orang berusia 15-35 tahun. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), psoriasis adalah penyakit kulit yang mengerisik, kering, mungkin di seluruh tubuh, tetapi yang terbanyak di lengan dan tungkai, terutama di suku dan lutut.
Gejala yang dialami oleh orang-orang yang mengalami psoriasis bisa berbeda-beda. Namun ada beberapa gejala yang kerap muncul pada kebanyakan penderita. Gejala psoriasis adalah sebagai berikut:
- Bercak merah pada kulit ditutupi dengan sisik sisa sel kulit sebelumnya.
- Kulit kering.
- Kulit pecah-pecah yang mudah berdarah.
- Sensasi gatal disertai nyeri sendi, bengkak, dan kaku.
- Bintik dengan ukuran kecil (sering terlihat pada anak-anak).
Gejala psoriasis biasanya dapat berlangsung selama beberapa hari atau beberapa minggu. Kondisi ini biasanya bersifat parah. Setelah itu, gejala dapat hilang sepenuhnya. Gejala akan muncul kembali jika ada faktor pemicu yang menyebabkan timbulnya gejala.
Advertisement
Penyebab Psoriasis
Penyebab psoriasis adalah suatu hal yang belum diketahui sepenuhnya. Namun, hal ini diduga berkaitan dengan masalah pada sistem kekebalan tubuh. Sel yang berperan dalam kondisi ini adalah jenis sel darah putih yang disebut limfosit T atau sel T. Biasanya, sel-sel T bertugas untuk mendeteksi dan melawan zat asing, seperti virus atau bakteri.
Jika kamu mengalami psoriasis, sel-sel T akan menyerang sel-sel kulit yang sehat dikarenakan proses pertukaran sel yang salah, seolah-olah hal tersebut dilakukan sel T untuk menyembuhkan luka atau melawan infeksi. Sel T yang terlalu aktif juga dapat memicu respons atas kekebalan tubuh lainnya. Efek lainnya termasuk pelebaran pembuluh darah di kulit dan peningkatan sel darah putih lain yang bisa masuk ke lapisan luar kulit.
Penyebab psoriasis juga sering dikaitkan dengan faktor keturunan, merokok dan minum minuman beralkohol, stres, infeksi, cedera kulit, hingga kekurangan vitamin D.
Kondisi yang Berisiko Dialami Penderita Psoriasis
Penderita psoriasis lebih rentan untuk mengalami beberapa kondisi tertentu. Kondisi yang berisiko dialami penderita psoriasis adalah:
- Artritis psoriatik Suatu peradangan sendi yang terjadi pada penderita psioriasis kulit atau kuku.
- Peradangan pada mata Mata mengalami infeksi yang kemudian dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
- Diabtetes tipe 2 Penyakit kronis dan menahun yang terjadi ketika kelenjar ludah perut (pankreas) tidak memproduksi cukup insulin. Biasanya ditandai dengan kadar gula darah di atas batas normal.
- Sindrom metabolik Kombinasi dari sejumlah kondisi, seperti peningkatan tekanan darah, peningkatan gula darah, kelebihan lemak dalam tubuh (sekitar pinggang), dan peningkatan kadar kolesterol yang tidak biasa. Kondisi-kondisi ini terjadi bersamaan, sehingga meningkatkan risiko penyakit berbahaya lainnya.
Advertisement
Pengobatan Psoriasis
Pengobatan psoriasis bertujuan untuk menghentikan sel-sel kulit dari pertumbuhannya yang begitu cepat, mengurangi peradangan dan pembentukan plak, menghilangkan sisik, dan menghaluskan kulit.
Pengobatan psoriasis adalah sebagai berikut:
Perawatan topikal
- Kortikosteroid topikal. Perawatan yang lazim diberikan karena kortikosteroid merupakan obat anti infeksi. Namun, berhati-hatilah dalam menggunakan obat ini karena dapat menimbulkan efek samping berupa penipisan kulit.
- Vitamin D. Berfungsi untuk memperlambat pertumbuhan sel kulit.
- Retinoid topikal. Biasanya obat ini digunakan untuk membersihkan jerawat, tetapi ada beberapa obat yang ternyata dapat digunakan untuk mengobati psoriasis.
Perawatan berupa foto terapi
- Sinar matahari. Dengan cara ini, kulit yang tidak normal pertumbuhannya bisa dimatikan.
- Sinar ultraviolet B (UVB). Dosis terkontrol dari penggunaan sinar pancar UVB dapat menurunkan gejala psoriasis.
Pencegahan Psoriasis
Psoriasis adalah suatu kondisi yang sangat merepotkan, oleh karena itu kamu perlu mengenali cara menghindarinya. Cara pencegahan psoriasis adalah dengan menghindari faktor pemicunya, yaitu:
- Sering mencuci tangan untuk menghindari penularan penyakit infeksi.
- Segera membersihkan dan menutup area yang mengalami luka, untuk mencegah infeksi kulit.
- Menggunakan tabir surya ketika akan beraktivitas di luar ruangan, untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV.
- Menggunakan losion pelembap agar kulit tidak kering.
- Mencukupi kebutuhan vitamin D tubuh.
- Berhenti merokok dan minum minuman beralkohol.
- Mengelola stres.
- Menghindari konsumsi obat-obatan yang dapat memicu psoriasis, seperti lithium, propranolol, quinidine, dan indomethacin.
Â
Advertisement