Sukses

6 Wisata Temanggung yang Unik dan Alam Memesona

Wisata Temanggung juga unik dan tak dapat ditemui di wilayah lain.

Liputan6.com, Jakarta Wisata Temanggung bisa menjadi pilihan destinasi liburan di Jawa Tengah. Sebagian besar wilayah Kabupaten Temanggung merupakan dataran tinggi dan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng. Wisata Temanggung menawarkan destinasi mulai dari alam hingga sejarah.

Dari Temanggung Anda bisa menyaksikan pemandangan empat gunung dengan pesonanya masing-masing. Temanggung terlihat pemandangan Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, dan Gunung Sumbing. Hamparan pegunungan yang sejuk menjadi andalan di wisata Temanggung.

Berbagai destinasi wisata Temanggung juga memiliki medan yang mudah diakses dan fasilitas yang lengkap. Jika Anda sedang berada di kabupaten ini, menyempatkan waktu untuk menyambangi salah satu wisata Temanggung tak akan membuat Anda menyesal.

Beberapa wisata Temanggung juga unik dan tak dapat ditemui di wilayah lain. Berikut 6 Wisata Temanggung yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (24/7/2019).

2 dari 7 halaman

Candi Pringapus

Dalam wisata sejarah, Temanggung memiliki objek wisata candi. salah satu candi yang paling terkenal di Temanggung adalah candi Pringapus. Candi berartistik hindu sekte Shiwaistis ini berlokasi di Desa Pringapus Kecamatan Ngadirejo. Candi Pringapus kini masih ramai dikunjungi baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Candi ini terbilang cukup unik karena berada persis di tengah pemukiman padat penduduk. Di lokasi ini terdapat berbagai temuan arca bernuansa Hindu yang erat kaitannya dengan Dewa Siwa. Pringapus pertama kali dibangun sekitar tahun 772 C atau 850 Masehi. Candi ini juga diduga merupakan replika Mahameru, nama sebuah gunung tempat tinggal para dewa.

3 dari 7 halaman

Wisata Alam Posong

Berada di kaki gunung Sindoro, Posong menyajikan 7 keindahan gunung sekaligus. Gunung-gunung ini adalah Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merbabu, Gunung Ungaran, Gunung Muria, Gunung Merapi dan Gunung Telomulyo.

Nama posong berasal dari kata "pos" dan "kosong" yang sengaja dibuat oleh Pangeran Diponegoro pada zaman penjajahan untuk memancing pihak Belanda melakukan penyerangan di pos yang ternyata kosong.

Kini wilayah Posong telah menjelma menjadi destinasi wisata pegunungan yang tak pernah sepi pengunjung. Posong berada di Desa Tlahap, kecamatan Kedung, Temanggung dengan ketinggian sekitar 2.000 mdpl. Wisata alam Posong juga cocok dijadikan sebagai tempat untuk berekreasi bersama keluarga, berkemah bersama teman-teman, atau sekadar melepas penat.

4 dari 7 halaman

Wisata Curug

Curug Lawe

Curug Lawe berada di Desa Muncar, Kecamatan Gemawang, Temanggung. Curug Lawe berada di Kawasan hutan lindung daerah Muncar. Air terjun ini disebut lawe karena air yang jatuh dari tebing curam itu terlihat bagai benang-benang putih, yang dalam bahasa jawa disebut lawe. Curug lawe menawarkan kesejukan udara khas pegunungan. Lokasi ini banyak dikunjungi wisatawan saat liburan tiba.

Curug Surodipo

Curug Surodipo diapit oleh beberapa tebing yang kehijauan mengalirkan air dari ketinggian sekitar 120 meter. Curug ini terletak di Desa Tawangsari Kecamatan Wonoboyo. Curug Surodipo juga sering disebut dengan curug Trocoh karena air terjun ini berhenti mengalirkan air, bahkan ketika musim kemarau panjang. Curug Surodipo ini juga merupakan air terjun tertinggi yang ada di Temanggung.

5 dari 7 halaman

Monumen meteorit

Monumen meteorit dibangun untuk mengingat peristiwa alam jatuhnya meteor di Desa Wonotirto pada hari Jumat tanggal 11 Mei 2001. Setelah dilakukan penelitian, kemudian pemerintah daerah Temanggung memutuskan untuk membangun monumen tepat di lokasi jatuhnya meteor tersebut yang diresmikan tanggal 18 Februari 2002.

Museum Rekor Indonesia ( MURI ) sendiri menempatkan monumen ini sebagai satu-satunya monumen tempat jatuhnya meteor di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.

Monumen meteorit berada di Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, Temanggung. Monumen ini menjadi salah satu objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, apalagi didukung dengan panorama alam yang indah, serta udara pegunungan yang sejuk dengan latar belakang Gunung Sumbing.

6 dari 7 halaman

Jumprit

Jumprit adalah mata air dan hulu sungai progo yang diyakini sebagai petilasan pada zaman Majapahit. Jumprit adalah mata air dan hulu Sungai Progo yang diyakini sebagai petilasan pada zaman majapahit. Jumprit juga merupakan tempat pengambilan air suci untuk upacara Waisak yang diadakan di Borobudur.

Setiap tahun, para pemeluk agama Buddha dari berbagai tempat dan negara datang ke Jumprit untuk mengambil air suci. Tempat ini menjadi ramai tiap menjelang bulan purnama di bulan Mei.

Jumprit terletak di Kecamatan Ngadirejo, 26 km dari Kota Temanggung, Jawa Tengah. Udara di tempat ini sangat sejuk dan airnya menyegarkan. Tempat ini juga sudah dikelola sebagai wana wisata oleh Perum Perhutani KPH Kedu Utara. Di kawasan petilasan dan sendang ini, terdapat ratusan monyet ekor panjang, yang dipercaya sebagai keturunan dari Ki Dipo, yakni monyet peliharaan Pangeran Singonegoro yang bisa berbahasa manusia.

7 dari 7 halaman

Embung Kledung

Embung Kledung merupakan waduk buatan yang diapit oleh gunung Sindoro dan gunung Sumbing. Embung ini didirikan di bekas lahan tembakau dan mempunyai luas sekitar 83x83 meter. Danau buatan ini berfungsi untuk menyimpan cadangan air guna kepentingan pengairan perkebunan yang ada di Kledung dan sekitarnya.

Tidak hanya berfungsi sebagai pengairan, danau berbentuk persegi dengan panjang tiap sisinya mencapai 83 meter dengan kedalaman air tiga meter ini juga menjadi tempat wisata. Di sekitar Embung Kledung Anda juga bisa menikmati hamparan aneka kebun teh, tembakau, kentang, wortel, strawberry, tomat, dan sayur mayur lainnya.