Liputan6.com, Jakarta Macam dongeng dan penjelasannya perlu kamu ketahui. Dongeng adalah cerita-cerita imajinatif yang dapat membawa khayalanmu mengikuti cerita. Hal ini biasanya bersifat menghibur, makanya banyak orang yang tertarik untum mendengar atau membacanya. Â
Dongeng biasanya diturunkan atau diceritakan dari mulut ke mulut sebelum benar-benar ditulis dalam buku cerita. Umumnya pengarang sebuah dongeng juga tidak dapat dikenali. Kamu tentunya sudah tidak asing dengan cerita Bawang Putih dan Bawang Merah, Timun Mas, hingga Tangkuban Perahu.
Advertisement
Baca Juga
Macam dongeng perlu kamu pahami agar tidak salah mengenalinya. Fabel, Legenda, Hikayat, hingga Mitos merupakan beberapa macam dongeng yang mungkin sudah sering kamu dengar. Selain itu, ada pula parabel, sage, dan dongeng jenaka yang juga perlu kamu ketahui.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (14/9/2021) tentang macam dongeng.
Pengertian Dongeng
Sebelum mengenali macam dongeng, kamu tentunya perlu memahami apa itu dongeng terlebih dahulu. Menurut KBBI, dongeng adalah cerita yg tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yg aneh-aneh). Dongeng juga diartikan sebagai perkataan (berita dan sebagainya) yg bukan-bukan atau tidak benar.Â
Sementara itu, menurut Charles Perrault, dongeng adalah cerita pendek tentang petualangan khayal dengan situasi dan tokoh-tokoh yang luar biasa dan gaib. Agus Triyanto mendefinisikan dongeng sebagai suatu cerita fantasi sederhana yang tidak benar-benar terjadi yang berfungsi untuk menyampaikan suatu ajaran moral (mendidik) dan juga menghibur. Jadi, dongeng adalah salah satu bentuk karya sastra yang ceritanya tidak benar-benar terjadi/fiktif.
Advertisement
Unsur dan Fungsi Dongeng
Unsur Dongeng
Dongeng memiliki unsur-unsur tertentu yang biasanya terdapat pada cerita atau isi dongeng. Berikut beberapa unsur dongeng:
1. Tema
2. Tokoh
3. Alur
4. Latar
5. Sudut Pandang
6. Gaya dan Tone
7. Moral
Â
Fungsi Dongeng
Dongeng merupakan salah satu sastra anak yang memiliki beragam fungsi sebagai media mewariskan nilai-nilai dan keyakinan yang dianut masyarakat pada waktu itu. Berikut beberapa fungsi dongeng yang perlu diketahui:
- Sebagai hiburan atau pelipur lara.
- Sarana pendidikan.
- Sarana mewariskan nilai-nilai.
- Protes sosial.
- Sebagai proyeksi keinginan terpendam.
Macam Dongeng
Legenda
Macam dongeng yang pertama yaitu legenda. Legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah. Legenda sendiri bercerita tentang asal-usul terbentuknya suatu tempat, seperti asal-usul terjadinya Danau Toba atau Gunung Tangkuban Perahu. Biasanya, rakyat di daerah tersebut menganggap cerita legenda itu benar-benar terjadi.
Sebagian juga berkeyakinan bahwa tempat kejadian yang dikisahkan dirasa sesuai, sehingga tempatnya dianggap suci dan sakral. Kemudian, cerita legenda itu akan diceritakan kembali turun-temurun hingga menjadi cerita yang sekarang ini kita ketahui.
Fabel
Macam dongeng berikutnya adalah fabel. Fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang mempunyai kehidupan seperti manusia sehingga seperti nyata. Bahkan, di dalam fabel juga ada konflik antara hewan yang menjadi tokoh utama dengan hewan lain yang ada di dalam cerita.
Fabel menjadi jenis dongeng yang sangat digemari oleh anak-anak. Alasannya tidak lain karena menampilkan binatang sebagai tokoh utama, tentunya membuat anak lebih tertarik dengan jalan cerita fabel. Adapun yang termasuk fabel yaitu Kancil dan Buaya, Semut dan Belalang.
Parabel
Parabel merupakan macam dongeng yang kisah ceritanya mengandung nilai-nilai pendidikan, baik pendidikan moral, agama, atau nilai pendidikan lainnya yang disampaikan secara tersirat. Contoh parabel yang terkenal adalah Malin kundang dan Kabayan. Jenis dongeng yang satu ini terbilang lentur, dan setiap orang dapat membuatnya. Namun parabel cenderung lebih sering ditujukan kepada anak-anak sebagai pengantar pesan edukasi.
Sage
Sage menjadi salah satu dari beberapa macam dongeng yang tak kalah populer. Sage sendiri adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Cerita sage diceritakan dari mulut ke mulut secara turun menurun. Namun, biasanya cerita sage akan mendapatkan alur cerita yang bersifat khayal. Adapun contoh dari cerita sage seperti Tangkuban Perahu, Roro Jonggrang dan lain sebagainya.
Advertisement
Macam Dongeng
Hikayat
Hikayat adalah jenis cerita rekaan dalam sastra Melayu lama yang menggambarkan keagungan dan kepahlawanan. Umumnya mengisahkan mengenai kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian dan juga mukjizat dari tokoh utama. Sebuah hikayat itu dibacakan sebagai hiburan, pelipur lara atau pun juga untuk membangkitkan semangat juang.
Hikayat merupakan salah satu karya sastra lama yang memiliki bentuk prosa yang di dalamnya mengisahkan mengenai kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan atau pun juga orang-orang ternama dengan segala kegagahan, kehebatan, kesaktian ataupun juga kepahlawanannya. Selain dari itu, dalam hikayat juga diceritakan mengenai kekuatan, mukjizat dan semua tentang keanehannya. Adapun contoh hikayat yaitu seperti Hikayat Hang Tuah.
Mite atau Mitos
Mite atau mitos merupakan macam dongeng yang berhubungan dengan makhluk halus seperti jin, setan, atau dewa-dewi serta dipercaya benar terjadi oleh yang menganutnya. Mitos muncul sebagai catatan kejadian sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan.
Dahulu, mitos ini menjadi jawaban bagi banyak pertanyaan manusia. Meskipun terdengar sangat tidak masuk akal oleh masyarakat modern, nyatanya masih ada beberapa kalangan yang percaya terhadap jenis dongeng tersebut. Adapun mitos yang sangat terkenal hingga saat ini seperti Joko Tarub, Nyi Roro Kidul, dan masih banyak lainnya.
Dongeng Jenaka
Dongeng jenaka merupakan bagian cerita rakyat yang berunsur jenaka atau lucu sehingga dapat membangkitkan tawa. Dongeng jenaka termasuk ke dalam salah satu jenis karya sastra yang berupa kisah fiktif atau khayalan yang lebih mengutamakan unsur komedi atau kelucuan.
Biasanya, dongeng jenaka mengangkat kisah tokoh-tokoh cerdik seperti Abu Nawas, atau tokoh yang tidak terlalu pintar, lucu, dan malas. Meski demikian, dongeng jenaka memiliki pesan moral yang dapat diambil hikmahnya dan di akhir cerita akan dipertegas dengan menjelaskan sikap tokoh yang patut ditiru maupun yang tidak patut ditiru.