Liputan6.com, Jakarta Ciri darah rendah penting diwaspadai. Tekanan darah rendah atau hipotensi merupakan kondisi yang tak boleh diabaikan. Ciri darah rendah adalah tekanan darah yang berada kurang dari 90/60 mm Hg. Tekanan darah sehat adalah sekitar 120/80 mm Hg.
Ciri darah rendah sama bahayanya dengan tekanan darah tinggi. Tekanan darah rendah bisa membuat penderitanya merasa lelah dan pusing. Dalam kasus tertentu, ciri darah rendah bisa menjadi tanda dari kondisi mendasar yang harus diobati. Mengobati kondisi yang mendasarinya akan membantu mengurangi ciri darah rendah.
Baca Juga
Advertisement
Ciri darah rendah menandakan otak, jantung, dan paru-paru kurang mendapatkan banyak darah dan oksigen. Berikut ciri darah rendah, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(11/01/2022).
Jenis tekanan darah rendah
Melansir Healthline, ada beberapa jenis tekanan darah rendah yang bsa dialami. Tekanan darah rendah dikategorikan menurut kapan itu terjadi dan apa penyebabnya.
Ortostatik
Tekanan darah rendah ortostatik adalah penurunan tekanan darah yang terjadi ketika berpindah dari duduk atau berbaring ke berdiri. Saat tubuh menyesuaikan diri dengan perubahan posisi, tubuh mungkin merasa pusing atau ingin pingsan. Hipotensi ortostatik adalah bentuk paling umum dari tekanan darah rendah. Ini dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, tetapi ini sangat umum pada orang dewasa yang lebih tua.
Hipotensi postprandial
Hipotensi postprandial adalah penurunan tekanan darah yang terjadi setelah makan. Tekanan darah rendah setelah makan lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan disfungsi otonom.
Hipotensi karena saraf
Hipotensi yang dimediasi saraf terjadi ketika ada interaksi refleks abnormal antara jantung dan otak. Penyebab hipotensi yang dimediasi saraf meliputi berdiri dalam satu posisi untuk waktu yang lama, respons emosional yang kuat, seperti merasa kaget atau takut.
Syok
Penurunan tekanan darah yang parah dapat terjadi selama syok. Syok bisa terjadi jika mengalami cedera serius atau infeksi. Selama syok, organ tidak mendapatkan darah dan oksigen yang mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik. Hipotensi ini dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat.
Advertisement
Ciri darah rendah
Pusing
Ciri darah rendah yang cukup khas adalah pusing. Pusing mengacu pada berbagai sensasi, seperti perasaan seolah-olah ruangan berputar, dan perasaan tidak stabil secara fisik. Turunnya tekanan darah yang tajam bisa membuat sensasi pusing meningkat.
Kelelahan
Kelelahan bisa jadi salah satu ciri darah rendah. Kelelahan digambarkan sebagai perasaan lelah atau kekurangan energi secara keseluruhan. Kelelahan dapat membuat seseorang sulit bangun dari tempat tidur di pagi hari dan menghalangi seseorang untuk memenuhi tugas sehari-hari.
Ciri darah rendah
Mual
Ciri darah rendah selanjutnya adalah mual. Ciri ini sering muncul bersamaan dengan pusing. Ini menyebabkan sinyal antara jantung dan otak tidak berfungsi, yang dapat menyebabkan tubuh merasa mual atau bahkan muntah dalam kasus yang ekstrim. Jadi jika kamu mengalami gejala tersebut, terutama setelah berdiri dalam jangka waktu yang lama, tekanan darah rendah mungkin menjadi penyebabnya.
Pingsan
Pingsan terjadi ketika tubuh kehilangan kesadaran dalam waktu singkat karena otak tidak mendapatkan cukup oksigen. Pingsan bisa terjadi ketika tekanan darah terlalu rendah (hipotensi) dan jantung tidak memompa cukup oksigen ke otak. Perasaan pusing, lemas, atau mual terkadang terjadi sebelum pingsan.
Advertisement
Ciri darah rendah
Pernapasan cepat dan dangkal
Jika tekanan darah menjadi sangat rendah, ini bisa menandakan tubuh tidak menerima cukup oksigen untuk menjalankan fungsi normalnya. Berkurangnya oksigen dapat mengakibatkan gangguan fungsi jantung dan otak serta menyebabkan kesulitan bernafas. Saat tekanan darah turun, pernapasan bisa cepat dan dangkal.
Merasa akan pingsan
Merasa akan pingsan bisa berarti tubuh terasa seperti tidak mendapatkan cukup darah. Kondisi ini dapat disertai dengan penglihatan kabur dan kehilangan keseimbangan. Merasa akan pingsan sering terjadi saat bergerak cepat dari posisi duduk ke posisi berdiri. Perubahan posisi ini mengakibatkan penurunan aliran darah ke otak. Hal ini dapat membuat penurunan tekanan darah yang membuat merasa akan pingsan.
Ciri darah rendah
Penglihatan kabur
Penglihatan kabur bisa menjadi ciri darah rendah. Tekanan darah rendah juga bisa memengaruhi penglihatan. Penglihatan kabur ini biasanya disertai gejala lain seperti pusing dan mual. Seiring waktu, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan permanen dan serius pada pembuluh darah retina. Hal ini dapat menyebabkan retinopati, yang menyebabkan penglihatan kabur dan dapat menyebabkan kebutaan.
Kesulitan berkonsentrasi
Kesulitan berkonsentrasi terjadi karena darah tidak dipindahkan ke otak dengan kecepatan yang dapat diterima, menyebabkan sel-sel tidak mendapat asupan yang cukup. Akhirnya, tekanan darah yang rendah bisa menyulitkan proses konsentrasi.
Advertisement
Ciri darah rendah
Dehidrasi
Jika memiliki tekanan darah rendah kronis, dehidrasi dan ketidakmampuan untuk memuaskan dahaga adalah tanda-tanda bahwa hipotensi bermasalah. Meski ada banyak penyebabnya, dehidrasi bisa menyebabkan tekanan darah turun secara berbahaya dan merupakan ciri darah rendah yang perlu diwaspadai.
Kulit dingin dan lembap
Tekanan darah rendah, atau hipotensi, dapat mencegah tubuh mendistribusikan darah secara efektif ke ekstremitas. Ini dapat menyebabkan kulit menjadi dingin atau lembap. Selain itu, kulit mungkin tampak biru atau abu-abu, yang merupakan indikator bahwa tekanan darah rendah serius dan harus ditangani.
Ciri darah rendah
Denyut jantung cepat
Jika mengalami detak jantung yang cepat, kamu mungkin memiliki kondisi mendasar yang menyebabkan jantung berkontraksi tidak teratur. Ini karena jantung tidak memiliki cukup waktu untuk diisi dengan darah, jantung mengimbanginya dengan berdetak lebih cepat. Tekanan darah yang lebih rendah bisa jadi akibat jantung yang bekerja terlalu keras.
Depresi
Stres atau depresi bisa menjadi ciri darah rendah. Tekanan darah rendah dapat menyebabkan aliran darah ke otak turun ke tingkat di bawah rata-rata. Sebuah studi yang dilakukan oleh Trinity College di Dublin, Irlandia menemukan bahwa aliran darah yang lebih sedikit ini dapat menyebabkan gejala Depresi. Faktanya, orang yang menderita tekanan darah rendah bisa sampai 30% lebih mungkin mengalami depresi, menurut penelitian tersebut.
Advertisement