Sukses

22 Kata Mutiara Imam Syafi'i Penuh Makna sebagai Pedoman Hidup

Kata mutiara Imam Syafi'i banyak dipakai sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan.

 

Liputan6.com, Jakarta Kata mutiara Imam Syafi'i banyak dipakai orang sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan. Imam Syafi’I merupakan seorang mufti besar Sunni Islam dan juga pendiri mazhab Syafi'i. Imam Syafi’i dikenal sebagai ulama besar yang sangat cerdas, bahkan pada saat usianya menginjak yang ke-15 tahun, keilmuan Imam Syafi’i sudah setaraf seorang mufti. Tidak heran apabila saat ini sosoknya telah dianggap sebagai mufti besar bagi Islam Sunni.

Imam Syafi’i dikenal juga karena memiliki banyak karamah atau keistimewaan, beberapa di antaranya Imam Syafi’i dapat melihat atau meneropong masa depan murid-muridnya kelak di kemudian hari, dan ini menjadi salah satu alasan mengapa kata mutiara Imam Syafi’I selalu berpandangan tentang masa yang akan datang.

Imam Syafi'i merupakan golongan kerabat dari Rasulullah, beliau termasuk dalam Bani Muththalib, yaitu keturunan dari al-Muththalib, saudara dari Hasyim, yang merupakan kakek Nabi Muhammad.

Sebagai sosok yang dihormati dan diakui kecerdasannya oleh banyak kalangan serta banyaknya kata mutiara Imam Syafi’i yang pernah tercatat selama masa hidupnya. Berikut ini Liputan6.com (24/3/2020) rangkum dari berbagai sumber, kata mutiara Imam Syafi’i.

 

 

2 dari 4 halaman

Fakta Sosok Imam Syafi’i

Sebelum membaca kata mutiara Imam Syafi'i, penting untuk memahami sosoknya. Imam Syafi’i, selain dikenal sebagai salah seorang imam besar pendiri mazhab fiqih yang biasa di sebut mahzab Syafi’i dengan pengikut yang tersebar di Asia Tenggara, sebagian Afrika dan Eropa. Tidak banyak mengetahui jika Imam Syafi’i juga merupakan seorang sastrawan besar dan penyair ulung bahkan sangat banyak kata mutiara Imam Syafi’i yang tercatat selama masa hidupnya.

Kepakaran Imam Syafi’i juga sangat diakui dalam bidang sastra Arab oleh para ahli bahasa (al-Lughawiyyûn). Bahkan, sebagian mereka menyandingkan beliau sejajar dengan nama besar seperti Labîd bin Rabî’ah, pujangga besar Jahiliyyah yang syair-syairnya terpampang di Ka’bah (alMu’allaqât). Sehingga tidak heran apabila kata mutiara Imam Syafi’I sangat banyak menginspirasi individu dari segala kalangan.

Nama lengkap Imam Syafi’i adalah Muhammad bin Idris. Tetapi apabila dirunut ke atas berdasar silsilah maka nasabnya adalah sebagai berikut Muhammad bin Idris bin al-‘Abbas bin Usman bin Syafi’ bin al-Sa’ib bin Ubaid bin abd Yazid bin Hasyim bin Abdi Manaf al-Qurasyi.

Imam Syafi’i lahir di Gaza, Palestina pada 150 Hijriah atau bertepatan dengan tahun 767 Masehi dan meninggal dunia pada 204 Hijriah atau 819 Masehi di Fusthat, Mesir.

Pada saat Imam Syafi’I berusia 13 tahun, Imam Syafi'i dikirim oleh ibunya untuk pergi ke Madinah dengan tujuan untuk berguru kepada ulama besar saat itu, Imam Malik. Dua tahun kemudian, Imam Syafi’I juga pergi ke Irak, dengan tujuan untuk berguru pada murid-murid Imam Hanafi di sana.

Selama masa hidupnya cukup banyak dan tidak tercatat berapa jumlah pasti kata mutiara Imam Syafi’i.

3 dari 4 halaman

Kata Mutiara Imam Syafi'i Penuh Makna

Berikut ini beberapa kata mutiara Imam Syafi'i yang penuh makna agar lebih bijak dalam menjalani kehidupan.

1. “Ilmu tidak akan dapat diraih kecuali dengan ketabahan.”

2. “Singa jika tidak keluar dari sarangnya, ia tidak akan mendapatkan makanan. Begitu juga dengan anak panah, jika tidak meluncur dari busurnya, anak panah tersebut tidak akan mengenai sasaran.”

3. “Aku tidak pernah berdebat dengan seseorang dengan tujuan agar dirinya mendengar apa yang salah, atau untuk mempermalukan dirinya dan menang berdebat atas dirinya. Setiap kali diriku menghadapi lawan dalam debat, aku hanya berdoa dalam hati - Ya Tuhan, tolonglah dia agar kebenaran dapat mengalir dari hati dan lidahnya, dan semoga kebenaran ada di pihakku, semoga dirinya mungkin dapat mengikutiku, tetapi apabila kebenaran ada di sisinya, maka aku mungkin akan mengikutinya.”

4. “Dirimu menganggap bahwa kamu tidak lebih dari sebuah badan, sesungguhnya di dalam dirimu ada sesuatu yang lebih besar dari Semesta.”

5. “Pilar kepemimpinan itu ada lima: perkataan yang benar, menyimpan rahasia, menepati janji, senantiasa memberi nasihat dan menunaikan amanah.”

6. “Ilmu itu adalah sesuatu yang bernilai positif, bukan yang menempel di kepala.”

7. “Takabur (sombong) adalah akhlak tercela.”

8. “Ketahuilah sesungguhnya hidupmu di dunia akan sirna, dindingnya juga akan hilang dan hancur, maka perbanyaklah perbuatan baik dan jangan terlalu banyak berangan-angan.”

9. “Tujuan dari sebuah ilmu itu adalah untuk mengamalkannya, maka ilmu yang hakiki adalah ilmu yang terefleksikan dalam kehidupannya, bukan ilmu yang hanya bertengger di kepala.”

10. “Kedermawanan dan kemuliaan adalah dua hal yang dapat menutupi aib.”

4 dari 4 halaman

Kata Mutiara Imam Syafi'i sebagai Pedoman Hidup

11. “Pekerjaan terberat itu ada tiga: Sikap dermawan di saat dalam keadaan sempit, menjauhi dosa di kala sendiri, berkata benar di hadapan orang yang ditakuti. ”

12. “Kesabaran merupakan akhlak mulia, yang dengannya setiap orang dapat menghalau segala rintangan.”

13. “Marahnya orang yang mulia bisa terlihat dari sikapnya, dan marahnya orang yang bodoh terlihat dari ucapan lisannya.”

14. “Kenyang itu akan membuat badan jadi berat, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan, mengajak tidur dan melemahkan ibadah.”

15. “Satu hal yang dapat menyia-nyiakan orang yang berilmu dan yang dapat menghilangkan posisinya sebagai seorang ‘alim adalah ketika ia tidak mempunyai kawan.”

16. “Keridhaan semua manusia adalah satu hal yang mustahil untuk dicapai, dan tidak ada jalan untuk terselamatkan dari lidah mereka, maka lakukanlah apa yang bermanfaat untuk dirimu dan berpegangteguhlah denganNya.”

17. “Sebagaimana Tuhanmu telah mencukupkan rezekimu di hari kemarin, maka jangan khawatirkan rezekimu untuk esok hari.”

18. “Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.”

19. “Barangsiapa mengaku dapat menggabungkan dua cinta dalam hatinya, yaitu cinta dunia sekaligus cinta Allah, maka dia telah berdusta.”

20. “Orang bodoh yang berakal nilainya sama dengan orang cerdas yang pelupa.”

21. “Maka, berpikirlah sebelum menentukan suatu ketetapan, atur strategi sebelum menyerang, dan musyawarahkan terlebih dahulu sebelum melangkah maju ke depan.”

22. “Jangan terpesona dengan kehidupanmu di dunia sehingga meninggalkan kehidupan akhirat.”

Semoga kata mutiara Imam Syafi’I yang sudah dirangkum di atas dapat membuatmu semakin memaknai kehidupan sekarang dan di masa yang akan datang.