Liputan6.com, Jakarta Penyebab glaukoma dapat terjadi karena beberapa faktor yang mungkin sering kali kita abaikan. Glaukoma adalah jenis gangguan penglihatan yang ditandai dengan terjadinya kerusakan saraf mata. Kerusakan ini sering disebabkan oleh tekanan tinggi pada mata.Â
Secara umum, glaukoma merupakan penyakit mata yang muncul saat kondisi saraf optik penghubung mata dan otak rusak. Hal ini bisa menjadi penyebab kebutaan pada orang yang berusia di atas 60 tahun.
Baca Juga
Penyakit mata ini dapat dialami orang dari beragam usia, tapi lebih sering diidap kalangan lansia. Banyak kasus glaukoma yang tidak didahului tanda tertentu. Padahal efek gangguan mata yang merusak ini muncul secara bertahap dan perlahan merusak mata dari bagian tepi penglihatan. Mengetahui penyebab glaukoma dapat segera mengatasinya dengan tepat.
Advertisement
Berikut ini penyebab glaukoma beserta gejala dan cara mengobatinya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (19/9/2021).
Jenis Glaukoma
Sebelum mengetahui penyebab glaukoma, penting untuk mengetahui jenis-jenisnya. Glaukoma bisa dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Glaukoma Sudut Tertutup
Jenis glaukoma ini lebih banyak ditemukan di negara-negara Asia. Pada kasus ini, iris menonjol ke depan dan mempersempit atau menghalangi sudut drainase yang dibentuk oleh kornea dan iris. Akibatnya, cairan tidak bisa mengalir dengan baik melalui mata dan tekanan meningkat.
2. Glaukoma Sudut Terbuka
Pada kondisi ini, struktur mata tampak normal, tapi ada gangguan di dalam saluran mata yang disebut trabecular meshwork. Hal ini menyebabkan tekanan pada mata meningkat secara bertahap yang berujung pada kerusakan saraf optik. Glaukoma sudut terbuka terjadi sangat lambat, sehingga sering kali terlambat disadari.
3. Glaukoma Sekunder
Glaukoma sekunder adalah kondisi peningkatan tekanan cairan pada mata akibat dari adanya penyakit lain. Yang disebabkan oleh peradangan pada lapisan tengah mata (uveitis) atau cedera pada mata.
4. Glaukoma Kongenital
Glaukoma kongenital merupakan kondisi adanya tekanan tinggi pada mata yang merusak saraf optik mata. Penyakit ini disebabkan oleh kelainan pada mata (kondisi bawaan). Umumnya diidap oleh anak-anak.
Advertisement
Gejala Glaukoma
Dari berapa jenis glaukoma di atas, glaukoma sudut terbuka merupakan yang paling sering terjadi. Hal tersebut mungkin sangat meresahkan, dikarenakan gejala pada penyakit ini sering tidak diketahui, dan meningkat seiring dengan berjalannya waktu.
Glaukoma biasanya bersifat kronik progresif yang artinya kerusakan yang terjadi dalam waktu yang lama dan semakin lama semakin berat. Kondisi ini umumnya terjadi pada kedua mata dengan tingkat keparahan yang bisa saja berbeda.
Kondisi ini menyebabkan hilangnya kelapangan pandangan pada seseorang. Gejala awal yang terjadi biasanya hilangnya luas penglihatan yang terjadi pada sisi perifer atau tepi mata, sehingga pengidap tidak memiliki keluhan. Sebelum mengetahui penyebab glaukoma, kenali lebih dulu beberapa gejala glaukoma berikut:
1. Mata terasa sangat sakit
2. Mual dan muntah
3. Mata merah
4. Sakit kepala
5. Area sekitar mata melunak Saat melihat lampu atau sumber cahaya, pandangan di sekitar seolah ada cincinnya.
6. Pandangan kabur
Jika Anda khawatir dengan gejala glaukoma, segera konsultasikan kondisi kesehatan mata ke dokter.
Penyebab Glaukoma
Penyebab glaukoma berasal dari kerusakan saraf optik. Saat kondisi saraf semakin rusak, bintik buta berkembang di bidang visual penderitanya. Kerusakan saraf ini biasanya terkait dengan peningkatan tekanan pada mata. Tekanan mata yang meningkat disebabkan oleh penumpukan cairan yang mengalir ke selutuh bagian dalam mata. Cairan internal ini biasanya mengalir keluar melalui jaringan trabecular meshwork pada sudut pertemuan iris dan kornea. Ketika produksi cairan berlebihan atau sistem drainase tidak berfungsi optimal, cairan dapar mengalir ke luar dengan cepat dan memicu peningkatan tekanan mata. Terdapat beberapa faktor risiko penyebab glaukoma, antara lain:
1.   Faktor keturunan.
2.   Tekanan mata internal kerap tinggi.
3.   Usia di atas 60 tahun.
4.   Punya riwayat diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan anemia sel sabit.
5.   Kondisi kornea di bagian tengah tipis.
6.   Rabun jauh.
7.   Pernah mengalami cedera mata atau menjalani operasi mata tertentu.
8.   Kerap menggunakan obat tetes mata terutama jenis kortikosteroid dalam waktu lama.
Â
Advertisement
Cara Pengobatan Glaukoma
Pengobatan glaukoma bertujuan untuk menurunkan TIO untuk mencegah atau memperlambat kerusakan lebih lanjut serta mempertahankan penglihatan yang masih tersisa. Tersedia beragam obat tetes mata anti glaukoma yang harus digunakan sesuai petunjuk dokter, secara benar dan berkesinambungan. Apabila terapi dengan obat-obatan kurang efektif, maka dokter bisa jadi akan menyarankan tindakan laser atau operasi dengan tujuan menurunkan dan mempertahankan TIO di bawah 15 mmHg. Penanganan glaukoma pada stadium dini, dengan pengobatan yang benar, dan kontrol teratur dapat mencegah terjadi hal yang lebih parah. Tindakan ini menjadi hal yang sangat penting dalam mencegah kebutaan akibat glaukoma.
Cara Mencegah Glaukoma
Ada beberapa cara mencegah glaukoma yang bisa dicoba, antara lain:
1. Jalani pemeriksaan mata secara rutin. Bagi orang di bawah 40 tahun, periksakan kesehatan mata minimal setiap lima tahun sekali. Bagi orang yang berusia di atas 55 tahun, periksakan kondisi mata setidaknya satu sampai tiga tahun sekali.
2. Ketahui riwayat glaukoma dalam keluarga.
3. Lakukan olahraga teratur dengan tingkat intensitas sedang untuk mengurangi tekanan pada mata.
4. Gunakan pelindung mata untuk menghindari mata cedera.
Penyakit glaukoma umumnya dapat diketahui lewat pemeriksaan kesehatan mata.
Advertisement