Sukses

STEAM adalah Metode Pembelajaran dengan Lima Ilmu, Begini Penerapannya

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan STEAM adalah metode pembelajaran aktif, inovatif, dan berpikir kritis.

Liputan6.com, Jakarta STEAM adalah metode pembelajaran dengan basis Science, Teknologi, Engineering, Art, and Matematic. STEAM adalah praktiknya sama-sama mengedepankan praktik dan teori, artinya kedua hal tersebut harus seimbang.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan STEAM adalah metode pembelajaran aktif, inovatif, dan berpikir kritis. Fitur utama pembelajaran STEAM adalah pusat pembelajaran dari berbagai subjek berbeda. Anak bisa menggunakan tangan dan otak mereka untuk mempelajari sesuatu.

STEAM adalah metode pembelajaran yang bisa dan biasanya diterapkan sejak anak masih berusia dini. STEAM adalah ada untuk bisa disesuaikan dengan kondisi anak, seperti usia dan kemampuan anak sampai di mana.

Itulah mengapa pembelajaran STEAM adalah dapat diikuti dengan senang hati, nyaman, dan aman. Berikut Liputan6.com ulas lebih dalam tentang metode pembelajaran STEAM dari berbagai sumber, Senin (20/9/2021).

2 dari 5 halaman

STEAM adalah Metode Pembelajaran dengan Lima Ilmu

STEAM adalah pembelajaran yang menggunakan lima ilmu seperti pengetahuan, teknologi, teknik, seni dan matematika. Metode pembelajaran STEAM adalah secara menyeluruh dan berkaitan satu sama lain sebagai pola pemecahan masalah.

Hasil akhir yang diharapkan dari penerapan metode pembelajaran STEAM adalah peserta didik dapat dengan mudah mengambil risiko serius, terlibat dalam pembelajaran pengalaman, bertahan dalam pemecahan masalah, merangkul kolaborasi, dan belajar serta bekerja melalui proses kreatif.

STEAM adalah bukan soal pembelajaran yang terpisah-pisah, akan tetapi bagian dari kolaborasi untuk menerapkan seluruh komponen yang ada dalam tema. Peserta didik dengan metode STEAM adalah dituntut mampu menganalisa dan berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah.

3 dari 5 halaman

Aplikasi Pembelajaran STEAM

Pengaplikasian pembelajaran STEAM adalah dijelaskan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, implementasinya di integrasikan pada bidang-bidang ilmu berdasarkan aplikasi di kehidupan keseharian anak melalui pendekatan saintifik.

Terutama yang memungkinkan peserta didik menjadi individu yang kreatif, inisiatif, dan inovatif, sebab muatan STEAM adalah metode pembelajaran dengan koneksi lintas disiplin.

Penelitian dalam ilmu saraf dan ilmu perkembangan lainnya menunjukkan, arsitektur dasar otak anak dibangun melalui proses berkelanjutan yang di mulai sebelumnya lahir dan berlanjut sampai dewasa. Persis pembangunan rumah, proses pembangunan di mulai dengan meletakkan, fondasi, membingkai kamar, dan kabel sistem kelistrikan dalam urutan yang dapat diprediksi.

4 dari 5 halaman

Metode STEAM dan Kolaborasi Orangtua

Metode STEAM adalah erat kaitannya dengan bagaimana orangtua diajarkan untuk membuat aktivitas bersama anak. Dalam sekolah online misalnya, orangtua diminta untuk terlibat aktif dalam mendorong anak untuk bertanya.

Begitu pula terlibat aktif dalam aktivitas anak, mengarahkan anak untuk berpikir kreatif, mendorong anak menyelesaikan masalah, mendorong anak eksplorasi, menguji solusi, dan menemukan cara baru.

Lagi-lagi, peran orangtua menjadi sangat penting untuk mendukung pengalaman sekolah online dengan metode STEAM. Studi pun menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara keterlibatan orangtua secara langsung dengan keberhasilan siswa. Ini membuat sekolah online lebih maksimal pada anak.

5 dari 5 halaman

Metode Pembelajaran Lainnya

1. Model Pembelajaran Langsung

Pembelajaran langsung adalah salah satu macam-macam model pembelajaran. Model ini bisa didefinisikan sebagai model pembelajaran di mana guru mentransformasikan informasi atau keterampilan secara langsung pada peserta didik.

Menurut Killen pembelajaran langsung merujuk pada teknik pembelajaran ekspositori (pemindahan pengetahuan dari guru kepada murid secara langsung, seperti lewat ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab) yang melibatkan seluruh kelas.

2. Model Pembelaran Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak macam-macam model pembelajaran, yang menitik beratkan suatu pendekatan pembelajaran matematika yang mengungkapkan pengalaman dan kejadian dekat dengan siswa sebagai sarana untuk memahamkan persoalan matematika.

PMRI adalah salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang mencoba menggunakan pengalaman dan lingkungan siswa sebagai alat bantu mengajar primer. PMRI adalah teori pembelajaran yang telah dikembangkan khusus untuk matematika.

3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

Model pengajaran berdasar masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa memproses informasi yang sudah ada dalam benaknya, dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial serta sekitarnya.

4. Model Pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan)

Satu dari macam-macam model pembelajaran ini juga penting dipahami. Model pembelajaran Index Card Match (mencari pasangan) adalah model pembelajaran yang cukup menyenangkan. Bahkan, model ini sering digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya.

Materi baru pun juga masih bisa diajarkan. Tapi dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu sehingga peserta didik saat masuk ruangan kelas telah memiliki bekal pengetahuan.

5. Model Pembelajaran Kontekstual

Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) atau CTL adalah salah satu konsep macam-macam model pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa secara nyata. Hingga pada akhirnya, para siswa mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian, bisa dikatakan juga jika CTL merupakan salah satu konsep pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh agar dapat menemukan materi yang dipelajari, serta mampu menghubungkannya dengan situasi di kehidupan nyata.

CTL juga merupakan sebuah proses pendidikan yang memiliki tujuan untuk membantu siswa melihat makna maupun arti dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari, tentunya dengan cara menghubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari, yaitu menggunakan konteks lingkungan pribadi, sosial, serta budaya yang dianutnya.

6. Model Pembelajaran Kooperatif

Jika dilihat secara hakekatnya, metode pembelajaran kooperatif adalah sebuah metode atau strategi pembelajaran gotong-royong yang konsepnya hampir tidak jauh beda dengan metode pembelajaran kelompok.

Salah satu yang pembeda model pembelajaran kooperatif dengan metode pembelajaran kelompok, ada pada unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan.

Pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem yang dilakukan dalam model pembelajaran kooperatif dengan benar, maka sangat memungkinkan guru dapat dengan mudah mengelola kelas agar lebih efektif. Dalam model pembelajaran kooperatif, sebenarnya proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa.

 

Â